Cuaca yang dingin, faktor makanan, dan belajar terlalu keras menjadi Ramanujzn mulai lemah. Sehingga pada saat musim dingin, S. Ramanujan jatuh sakit. Ia didiagnosa terkena penyakit sesak nafas, rentan terinfeksi, dan TBC. Ia harus diopname di rumah sakit.
Berkat tenaga medis dan obat-obatan di Inggris S. Ramanujan berhasil sembuh. Selama berada di Rumah Sakit G.H Hardy bersama dengan Little Wood memperjuangkan karya S. Ramanujan. Akhirnya mereka berhasil. S. Ramanujan berhasil menjadi anggota Fellow Trinity College berkat karya tulisnya tentang Fungsi Elipstis dan Teori Bilangan.
S. Ramanajan  pun pulang di India dengan rasa bangga dengan membawa gelar Fellow Trinity College oleh karena karya tulisnya tentang Fungsi Elipstis dan Teori Bilangan. Setelah satu tahun tinggal di India bersama dengan istrinya, Ramanujan meninggal akibat penyakit yang ia derita kembali kumat.
Kehidupan yang tidak tentu
Kisah kehidupan S. Ramanujan penuh dengan perjuangan. Dari sebuah daerah yang tidak dikenal dan tidak memungkinkan seorang penemu hebat akan muncul di daerah ini menjadi mungkin.Â
Perjuangan S. Ramanujan sangat patut untuk ditiru. Ia belajar keras setiap malam tanpa mengenal rasa lelah. Dan, terus mencari jawaban dari setiap soal yang diberikan oleh
G.H Hardy. Terkadang, ia juga harus menerima berbagai amarah dari dosen lain karena akibat pengetahuannya itu yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang sesuai tata perkuliahan.
Itulah S. Ramanujan, seorang yang sangat tekun dan berhasil membuktikan hasil karyanya.