Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

KPA Perintis 99, Kepulauan Nias Menjelajahi Objek Wisata yang Masih Terisolasi

30 Januari 2017   14:18 Diperbarui: 30 Januari 2017   14:23 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sebagian orang sedang menata berbagai jenis kue khas Imlek di atas meja dan sebagian lagi karena hari libur dan cuaca dingin disertai hujan gerimis tidur pulas diatas ranjang. Malah pagi itu Kelompok Pecinta Alam (KPA) Perintis 99, Kepulauan Nias bersiap-siap menjelajahi objek wisata air terjun yang belum banyak diketahui orang selama ini.

Sekitar pukul 8.30 wib, para anggota KPA Perintis 99 bersama dengan beberapa pemuda/I yang hobi menjelajah berangkat dari posko di Desa Sirahilisambualahe menuju Air terjun Degulu. Sebelum berangkat tidak ketinggalan untuk membakar semangat para penjelajah. Ketua KPA Perintis, Tubertoni Zebua meneriakan dengan intonasi suara tinggi salam khas KPA Perintis 99 “Salam lestari!!!!!...Salam lestari!!!!...Salam lestari…”

Untuk menuju ke air terjun. Para penjelajah terlebih dahulu melewati jalan beraspal sekitar 500 meter. Kemudian disusul dengan masuk hutan sekitar 100 meter. Setelah melewati hutan yang dipenuhi tanaman bambu. Para penjelajah yang rata-rata menggunakan ikat kepala berwarna kuning ini menelusuri sungai.

Sumber foto : dok. pribadi
Sumber foto : dok. pribadi
sumber foto: dok.pribadi
sumber foto: dok.pribadi
Rintangan kecil mulai dialami oleh para penjelajah ketika mulai menelusuri sungai. Karena bebatuan yang licin dan air sungai yang keruh karena barusan hujan. Sehingga terkadang beberapa penjelajah sempat kewalahan karena tidak bisa membedakan mana permukaan air sungai yang dangkal dan dalam.   Setelah menelusuri sungai sekitar setengah jam. Untuk menuju ke air terjun yang terdiri dari beberapa lantai ini. Para penjelajah harus melewati jalan bebatuan cukup besar yang sangat licin dan berlumut.
sumber foto : dok pribadi
sumber foto : dok pribadi
Karena hujan deras ketika sampai hampir sampai ke air terjun. Maka diputuskan untuk menuju ke air terjun melewati pinggir tebing dengan menggunakan tali. Tetapi, sebelum para anggota KPA Perintis terjun ke lapangan. Sebelumnya mereka terlebih dahulu dilatih oleh tim sar Nias tentang bagaimana memanjat tebing dengan menggunakan tali. Setelah hampir 1 jam merayap melewati lantai demi lantai. Akhirnya semua para penjelajah sampai di lantai teratas air terjun.
sumber foto : dok pribadi
sumber foto : dok pribadi
Keunggulan Air Terjun Degula

Keunikan Air terjun Degula adalah terdiri dari beberapa lantai, dan jarak antara lantai yang satu ke lantai yang lain cukup panjang dan lebar. Setiap lantai air terjun terdapat kolam kecil yang cukup lebar. Sehingga pengunjung dapat sekedar bermain air atau berenang.

Bukan hanya itu saja. Air terjun yang terletak di Desa Sirahilisambualahe ini masih perawan. Dalam arti keasriannya masih terjaga. Sambil berenang atau sekedar bermain air, para pengunjung dapat menikmati alunan suara burung dan pemandangan pepohonan yang berada disisi kanan-kiri gua.

Sumber foto: dok pribadi
Sumber foto: dok pribadi
Keunggulan lain yang terkadang jarang ditemui ditempat-tempat wisata lainnya adalah keramahan masyarakat Desa Sirahilisambulahe yang sangat tulus dan bukan seperti yang dibuat-buat. Ketika para penjelajah berpasasan dengan satu dua orang masyarakat Desa Sirahilisambulahe. Mereka sangat ramah, dan malah terlebih dahulu menyapa para penjelajah. Salah satu yang sering para penjelajah dengar adalah dari satu dua orang masyarakat desa sekitar air terjun selalu tanyakan “Ya’ahowu, ososo miotarai? (Ya’ahowu (salam ciri khas masyarakat Nias, kalian dari mana?)

Kekurangan Air Terjun Degula

Air terjun Degula sangat bagus dan tidak kalah menarik dengan air terjun lainnya yang ada di Indonesia. Tetapi sayang sampai sekarang Air Terjun Degulu masih belum ada perhatikan oleh Dinas Parawisata, Kota Gunungsitoli dan Kemetrian Parawisata Republik Indonesia untuk mengembangkan air terjun ini.

Ketika para penjelajah menelusuri keindahan air terjun. Akses jalan sama sekali tidak, baik itu jalan kategori jalan yang berbentuk rintisan. Apalagi yang beraspal.

Setelah menjelajahi Air terjun Degula kurang lebih 3 jam. Akhirnya para penjelajah mengakhiri penjelahan di Air terjun Degula dengan makan bersama. Sebelum bubar penulis yang sekaligus salah seorang penjelajah sempat mewawancarai ketua KPA Perintis 99 Tubertoni Zebua, S.pd., M.pd tujuan kelompok pencinta alam ini menjelajahi air terjun ini adalah untuk memperkenalkan objek wisata di Kota Gunungsitoli yang masih belum disentuh pemerintah daerah Kota Gunungsitoli maupun pemerintah pusat pembangunannya.

Ia pun menambahkan bahwa masyarakat Desa Sirahili sambualahe sangat terbuka menerima pengunjung yang pergi mengunjungi Air terjun Degula. Terakhir ketua perintis tidak lupa berterimakasih untuk Bapak Kapolres Nias, tim SAR Nias dan Kepala Desa Sirahilisambualahe, Dewan kehormatan/kakanda senior KPA Perintis 99 yang telah mendukung terlaksananya acara ini.

Penulis: Febriwan Harefa

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun