Lokasi : SMKS SYEKH ABDUL QODIR AL JAILANI
Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi polusi sub pokok bahasan dampak terhadap kesehatan manusia dan solusi penanganannya melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Kondisi awal yang menjadi latar belakang:
- Kelas yang diampu adalah Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga sehingga basis dan arah pemikiran peserta didik lebih fokus pada mata pelajaran produktif dengan banyaknya waktu dan beban belajar yang harus dilaksanakan dalam setiap minggunya, hal ini sangat mempengaruhi hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang pada struktur kurikulumnya berada pada mata pelajaran C1 (Dasar Bidang Keahlian) dengan 2 jam pelajaran dalam setiap minggu.
- Peserta didik tidak bisa menyebutkan unsur dan senyawa kimia pada bahan pencemar penyebab polusi, hal ini dikarenakan belum memiliki pengetahuan dasar kimia seperti unsur kimia, senyawa, dan tata nama senyawa kimia dan dampaknya yang ditimbulkan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
- Kepedulian peserta didik terhadap sanitasi lingkungan sekitar khususnya di sekolah masih sangat rendah, oleh karena itu pendekatan saintifik tepat untuk di terapkan sehingga peserta didik terdorong untuk peduli terhadap lingkungan sekolah dengan mengamati dan mencari masalah penyebab pencemaran lingkungan sekitar. Pada akhirnya peserta didik mampu mengurangi dampak polusi bagi kesehatan manusia dan lingkungan melalui model pembelajajaran Problem Based Learning (PBL).
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan
- Praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak guru mengalami permasalahan yang sama khususnya pengajar di SMK non produktif sehingga dapat menjadi referensi untuk perbaikan pembelajaran kedepannya.
- Berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan terdapat peningkatan yang siginifikan mengenai motivasi belajar peserta didik sehingga praktik baik ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi diri sendiri dan rekan guru yang lain agar lebih baik dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik
Peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini    Â
Peran saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada kelas yang saya ampu serta mencari solusi dari permasalahan tersebut. Solusi tersebut tentunya disesuaikan dengan model pembelajaran inovatif yaitu Problem Based Learning (PBL). Sebagai seorang pendidik, saya juga bertanggung jawab menyusun perangkat pembelajaran, menjadi fasilitator, sebagai pemantik imajinasi dan kreativitas peserta didik serta membuat laporan dalam bentuk best practice untuk menyelesaikan PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022. Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan, yaitu:
- Pengetahuan awal peserta didik tentang unsur dan senyawa kimia yang menjadi bahan penyebab polusi masih sangat rendah
- Terdapat beberapa peserta didik yang masih pasif dalam pembelajaran seperti tidak menjawab pertanyaan dari guru dan tidak bisa berdiskusi dengan rekan kelompoknya.
- Lingkungan belajar yang kurang kondusif karena jadwal pembelajaran dilaksanakan di siang hari pada jam ke 7-8, hal ini mempengaruhi tingkat konsentrasi peserta didik.
Siapa saja yang terlibat:
- Kepala Sekolah :Memberikan beberapa saran untuk dijadikan solusi dalam menghadapi tantangan atau permasalahan yang ditemukan.
- Rekan sejawat : Rekan guru yang diajak bertukar pikiran dalam menemukan solusi permasalahan, desain yang menarik serta mendiskusikan model dan pendekatan pembelajaran apa yang sebaiknya diambil dalam pelaksanaan PPL.
- Peserta didik sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran yang membantu dalam mewujudkan suasana pembelajaran yang kondusif
- Tim IT sekolah yang berperan sebagai dokumentasi dalam kegiatan tersebut
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut antara lain :
- Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah seperti kepala sekolah, rekan guru, teman sejawat dan juga pakar
- Mencari solusi dari tantangan atau masalah yang akan dihadapi
- Melakukan  kajian  literatur  dari  berbagai  sumber  belajar  seperti buku dan juga internet terkait solusi dari tantangan yang dihadapi
- Merumuskan solusi yang terpilih
- Membuat perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam praktik pembelajaran
- Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang telah dibuat
Strategi yang digunakan untuk mengatasi tantangan tersebut, yaitu:
- Membuat  perencanaan  perangkat  pembelajaran  yang menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), sehingga peserta didik akan terbiasa pada pola pembelajaran yang menuntun meraka untuk terlibat aktif dan kolaboratif dengan temannya dalam menyelesaikan masalah.
- Membuat media pembelajaran interaktif berbasis TPACK dengan menggunakan vidio pembelajaran dan slide PPT
- Memberikan Scaffolding kepada peserta didik yang belum memahami pengerjaan tugas projek baik secara individu maupun kelompok
Adapun proses yang dilakukan yaitu :
- Guru membuat perencanaan pembelajaran dengan membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, LKPD, bahan  ajar, media pembelajaran dan evaluasi/penilaian.
- Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran (praktik) dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat.
