Mohon tunggu...
Iwan Sis
Iwan Sis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tsunami Palu Itu Teguran untuk Prabowo, "Sudahlah Lebih Baik Mundur Saja"

3 Oktober 2018   18:21 Diperbarui: 3 Oktober 2018   18:26 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkunjung kedua kalinya ke Palu melihat keadaan pasca gempa 7,4 SR yang disertai Tsunami tersebut , membuat pikiran menjadi blank spot.

Bencana yang menimpa Palu , Sulawesi tenggara di akhir pekan , jumat (28/9) itu merupakan fenomena alam yang sangat mengerikan . Dalam hitungan detik Palu dan sekitarnya berubah wajah menjadi kota dedemit gelap dan mencekam. 

Jembatan IV yang terbentang perkasa menjadi salah satu icon di Palu , hancurkan dalam sekejap dengan kekuatan yang beliau miliki.

Bukan itu saja ,  di kawasan perumahan Blora itu semua terjadi di luar nalar, Aspal jalan yang bisa naik setinggi tiang listrik ,  rumah warga hingga musholla yang bergeser hingga 300 meter, dan tenggelamnya pemukiman sebanyak empat RW dan lenyapnya ribuan warga didaerah tersebut.

Apa ini mungkin Tuhan sudah mulai bosan kepada umatnya yang selalu menggunakan kekuasaan untuk melakukan kecongkahan, korupsi kasus perjinahan dan pejabat penyebar fitnah

Teguran gempa lombok seharusnya sudah menjadi evaluasi bagi mereka kelompok petinggi yang mempunyai niat buruk akan nasib bangsa kita ini. 

Ibarat kata bencana alam yang terjadi di Sulawesi Tengah , baik di palu, Mamuju dan Donggala ini merupakan Surat Peringatan kedua bagi mereka mereka yang berada dalam kelompok dengan rencana hitam akan NKRI. 

Beliau tahu , jelang Pilpres 2019 ini ada sekelompok petinggi yang ingin merencanakan sesuatu yang buruk bagi bangsa indonesia . 

#2019GantiPresiden menjadi salah satu hal yang mungkin sangat Beliau benci. Menggantikan sosok pemimpin rakyat yang sudah menjadi kodrat yang diatas dengan kepribadian jujur, tegas dan pemberani dengan sosok pemimpin dan kelompok yang berambisi memakan duit rakyat serta menggantikan sistem negara atau ideologi bangsa Pancasila dengan paham radikal seperti dicanangkan Partai PKS sebagai pendukung Koalisi Adil Makmur Prabowo Sandi paslon nomor urut dua. 

Dahsyat bencana alam di Sulawesi Tengah ini telah membinasakan intelektual, kecerdasan , dan keilmuan sang profesor . Prihal ini menjadikan pembelajaran bagi kita sebagai rakyat Indonesia bahwa Tuhan pun ikut menyaksikan perjalanan politik di tanah air ini. 

Beliau hanya ingin sosok pemimpin bangsa yang benar benar tulus iklas membangun bangsa dengan jujur dan tegas seperti apa yang telah dilakukan Jokowidodo dalam jabatannya menjadi Presiden RI periode 2014 - 2019. 

Teguran sang maha kuasa akibat dampak perbuatan congkah dan rakus para koruptor pejabat  dalam bencana alam di Palu, Donggala, Mamuju dan Sigi menjadi beban baru bagi Presiden Jokowidodo dan harus mengorbankan masa kampanye Pilpres 2019. 

Dengan tulus Jokowi berupaya membangun kembali Sulteng dengan mengusir para setan iblis yang kini tengah bergentayangan di sekitar puing puing bangunan dan mayat yang bergelimpangan . 

Namun apa yang dilakukan Koalisi Adil Makmur , Prabowo Sandi . Ditengah suasana duka besar bangsa Indonesia , mereka sibuk dengan kegiatan provokasi menjatuhkan pertahanan Koalisi Indonesia Kerja , Jokowi Maaruf Amin. 

Dengan lantang , Capres Prabowo Subiyanto  menyalahkan kubu Jokowi Maaruf atas kabar bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet . Apa ini namanya jiwa sosok pemimpin bangsa , bagaiamana jadinya Indonesia seandainya dipimpin orang macam gini ? . Makin majukah , atau makin hancurkah. 

Satu sisi sibuk membangun negeri dari keterpurukan dengan harus mengorbankan waktu kampanye , dan satu pihak sangat sibuk dengan provkasi dan menyebarkan hoaks kepada masyarakat yang berpikiran dibawah rata rata. 

Untuk itu kami dari bagian Rakyat Indonesia yang cerdas dan waras menyarankan kepada Prabowo Subyanto, jika tidak merasa mampu akan memimpin bangsa , lebih baik menyerahlah sejak dini. 

Kibarkan bendera putih dan lambaikan tangan serta katakan " Kami dukung Jokowidodo menjadi Presiden RI hingga periode 2024. Saya menyerah untuk Indonesia Maju." 

Ucapan itu mungkin lebih ksatria ketimbang harus melakukan strategi menyebarkan hoaks yang dapat memecah belah bangsa . 

Bencana alam Sulawesi Tengah itu merupakan teguran keras bagi kubu paslon Prabowo Sandi yang mungkin Tuhan sudah tahu apa yang akan direncamakan terhadap bangsa Indonesia ini. 

Mungkin Beliau sang pencipta mengetahui ,dibalik Prabowo Sandi  ini dihuni sosok sosok berjiwa iblis dengan penuh keambisian, rakusn dan congkah . 

"Prabowo Subiyanto, sudahlah lebih baik mundur sebelum Tuhan mengeluarkan SP3 akibat karma para pendukung mu yang akan mengorbankan lebih banyak lagi nyawa melayang dari bencana Sulteng ini. Ingat Tuhan sudah mulai bosan akan gerak gerik kalian." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun