Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

12 Tahun Saya Belajar dan Mendapatkan Keluarga dari Kompasiana

22 Oktober 2023   17:26 Diperbarui: 22 Oktober 2023   17:31 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Kompasiana.Com

Tak terasa Kompasiana sudah menginjak kaki diusia 15 tahun. Jika diibaratkan sebagai seorang anak, usia 15 tahun sudah menginjakan kaki di usia remaja. Sudah bisa menentukan impian yang ia harapkan untuk masa depan. Dia juga sudah mulai fasionable dalam berpakaian.

Mengingat kembali kebersamaan saya dengan Kompasiana 12 tahun yang lalu atau tepatnya 2011. Saat itu secara tidak sengaja saya menemukan platform blog yang berbeda dengan blogspot.com atau platfom blog lainnya.

Iseng-iseng saya mendaftarkan diri. Kemudian saya mulai menulis dan kebanyakan topik yang saya tulis adalah tentang curahatan hati, kegelisan hati, dan asmara. Tulisan yang asal-asalan karena saya lebih banyak menumpahkan segala emosi saya di dalamnya, tanpa memperhatikan kaidah EYD atau tanda baca seperti titik (.), koma (,), dll.  Saat itu tujuan saya yang utama adalah mampu mengutarakan berbagai perasaan saya yang sedih, gembira. Salah satu alasan klasik adalah karena saya jauh dari orangtua.  

Seiring waktu setelah 2 tahun aktif menulis di Kompasiana.Com, ada beberapa teman yang membaca tulisan saya dan sekedar memberikan ekspresi bermanfaat, penting, inspiratif, dan aktual, dll. Mulai dari situ muncul rasa kepercayaan diri untuk terus menulis setiap 2 minggu sekali. Dalam benak saya muncul "Oh rupanya ada yang baca tulisan saya toh". Meskipun saya sudah memutuskan untuk dispilin menulis 1 artikel/2 minggu. Tetap ada saja penyakit malas, tidak konsiten dengan apa yang sudah dijanjikan.

Dari Kompasiana saya menemukan beberapa teman yang mengoreksi tulisan saya, mulai dari tanda baca dan susunan paragraph.

Saat itu saya tidak marah tapi saya terus menulis dan menulis meskipun tulisanku terkadang salah ya, tapi saya terus menulis.

Dari Kompasiana Saya Mendapat Banyak Reward

Setelah kurang lebih 5 tahun terus berproses untuk belajar menulis dan memberanikan diri untuk mempublish di Kompasiana. Com. Rasa kepercayaan diri yang lebih besar, saya dapatkan saat menjadi  juara I dalam lomba menulis tentang Rencana Keuangan Masa Depan yang diadakan oleh Asuransi Manulife yang berkerjasama dengan Kompasiana. Com.

Saat itu atas prestasi saya, Manulife memberikan penghargaan berupa uang pembinaan sebesar 5 juta. Kemudian tak berselang 6 bulan setelah itu saya mendapatkan juara I dalam kompetisi menulis yang diadakan oleh Pertamina dan Kompasiana tentang Distribusi Penyaluran Bahan Bakar. Beberapa kejuaran saya terus raih bersama dengan Kompasiana.

Bagi Saya bergabung dengan Kompasiana bukan sekedar mendapatkan hadiah, tapi di Kompasiana saya mendapatkan teman dan ilmu.

Dulu saya sempat ikut kopdar bersama Kompasiana Yogyakarta dalam beberapa event saya banyak belajar dari mereka. Mereka sangat ramah, walaupun saat itu saya sebenarnya ada minder ya, karena kebanyakan mereka sudah kenal satu sama lain di event-event sebelumnya atau diacara blogger lainnya. Dengan selalu percaya diri saya kenalan dengan mereka. Mereka juga tidak sungkan-sungkan berbagai ilmu dengan saya menulis pemula.

Beda Sekarang Beda Dulu

Teman-teman yang sering nonggol di beranda akun Kompasiana saya pada saat awal-awal seperti seperti Pak Ang Tek Khun, yang banyak menulis tentang perjalanan wisata, review karya sastra.  Pak Tjipta dan bu Roselina yang banyak mengulas tentang perjalanan kehidupan mereka mulai dari Padang-Australia. Anatasia Rian yang menulis tentang beberapa produk dan tempat-tempat wisata. Nanang Diyanto yang banyak menulis tentang kehidupan dan aktivitasnya di Rumah Sakit.  Fera Nuraeni yang banyak mengulas tentang TKW. Dan Bu Dosen Listhia Hardianti yang banyak mengulas tentang kesehatan. Mereka ini sudah sangat menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas dan banyak dibaca pembaca. Bahkan sudah  mendapatkan centang biru dari Kompasiana.

Sangat berbeda dengan saya sejak tahun 2020, saya sangat jarang menulis, sukur-sukur saya bisa menulis 6 bulan sekali. Kurang tahu kemarin, saya kembali teringat untuk menyalurkan hobi saya untuk menulis di Kompasiana. Dan tadi pagi, saya baru melihat di story facebook Pak Khun membagikan sebuah flyer  Kompasiana memperingati ulangtahunnya yang ke-15.

Waktu selama 15 tahun bukan waktu yang pendek bagi Kompasiana.  Saya masih ingat diawal-awal tidak banyak penulis yang menulis di Kompasiana. Meskipun tak banyak tetapi penulis-penulis di Kompasiana yang saya tahu tetap konsisten dalam menulis dengan gaya masing-masing, walaupun saat itu tidak ada hadiah atau writing competition. Pada tahun 2014 Kompasiana.Com mulai naik daun ketika beberapa penulis  Kompasiana dipanggil oleh Presiden Joko Widodo di Istana Presiden. Mulai dari sinilah Kompasiana mulai dikenal banyak orang dan artikel-artikel yang adi di Kompasiana banyak menjadi refrensi dalam pembuatan skripsi atau mencari informasi.

Sekali lagi saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun KOMPASIANA KE-15. Tetap menjadi guru bagi saya dalam menulis dan menjadi keluarga.

Sumber gambar : Kompasiana.com
Sumber gambar : Kompasiana.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun