Lokasi                     : SMKS Syekh Abdul Qodir Al Jailani
Lingkup Pendidikan       : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Tujuan yang ingin dicapai:
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi limbah sub pokok bahasan penanganan limbah melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada kelas X AKL SMKS Syekh Abdul Qodir Al Jailani
Kondisi awal yang menjadi latar belakang
- Kelas yang diampu adalah jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga sehingga basis pemikiran peserta didik mempengaruhi motivasi belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik, rendahnya motivasi disebabkan oleh pemahaman peserta didik terhadap tahapan pelaksanaan proyek yang disebabkan oleh mekanisme pemberian tugas dari guru yang langsung meminta peserta didik untuk membuat projek mendaur ulang limbah tanpa memberikan penjelasan tentang tahapan-tahapan dalam proses proyek, oleh karena itu penerapan model PjBL sangat tepat digunakan karena di dalamnya terdapat penyusunan rancangan dan jadwal aktivitas projek.
- Peserta didik cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran seperti malu bertanya dan tidak saling berdiskusi dengan temannya, sehingga saya menerapkan model Project Based Learning (PjBL) karena model ini banyak melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
- Dorongan dan kebutuhan dalam belajar masih sangat rendah, hal ini diakibatkan oleh materi pembelajaran belum dikaitkan dengan kejadian nyata dalam lingkungan peserta didik
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan
- Praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak guru mengalami permasalahan yang sama khususnya pengajar di SMK non produktif sehingga dapat menjadi referensi untuk perbaikan pembelajaran kedepannya.
- Berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan terdapat peningkatan yang siginifikan mengenai motivasi belajar peserta didik sehingga praktik baik ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi diri sendiri dan rekan guru yang lain agar lebih baik dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik
Peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini
Peran saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada kelas yang saya ampu serta mencari solusi dari permasalahan tersebut. Solusi tersebut tentunya disesuaikan dengan model pembelajaran inovatif yaitu Project Based Learning (PjBL). Sebagai seorang pendidik, saya juga bertanggung jawab menyusun perangkat pembelajaran, menjadi fasilitator, sebagai pemantik imajinasi dan kreativitas peserta didik serta membuat laporan dalam bentuk best practice untuk menyelesaikan PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022. Dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), diharapkan bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan
- Hasrat dan keinginan berhasil dari peserta didik sangat rendah dalam menyelesaikan penanganan limbah
- Dorongan dan kebutuhan dalam belajar rendah karena pengaruh lingkungan keluarga yang kurang perhatian
- Lingkungan belajar yang kurang kondusif karena jadwal pembelajaran dilaksanakan di siang hari pada jam ke 7-8
- Saya sebagai guru jarang memberikan penghargaan kepada peserta didik
- Kesulitan menerapkan model pembelajaran PjBL karena pertama kali di terapkan di kelas X AKL
- Kegiatan pembelajaran bersamaan dengan kegiatan seminar lembaga lain sehingga mempengaruhi konsentrasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
- Kebingungan dalam sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran seperti LCD Projektor karena kegiatan bersamaan dengan Uji Kompetensi dan seminar lembaga lain
Dilihat dari tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang dimiliki dan ditingkatkan yaitu kompetensi pedagogik dan professional. Sedangkan dari sisi peserta didik yaitu rendahnya motivasi dalam belajar.
Siapa saja yang terlibat
- Dosen dan guru pamong sebagai fasilitator dan penilai dalam praktik ini
- Kepala Sekolah: Memberikan beberapa saran untuk dijadikan solusi dalam menghadapi tantangan atau permasalahan yang ditemukan.
- Rekan sejawat : Rekan guru yang diajak bertukar pikiran dalam menemukan solusi permasalahan, desain yang menarik serta mendiskusikan model dan pendekatan pembelajaran apa yang sebaiknya diambil dalam pelaksanaan PPL.
- Peserta didik sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran
- Tim IT sekolah yang berperan sebagai dokumentasi dalam kegiatan tersebu
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan
- Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah seperti kepala sekolah, rekan guru, teman sejawat dan juga pakar
- Mencari solusi dari tantangan atau masalah yang akan dihadapi
- Melakukan  kajian  literatur  dari  berbagai  sumber  belajar  seperti buku dan juga internet terkait solusi dari tantangan yang dihadapi
- Merumuskan solusi yang terpilih
- Membuat perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam praktik pembelajaran
- Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang telah dibuat
Strategi yang digunakan untuk mengatasi tantanganÂ
- Membuat  perencanaan  perangkat  pembelajaran  yang menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), sehingga peserta didik akan terbiasa pada pola pembelajaran yang menuntun meraka untuk terlibat aktif dan kolaboratif dengan temannya dalam menyelesaikan sebuah projek.
- Membuat media pembelajaran interaktif berbasis TPACK dengan menggunakan vidio pembelajaran dan slide PPT
- Memberikan Scaffolding kepada peserta didik yang belum memahami pengerjaan tugas projek baik secara individu maupun kelompok
Adapun proses yang dilakukanÂ
- Guru membuat perencanaan pembelajaran dengan membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, LKPD, bahan  ajar, media pembelajaran dan evaluasi/penilaian.
- Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran (praktik) dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat.
- Guru menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses praktik pembelajaran yaitu gambar dan video pembelajaran
- Guru menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam proses praktik pembelajaran
- Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran (praktik) yang telah dilaksanakan
Langkah-langkah dalam menerapkan strategi praktik dalam pembelajaran
Strategi yang digunakan yaitu dimulai dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Untuk itu perangkat pembelajaran dibuat dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL). Model pembelajaran ini diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk belajar secara aktif dan mendorong terciptanya pembelajaran kolaboratif sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai dengan baik. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan 3 tahapan dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan kegiatan orientasi yaitu menyapa peserta didik, mengkondisikan kelas, berdoa, menyanyikan lagu nasional. Dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu melakukan tanya jawab tentang kondisi limbah dan pencemaran di lingkungan sekitar, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada peserta didik.