- Guru menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses praktik pembelajaran yaitu gambar dan video pembelajaran
- Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam proses praktik pembelajaran
- Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran (praktik) yang telah dilaksanakan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut antara lain :
Strategi yang digunakan yaitu dimulai dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Untuk itu perangkat pembelajaran dibuat dengan menggunakan model problem based learning. Model problem based learning diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk belajar secara aktif dan mendorong terciptanya pembelajaran kolaboratif sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai dengan baik.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan 3 tahapan dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan kegiatan orientasi yaitu menyapa peserta didik, mengkondisikan kelas, berdoa, menyanyikan lagu nasional. Dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu melakukan tanya jawab tentang kondisi polusi dan pencemaran di lingkungan sekitar, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada peserta didik.
Pada kegiatan inti, guru melakukan 5 tahapan atau 5 sintak sesuai dengan model problem based learning dengan dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama sintak yang dilaksanakan adalah orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok . Selanjutnya pertemuan kedua, sintak yang dilaksanakan adalah mengembangkan dan menyajikan hasil atau laporan, dan menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan beberapa kegiatan penutup, Kegiatan ini terdiri dari menyimpulkan pembelajaran dan refleksi sebagai perbaikan pembelajaran ke depan, menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan berdoa untuk menutup kegiatan pembelajaran hari ini.
Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam menerapkan strategi ini
- Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
- Buku siswa IPA SMK
- Video pembelajaran tentang limbah di lingkungan sekitar
- PPT interaktif dengan menggunakan Canva
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Kisi-kisi dan Instrumen penilaian
- Menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti laptop dan LCD Projektor
Dampak dari aksi yang telah dilakukan yaitu:
- Peserta didik lebih fokus dalam kegiatan belajar mengajar.
- Peserta didik lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
- Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran terutama ketika diskusi di dalam kelompok dengan LKPD sebagai pemandu
- Hasil belajar peserta didik terhadap materi upaya penanganan limbah meningkat sesuai dengan hasil posttest yang dilaksanakan Komunikasi guru dan peserta didik menjadi lebih aktif
- Melalui pendekatan saintifik peserta didik lebih terlatih untuk bekerja sama dan berdiskusi untuk mengamati dan menemukan solusi dalam penanganan limbah di lingkungan sekitar
- Guru mampu menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu problem based learning (PBL)
Dari hasil analisis yang dilaksanakan hasilnya efektif karena guru telah melakukan refleksi dan analisis, yaitu:
- Tercapainya Tujuan pembelajaran
- Pembelajaran menjadi tepusat pada peserta didik
- Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik, dapat terlihat dari hasil analisis pretest dan posttest yang dilaksanakan.
- Nilai pretest terendah sebesar 45 dan nilai terbesar 70 yang masih lebih rendah dibawah KKM yaitu 75
- Nilai posttest terendah sebesar 75 dan nilai terbesar 90 yang sudah melampui KKM yaitu 75
Berdasarkan hasil Pre Test dan Post Test didapatkan nilai rerata Pre test sebesar 56,00 sedangkan nilai rerata Post Test sebesar 83,67. Pada akhirnya didapatkan nilai N-Gain sebesar 0,63 yang masuk dalam kategori sedang. Dan nilai persentasenya sebesar 63% yang masuk dalam kategori efektifitas N-gain yaitu cukup efektif. Berdasarkan dari data tersebut maka dapat penulis simpulkan bahwa pendekatan saintifik dan model pembelajaran PBL yang penulis gunakan cukup efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Respon orang lain terhadap strategi yang dilakukan
Berdasarkan refleksi diri yang sudah dilakukan, peserta didik menyampaikan bahwa pembelajaran berlangsung sangat aktif dan menyenangkan karena penggunaan model PBL. Peserta didik merasa dengan LKPD yang dikerjakan, mereka menjadi lebih semangat dan tertarik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada tentang polusi.
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan:
Model pembelajaran yang inovatif, yaitu model pembelajaran problem based learning dan pedekatan saintifik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kerja sama antara semua stakeholder berjalan dengan baik. LKPD berbasis masalah yang dapat mendorong peserta didik untuk menganalisis permasalahan dengan solusi yang ditawarkan melalui diskusi kelompok. Persiapan guru sudah maksimal, tentunya atas bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong selama proses penyusunan perangkat pembelajaran. Sarana prasarana yang mendukung dan gawai untuk merekam. Kondisi kelas yang kondusif selama kegiatan berlangsung.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?
Berdasarkan keseluruhan cerita praktik baik ini, saya mendapatkan pembelajaran untuk terus berupaya melakukan perubahan demi kemajuan pendidikan. Kemajuan pendidikan bisa dilakukan apabila semua stakeholder saling bekerja sama untuk melangkah ke depan. Pendidik sebagai garda terdepan harus terus belajar dan perlu menerapkan berbagai model pembelajaran inovatif dan kreatif serta berpusat pada peserta didik. Sehingga dapat menciptakan penerus bangsa yang kompeten dan berbudi luhur sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H