Senyum dapat membuat provokasi yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk memancing terjadinya konflik agama dapat dihindari. Mengapa bisa demikian?, karena ketika seorang pemeluk agama A berpapasan di jalan dengan salah seorang atau beberapa orang pemeluk agama B. Pemeluk agama A. Pasti akan dibalas oleh si pemeluk agama B. Atau, setidaknya mereka bisa menilai agama A tidak sombong, rendah hati, atau tidak membenci agama B.
Ketika beberapa oknum melempar provokasi di tengah masyarakat bahwa agama A adalah teroris, suka mengihina agama B, C. Sebaliknya, penganut agama B dikatakan sebagai kumpulan orang-orang kaya yang sombong, liberal, dll.
Tetapi melihat karakter agama A atau agama B setiap harinya yang murah senyum dan ramah kepada. Maka konflik yang diakibatkan oleh provokasi yang diakibatkan oleh oknum tersebut dapat dihindari.
Konflik antara dua orang atau lebih akan cepat hilang, ketika salah satu dari orang yang berkonflik memberi senyum kepada musuhnya. Pasti, orang tersebut akan luluh hatinya dan akan berteman kembali.
Semoga kedepannya masyarakat Indonesia mulai membudayakan budaya murah senyum. Satu senyuman kecil akan bisa membuat orang bisa memahami satu sama lain, dan pada akhirnya akan membuat dunia ini bertambah damai.
https://www.facebook.com/iwan.hrfa
https://twitter.com/febriwanharefa1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H