Siang itu, awal Januari 2018. Deburan ombak di Pantai Lafau, Kecamatan Lahewa, Nias Utara, Sumatra Utara, memecah bibir pantai, diiringi angin sepoi. Hening karena tidak deru mesin kendaraan, kecuali suara beberapa sapi dan kambing yang sedang  mencari makan di sekitar pantai dan gemuruh ombak dari laut Pantai Lafau. Beberapa perahu tertambat di bibir pantai yang berpasir putih halus dan berkilau.
Pantai Lafau bisa ditempuh dari Gunungsitoli sejauh 60 kilometer. Setiba di Kilometer 15, tepatnya di Gawa'ai, lalu berbelok ke timur sejauh 35 km. Di ruas jalan dari Gunungsitoli ke Gawa'ai itu terbentang hamparan pantai yang berpasir putih. Setelah berbelok di Gawaa'ai, Â hamparan pantai digantikan di kiri-kanan ruas jalan hamparan sawah yang hijau.
Jika cuaca sangat cerah, pengunjung yang melewati jalan menuju Pantai Lafau dapat mengambil gambar Gunung Hilimaziaya yang berbukit-bukit. Tak ketinggalan, pengunjung bisa mengambil gambar Gereja BNKP Hilimaziaya, sebuah gereja terbesar dan termegah di Nias Utara.
Garis Pantai Lafau sangat panjang. Karena berbatasan dengan Samudra Indonesia, gelombang air laut di Pantai Lafau sangat kuat. Meskipun permukaan pantai yang landai, para wisatawan yang datang ke Pantai Lafau tidak disarankan untuk berenang. Meskipun tak bisa berenang, para wisatawan dapat menikmati keindahan Pantai Lafau. Garis Pantai Lafau yang panjang, dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk berjalan-jalan atau mengambil gambar selfie atau wefie.
Dari kejauhan para wisatawan dapat menikmati pemandangan 3 pulau kecil yang saling berjejeran. Bagi wisatawan yang hendak mengunjungi pulau-pulau tersebut dapat menyewa perahu mesin para nelayan. Di pulau-pulau tersebut para wisatawan dapat menikmati keindahan pantai yang sangat indah dan bagi yang suka olahraga diving dapat menikmati keindahan bawah laut.
Pantai Lafau menyimpan keindahan yang jarang bisa ditemukan di pantai-pantai lain. Warna pasir yang sangat putih, kepiting-kepiting yang masih berkeliaran di pantai, dan ikan-ikan kecil yang sangat berlimpah di laut Pantai Lafau. Para nelayan di sekitar Pantai Lafau mengasinkan ikan-ikan tangkapannya, lalu menjualnya. Harga 1 kg ikan kecil yang telah diasinkan sekitar 50 ribu.
Sayang sekali, pantai indah pantai berpasir putih berkilau ini belum dikelola dengan serius. Masih terdapat sampah-sampah yang berserakan di pintu masuk Pantai Lafau. Pondok-pondok tempat istirahat pengunjung belum terbangun dengan baik. Di hari biasa tidak ada penjual makan serta kios penyedia minuman dan makanan ringan.
Selama ini karena pondok-pondok yang sedikit dan masih kurang layak, wisatawan memanfaatkan pohon-pohon rindang untuk berteduh sejenak. Tak lupa bagi wisatawan yang hendak berwisata ke Pantai Lafau tak lupa menggunakan topi dan cream sun block karena terik matahari yang sangat panas. Yang perlu dipersiapkan adalah makanan, minuman, dan obat pribadi karena di Pantai Lafau dihari biasa tak ada yang menjual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H