Pada kegiatan inti, guru melakukan 6 tahapan atau 6 sintak sesuai dengan model project based learning dengan dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama sintak yang dilaksanakan adalah melemparkan pertanyaan esensial kepada peserta didik, merencanakan project, dan menyusun jadwal aktivitas projek. Selanjutnya monitoring dan pengawasan proyek dilaksanakan secara daring melalui chat WA dan Video Call WA karena di sekolah peserta didik melaksanakan Uji Kompetensi di sekolah selama pelaksanaan pembelajaran (PPL). Sedangkan pertemuan kedua, sintak yang dilaksanakan adalah penilian terhadap produk yang dihasilkan dan evaluasi pengalaman selama proyek. Pada pertemuan kedua ini kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan Kunjungan karya ke setiap kelompok dengan dipandu LKPD yaitu dengan Alur ATAP (kondisi awal, tantangan yang dihadapi, aksi yang dilakukan, perubahan yang diharapkan).
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan beberapa kegiatan penutup. Kegiatan ini terdiri dari menyimpulkan materi, mengerjakan evaluasi,mengisi lembar (angket) motivasi melakukan refleksi diri, menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan berdoa untuk menutup kegiatan pembelajaran hari ini.
Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam menerapkan strategi ini
- Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
- Buku siswa IPA SMK
- Video pembelajaran tentang limbah di lingkungan sekitar
- PPT interaktif dengan menggunakan Canva
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Kisi-kisi dan Instrumen penilaian
- Menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti laptop dan LCD Projektor
Dampak dari aksi yang telah dilakukanÂ
- Peserta didik lebih fokus dalam kegiatan belajar mengajar.
- Peserta didik lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
- Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran terutama ketika diskusi di dalam kelompok dengan LKPD sebagai pemadu
- Motivasi peserta didik terhadap materi upaya penanganan limbah meningkat sesuai dengan masalah limbah yang ditemukan di lingkungan di dalam kelompok
- Komunikasi guru dan peserta didik menjadi lebih aktif
- Melalui pendekatan saintifik peserta didik lebih terlatih untuk bekerja sama dan berdiskusi untuk mengamati dan menemukan solusi dalam penanganan limbah di lingkungan sekitar
- Guru mampu menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu project based learning (PjBL)
Dari hasil analisis yang dilaksanakan hasilnya efektif karena guru telah melakukan refleksi dan analisis
- Tercapainya Tujuan pembelajaran
- Pembelajaran menjadi tepusat pada peserta didik
- Peserta didik aktif dalam pembelajaran, hal ini terlihat saat diskusi dengan kelompok dan pada saat presentasi
- Adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik berdasarkan angket motivasi dari 15 peserta didik dengan hasil sebagai berikut:
Hasil dari penerapan model PjBL untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, hal ini dibuktikan dari hasil angket peserta didik dimana rerata pra tindakan sebesar 2,1 dengan kategori cukup sedangkan rerata setelah tindakan mencapai 3,1 dengan kategori baik. Adapun rincian datanya sebagai berikut:
Pra tindakan
2 peserta didik dengan kategori baik, 5 peserta didik dengan kategori cukup, dan 8 peserta didik dengan kategori kurang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik pra tindakan adalah 13,33% peserta didik memiliki motivasi yang baik, 33,33% peserta didik memiliki motivasi yang cukup dan 53,33% peserta didik memiliki motivasi yang kurang.
Setelah tindakan
5 peserta didik dengan kategori sangat baik, 6 peserta didik dengan kategori baik, dan 4 peserta didik dengan kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik setelah tindakan adalah 33,33% peserta didik memiliki motivasi sangat baik, 40% peserta didik memiliki motivasi yang baik dan 26,67% peserta didik memiliki motivasi yang cukup.
Respon orang lain terhadap strategi yang dilakukan
Berdasarkan refleksi diri yang sudah dilakukan, peserta didik menyampaikan bahwa pembelajaran berlangsung sangat seru dan menyenangkan karena penggunaan model PjBL. Peserta didik merasa dengan LKPD yang dikerjakan, mereka menjadi lebih semangat dan tertarik untuk menyusun desain dan jadwal proyek yang akan dilakukan
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan:
Model pembelajaran yang inovatif, yaitu model pembelajaran project based learning dan pedekatan saintifik yang dapat memotivasi belajar peserta didik. Kerja sama antara semua stakeholder berjalan dengan baik. LKPD yang dapat memotivasi peserta didik. Persiapan guru sudah maksimal, tentunya atas bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong selama proses penyusunan perangkat pembelajaran. Sarana prasarana yang mendukung dan gawai untuk merekam. Kondisi kelas yang kondusif selama kegiatan berlangsung.
pembelajaran dari keseluruhan proses
Berdasarkan keseluruhan cerita praktik baik ini, saya mendapatkan pembelajaran untuk terus berupaya melakukan perubahan demi kemajuan pendidikan. Kemajuan pendidikan bisa dilakukan apabila semua stakeholder saling bekerja sama untuk melangkah ke depan. Pendidik sebagai garda terdepan harus terus belajar dan perlu menerapkan berbagai model pembelajaran inovatif dan kreatif serta berpusat pada peserta didik. Sehingga dapat menciptakan penerus bangsa yang kompeten dan berbudi luhur sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H