Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Cinta Bernama Arbain Walk 2

27 Oktober 2023   16:31 Diperbarui: 27 Oktober 2023   16:35 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bernaung dari sengatan matahari (dokumen pribadi)

Keistimewaan berikutnya, para zuwar tidak perlu cemas akan keperluan perbekalan selama perjalanan Arbain. Tak usah khawatir akan kehausan dan kelaparan atau tidak mendapati tempat beristirahat saat kelelahan. Makanan, minuman, dan tenda-tenda peristirahatan bertebaran di sepanjang lintasan berjalan. Dan tak usah memikirkan uang untuk menebusnya. Semua fasilitas itu diberikan secara cuma-cuma alias gratis.

Bertaburan meja yang menawarkan lembaran roti yang masih hangat. Roti yang baru diangkat dari pembakaran berupa tungku besar di sisi meja. Makanan khas daerah setempat yang memiliki tekstur keras dan padat. Roti biasa disertai orak-arik dadar telur. Telur yang diolah menjadi potongan-potongan kecil nan lezat.

Ada pula kios-kios yang menyediakan makanan berupa kebab. Biasanya antrian para zuwar panjang mengular di tempat ini. Sambil beristirahat melemaskan otot, para zuwar dengan sabar menunggu antrian. Tak berbilang penyedia minuman air mineral. Di tempat yang diibaratkan sebagai "padang pasir", air bening melimpah untuk diminum sepuasnya.

Yang khas dari segala hal baru yang kami temui adalah hidangan berupa teh manis yang disebut "choi". Racikan air mendidih yang ditaburi teh dengan warna hitam pekat dan aroma wangi. Disajikan dalam gelas-gelas kecil yang biasa dipakai untuk menghidangkan air zamzam. Teh ditaburi gula putih. Takaran gula memenuhi setengah dari badan gelas. Bisa dibayangkan alangkah manisnya minuman choi.

Warga setempat mempersembahkan hidangan dengan ikhlas. Mereka tak berharap imbalan. Mereka hanya ingin mendapat kebaikan dari pahala amal salih. Mereka mempersembahkan jamuan untuk para zuwar sebagai tamu-tamu dari Imam Husein. Bahagia hati mereka saat hidangan dinikmati para zuwar.

bernaung dari sengatan matahari (dokumen pribadi)
bernaung dari sengatan matahari (dokumen pribadi)

Tenda-tenda besar pun didirikan dengan tujuan yang sama. Para zuwar dapat beristirahat melepas lelah dengan leluasa. Di sekitar tenda digelar karpet-karpet yang menyediakan pelayanan pijat. Para zuwar yang kelelahan dilayani dengan ramah dengan kata-kata yang membesarkan hati. "Wahai akhi, Imam yang akan mengobati. Menghilangkan kelelahan kaki-kaki kalian". Dan biasanya para zuwar dapat lari dengan kencang setelah itu.

Selain pelayanan pijat, ada pula yang memberi layanan menjahit. Para zuwar yang mendapati baju atau celanan mereka robek dan perlu perbaikan merapat di tempat ini. Tersedia baju cadangan yang dapat dipinjam, dikenakan sementara baju diperbaiki. Para zuwar yang membawa kereta dorong, atau roda portable pembawa tas dan koper, dapat melakukan hal yang sama. Bila perangkat perjalanan mereka perlu perbaikan, tersedia penyedia jasa perbaikan. (bersambung)   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun