Hobi mainan LEGO bagi orang dewasa untuk sarana penyaluran kreativitas
Permainan LEGO! Siapakah dari anda yang belum pernah bermain LEGO saat kecil? Saya yakin mayoritas dari para pembaca tentu pernah bermain LEGO. LEGO yang diciptakan pada tahun 1958 ini telah menjadi mainan edukasi wajib di negara Skandinavia dan sangat dikenal di seluruh penjuru dunia.
Permainan LEGO ini ternyata juga banyak dimainkan orang dewasa, terutama di mancanegara. Para pria dewasa yang biasa disebut AFOL (Adult Fan of LEGO) ini tidak malu untuk bermain LEGO. Malah mereka ada yang memiliki koleksi LEGO lebih banyak daripada anak kecil!Â
Dulu, orang dewasa malu apabila masih bermain LEGO karena dianggap seperti anak kecil, tapi seiring waktu, sudut pandang ini mulai berubah dan secara perlahan orang dewasa bermain LEGO mulai diakui sebagai hal biasa, yah setidaknya di luar negeri. Hal ini bisa ditandai dengan adanya acara LEGO Masters, sebuah kompetisi merakit LEGO yang diadakan di negara-negara maju.Â
Mengapa muncul perubahan trend kalau mainan LEGO juga lazim bagi orang dewasa?
Menurut saya sebagai pengarang, di negara maju hal ini mungkin disebabkan karena mereka sudah terbiasa dengan mainan LEGO sejak kecil. Setelah dewasa, dikarenakan kesibukan yang bisa dari kuliah, bekerja atau berkeluarga, mereka tidak bermain LEGO lagi. Tapi biasanya seiring jalannya waktu, mereka akan terhubung kembali dengan LEGO seperti misalnya saat berkunjung ke rumah orang tuanya, membongkar gudang, saat mengenalkan permainan LEGO kepada anaknya, nostalgia saat kecil atau alasan lainnya.
Nah, trend inilah yang kemudian ditangkap oleh perusahaan LEGO sendiri sehingga dalam beberapa tahun terakhir ini mulai berfokus untuk memproduksi set-set LEGO khusus orang dewasa. Perusahaan LEGO mulai memproduksi set seperti halnya set LEGO yang sangat mendetail seperti Supercars berukuran besar, bangunan arsitektural yang sangat akurat, tanaman dari LEGO yang menyerupai aslinya, dan beragam set lainnya.Â
Sebenarnya banyak tidak sih orang dewasa yang bermain LEGO?
Setelah malang melintang di dunia per-LEGOan dewasa selama hampir 4 tahun, pengarang telah melihat sekian banyak orang dewasa yang bermain LEGO. Setelah bergabung ke beberapa komunitas yang ada di dalam maupun luar negeri, pengarang telah mendapat gambaran yang cukup jelas untuk bisa membahas topik ini.
Hobbyist LEGO dari Mancanegara
Akan saya tampilkan beberapa karya orang dewasa dari mancanegara yang cukup fantastis untuk dilihat hasil karyanya dan juga beberapa background diri mereka. Pengarang telah melakukan wawacara dengan mereka yang hasil wawancaranya diposting secara terpisah pada blog khusus LEGO milik pengarang. Apabila tertarik anda dapat membacanya pada halaman Wawancara dengan penghobi LEGO.
Sarah Beyer Hobbyist LEGO dari Swedia
Sarah Beyer merupakan seorang ibu berusia 41 tahun yang masih bekerja di bidang hukum. Sarah telah bermain LEGO sejak kecil tetapi dia berhenti setelah tumbuh dewasa. Suatu hari dia menemukan kembali mainan LEGO miliknya saat berkunjung ke rumah orang tuanya. Setelah itu dia mencoba merakit karyanya sendiri dan akhirnya dia menjadi seorang hali mendesain rumah dari komponen LEGO.Â
Sarah sepertinya memiliki bakat terpendam menjadi seorang arsitek. Karya-karya rumah LEGO yang dirakitnya memiliki tema moderen dan kontemporer.Â
Andy Jarvis Hobbyist LEGO dari Inggris
Andy Jarvis seorang pengusaha dari Inggris yang berusia 40 tahun memiliki bakat di dalam merakit set LEGO yang sudah ada dan merubahnya menjadi bentuk lain. Dia merakit kreasinya bangunannya sendiri dan tidak memerlukan manual. Tidak ada bangunan pada koleksi LEGOnya yang berasal dari set LEGO yang dijual.
Andy sendiri menyebutkan dengan berkreasi bebas dengan LEGO tanpa mengikuti instruksi manual akan meningkatkan kreativitas dirinya dan juga daya imajinasinya. Dia sangat senang membangun bangunan dari LEGO secara bebas tanpa terikat instruksi yang ada.
Eero Okkonen dari Finlandia
Eero Okkonen seorang anak muda berusia 25 tahun yang sedang menyelesaikan studi arsitektur di Finlandia ini memiliki bakat yang tiada tara. Dirinya dapat merakit mulai dari bangunan unik yang terbuat dari LEGO, kreasi humanoid dari LEGO hingga beragam diorama atau bahkan makanan yg terbuat dari komponen LEGO.Â
Eero Okkonen ini termasuk salah satu genius dalam LEGO yang tidak begitu dikenal luas. Dengan bakatnya ini sangat memungkinkan dirinya bisa diterima bekerja sebagai desainer mainan LEGO di perusahaan LEGO. Hanya saya dirinya memilih untuk berkonsentrasi menjadi arsitek.
Gabor Kovacs dari Hongaria
Gabor Kovacs yang bekerja sebagai seorang profesional di bidang freight forwarder logistik. Dirinya telah mengenal LEGO sedari kecil walaupun dengan adanya set yang terbatas dikarenakan saat masa kecilnya, negara Hongaria berada di bawah tirai besi Uni Soviet yang membatasi ketersediaan mainan LEGO. Akan tetapi di masa sekarang ini, Gabor dapat dengan bebas berkreasi membangun sebuah diorama kota LEGO yang sangat menakjubkan dan sangat luas.Â
Gabor sendiri membuat diorama kotanya yang diselingi dengan bangunan bangunan unik hasil karyanya sendiri yang bercampur dengan set-set utuh dari LEGO. Dia menyatakan akan terus membesarkan kotanya agar menjadi sebuah kota LEGO unik yang seutuhnya.
Bermain LEGO sangat memuaskan bagi orang dewasa!
Setelah memperhatikan karya dan hasil wawancara dengan orang dewasa, terlihat jelas bahwa orang dewasa sangat menikmati permainan LEGO. Mereka menggunakannya baik untuk mengasah kreativitas, mempertajam imajinasi serta mengurangi tingkat stress dan juga digunakan untuk bersantai dan mengisi waktu luang.Â
Bagaimana pendapat anda? Apakah anda hendak mencobanya? Pengarang sendiri telah terjun juga dengan merakit diorama kota LEGO dan juga mencoba merakit karya LEGO sendiri tanpa mengikuti manual. Apabila ada kesempatan di masa depan, saya akan menampilkan hasil karya saya di Kompasiana. Yah kalau ada yang tertarik yah. Hahaha.Â
Sumber:
- https://indobrickville.blogspot.com/2021/08/wow-lihatlah-keindahan-rumah-rakitan.html
- https://indobrickville.com/interviews
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H