Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut antara lain :
Strategi yang digunakan yaitu dimulai dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Untuk itu perangkat pembelajaran dibuat dengan menggunakan model problem based learning. Model problem based learning diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk belajar secara aktif dan mendorong terciptanya pembelajaran kolaboratif sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai dengan baik.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan 3 tahapan dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan kegiatan orientasi yaitu menyapa peserta didik, mengkondisikan kelas, berdoa, menyanyikan lagu nasional. Dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu melakukan tanya jawab tentang kondisi polusi dan pencemaran di lingkungan sekitar, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada peserta didik.
Pada kegiatan inti, guru melakukan 5 tahapan atau 5 sintak sesuai dengan model problem based learning dengan dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama sintak yang dilaksanakan adalah orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok . Selanjutnya pertemuan kedua, sintak yang dilaksanakan adalah mengembangkan dan menyajikan hasil atau laporan, dan menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan beberapa kegiatan penutup, Kegiatan ini terdiri dari menyimpulkan pembelajaran dan refleksi sebagai perbaikan pembelajaran ke depan, menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan berdoa untuk menutup kegiatan pembelajaran hari ini.
Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam menerapkan strategi ini
- Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
- Buku siswa IPA SMK
- Video pembelajaran tentang limbah di lingkungan sekitar
- PPT interaktif dengan menggunakan Canva
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Kisi-kisi dan Instrumen penilaian
- Menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti laptop dan LCD Projektor
Dampak dari aksi yang telah dilakukan yaitu:
- Peserta didik lebih fokus dalam kegiatan belajar mengajar.
- Peserta didik lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
- Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran terutama ketika diskusi di dalam kelompok dengan LKPD sebagai pemandu
- Hasil belajar peserta didik terhadap materi upaya penanganan limbah meningkat sesuai dengan hasil posttest yang dilaksanakan Komunikasi guru dan peserta didik menjadi lebih aktif
- Melalui pendekatan saintifik peserta didik lebih terlatih untuk bekerja sama dan berdiskusi untuk mengamati dan menemukan solusi dalam penanganan limbah di lingkungan sekitar
- Guru mampu menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu problem based learning (PBL)
Dari hasil analisis yang dilaksanakan hasilnya efektif karena guru telah melakukan refleksi dan analisis, yaitu:
- Tercapainya Tujuan pembelajaran
- Pembelajaran menjadi tepusat pada peserta didik
- Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik, dapat terlihat dari hasil analisis pretest dan posttest yang dilaksanakan.
- Nilai pretest terendah sebesar 45 dan nilai terbesar 70 yang masih lebih rendah dibawah KKM yaitu 75
- Nilai posttest terendah sebesar 75 dan nilai terbesar 90 yang sudah melampui KKM yaitu 75
Berdasarkan hasil Pre Test dan Post Test didapatkan nilai rerata Pre test sebesar 56,00 sedangkan nilai rerata Post Test sebesar 83,67. Pada akhirnya didapatkan nilai N-Gain sebesar 0,63 yang masuk dalam kategori sedang. Dan nilai persentasenya sebesar 63% yang masuk dalam kategori efektifitas N-gain yaitu cukup efektif. Berdasarkan dari data tersebut maka dapat penulis simpulkan bahwa pendekatan saintifik dan model pembelajaran PBL yang penulis gunakan cukup efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Respon orang lain terhadap strategi yang dilakukan
Berdasarkan refleksi diri yang sudah dilakukan, peserta didik menyampaikan bahwa pembelajaran berlangsung sangat aktif dan menyenangkan karena penggunaan model PBL. Peserta didik merasa dengan LKPD yang dikerjakan, mereka menjadi lebih semangat dan tertarik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada tentang polusi.
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan:
Model pembelajaran yang inovatif, yaitu model pembelajaran problem based learning dan pedekatan saintifik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kerja sama antara semua stakeholder berjalan dengan baik. LKPD berbasis masalah yang dapat mendorong peserta didik untuk menganalisis permasalahan dengan solusi yang ditawarkan melalui diskusi kelompok. Persiapan guru sudah maksimal, tentunya atas bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong selama proses penyusunan perangkat pembelajaran. Sarana prasarana yang mendukung dan gawai untuk merekam. Kondisi kelas yang kondusif selama kegiatan berlangsung.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?
Berdasarkan keseluruhan cerita praktik baik ini, saya mendapatkan pembelajaran untuk terus berupaya melakukan perubahan demi kemajuan pendidikan. Kemajuan pendidikan bisa dilakukan apabila semua stakeholder saling bekerja sama untuk melangkah ke depan. Pendidik sebagai garda terdepan harus terus belajar dan perlu menerapkan berbagai model pembelajaran inovatif dan kreatif serta berpusat pada peserta didik. Sehingga dapat menciptakan penerus bangsa yang kompeten dan berbudi luhur sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H