Museum Keraton Surakarta Hadiningrat
Bagaimana kehidupan keluarga raja? Seperti apa bentuk kereta kencana dan tandu yang biasa dinaiki para raja? Informasi mengenai kedua hal ini bisa kita dapat di museum Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo. Suasana seputar gedung museum yang asri membuat pengunjung merasa kerasan berlama-lama di sini.
Saat kaki melangkah memasuki halaman yang luas, kita disambut oleh pasukan kerajaan. Dengan berpakaian seragam, lengkap dengan senjata pedang, mereka mengucapkan salam selamat datang.Â
Dengan ramah, mereka menawarkan bantuan sekiranya ada hal-hal yang kita perlukan. Para pengunjung memanfaatkan kesempatan dengan mengambil photo. Kapan lagi bisa berdiri di samping pasukan pembela raja dan ratu.
Memasuki kompleks museum, kita melihat bangunan tua yang berusia ratusan tahun. Tata letak gedung disusun saling berhadapan antar ruangan. Sebuah ruang terbuka yang lega memanjang, memisahkan  antar ruang. Pada mulanya, museum ini adalah ruang-ruang perkantoran.
Bagian terbesar koleksi museum merupakan perkakas kerajaan. Sebuah ruangan menyimpan cukup banyak meubel yang pernah dipakai keluarga raja. Ada pula alat kesenian seperti gamelan dan yang lainnya.Â
Memasuki ruang di sampingnya, kita melihat lemari-lemari besar berisi tombak dan senjata yang dipakai untuk berburu hewan dan melumpuhkan musuh. Â
Penutup kepala yang biasa dipakai raja yang mulia juga terpajang cukup banyak. Dengan berbagai bentuk dan bahan pelengkap busana itu terawat dengan baik. Mengamati bentuknya, saya berkesimpulan para raja memiliki ukuran kepala yang rata-rata besar.Â
Atau mungkin perancang tutup kepala memiliki misi untuk menampilkan wibawa sang raja, dengan membuat "mahkota" berukuran besar.
Pada bagian lain museum kita menyaksikan deretan kereta kencana dan tandu keluarga raja. Para pengunjung dibuat takjub memandang wujud kendaraan yang dihela Kuda itu.
 Terbuat dari kayu Jati pilihan dengan lekukan-lekukan yang apik. Tak sekadar enak dinaiki, kereta kencana juga indah dilihat. Hal yang sama terlihat pada tandu. Sarana transfortasi itu dibuat dengan rasa seni yang tinggi.