Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Ilmu dengan Para Lansia

1 Oktober 2016   06:44 Diperbarui: 7 Oktober 2016   17:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ilmu itu bagaikan air yang diisi dalam sebuah botol. Kita tidak harus menunggu air tersebut penuh dalam botol. Baru kita bagikan kepada orang lain. Malah, jika kita membagikannnya sebelum penuh, niscaya air dalam botol akan cepat penuh dan berturah-turah. Febriwan Harefa

Hampir 3 tahun, saya sudah menjadi guru bahasa Inggris di beberapa kursus, dan sekarang ini mengajar bahasa Inggris di sebuah Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta. Selama saya mengajar bahasa Inggris hanya ada satu kursus yang menurut saya unik. Karena, mayoritas peserta kursusnya berusia 50-70 tahun. 

Setahun yang lalu, teman saya menawarkan kepada saya untuk mengajar bahasa Inggris di sebuah komunitas secara sukarela. Tidak tahu mengapa pada saat itu saya langsung mengiyakan untuk bisa mengajar. Setelah sampai kost. Saya kembali mengcek jadwal mengajar bahasa Inggris saya selama 6 bulan kedepan. Rupanya sudah penuh. Tapi, saya juga tidak mungkin membatalkan tawaran mengajar di komunitas tersebut. Mau tidak mau, saya menggunakan waktu istirahat saya untuk mengajar.

Pertemuan Pertama

Setelah janjian jauh-jauh hari dengan teman saya. Saya berangkat ke tempat kursus bahasa Inggris dengan menggunakan sepeda. Kira-kira jarak dari kost (Condongcatur) saya ke tempat kursus (Gondokuman) sekitar 5 KM. Setelah sampai didepan pos satpam. Saya menunggu teman yang menawari saya untuk mengajar. Kemudian, kami bersama-sama ke ruangan tempat kursus. Sesampainya di ruang kursus, semua perlengkapan, seperti meja, kursi, dan papan tulis sama sekali tidak ada. Setelah beberapa peserta kursus datang. Kami bergotong royong mengambil segala fasilitas kursus di gedung utama. Kira-kira jarak antara ruang kursus dan gedung 200 meter.

Setelah semua fasilitas kursus lengkap, dan peserta kursus sudah datang semua. Teman saya mengajak setiap peserta kursus untuk memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris. Mulai dari nama, alamat, umur, dan profesi. Dari 30 orang peserta yang datang pada saat itu, sekitar 10 orang masih belum tahu arti angka dan jalan dalam bahasa Inggris.

Setelah semua memperkenalkan diri. Para peserta kursus beserta tenaga pengajar (saya dan teman saya) menentukan jadwal belajar. Diputuskannlah jadwal mengajar hari Selasa dan Sabtu pukul 16.00 wib-17.30 wib. Rencana untuk tahap pertama kursus ini dimulai dari bulan Juni samapai September 2015. Terkhususnya saya dapat giliran mengajar setiap hari Selasa. Setelah selesai pertemua pertama, saya dan beberapa peserta kursus saling ngobrol satu sama lain. Dari curhat mereka. Saya harus membuat materi bahasa Inggris dari dasar.

Materi Bahasa Inggris yang diajarkan

Saya mempersiapkan materi-materi yang saya akan ajarakan kepada para peserta kursus untuk selama 3 bulan.

Bulan Pertama

Berdasarkan pertemuan pertama sebelumnya masih banyak para peserta kursus kesulitan memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris. Saya kembali mengajari mereka mulai dari what is your name, where do you life, and how old are you, dll. Untuk memperkaya kosa kata mereka. Saya memberikan beberapa kosa kata dalam bahasa Inggris, seperti angka dari 1 sampai 100, beberapa jenis profesi, dll. Setelah mereka menghafal kosa kata dan cara memperkenalkan diri. Masing-masing dari peserta berpasangan dan mereka saling memperkenalkan diri secara bergantian. Saya mengajarkan mereka tentang materi perkenalan diri satu setengah pertemua.

Untuk 2 setengah pertemuan selanjutnya, saya menjelaskan ke mereka tentang kata kerja (verb), kata benda (noun), kata sifat (adjective), kata bantu (auxialiary verb), dan kata ganti (pronoun). dan juga beserta contoh-contoh dari masing-masing kata tersebut. Setelah mereka mengerti semua tentang jenis-jenis kata. Saya mengajarkan mereka tentang cara membuat kalimat sederhana. Contohnya, Saya ganteng, dalam bahasa Inggrisnya adalah I am handsome. I adalah salah satu dari kata ganti, am sebagai kata bantu, dan handsome adalah termasuk kata sifat. Untuk memperkaya kosakata mereka. Saya memberikan 5 kosa kata dari setiap contoh kata diatas. Seperti kata kerja adalah study, listen, read, teach, dan write.

Selain itu untuk melatih kemampuan cara pengucapan (pronouncation) mereka. Setelah saya membuat beberapa kalimat sederhana. Saya mengucapkannya, dan mereka menyebutkan kembali kalimat yang baru saya ucapkan.

Bulan Kedua

Selama 3 pertemuan dalam bulan kedua. Saya mulai mengajarkan ke mereka 8 tenses (Simple Present, Simple Present Continuous, Simple Present Perfect Tense, Simple Present Perfect Continuous Tense, Simple Past Tense, Simple Past Continuous Tense, Simple Future Tense, dan Simple Future Continuous Tense) beserta dengan contoh-contohnya. Salah satu contohnya adalah we are studying English (kita sedang belajar Bahasa Inggris) termasuk tenses simple present continuous).

Untuk memperdalam pengucapan dan tentang tenses. 20 menit sebelum berakhirnya pertemuan, saya memutarkan ke mereka sebuah video kartun yang berdurasi 5 sampai 10 menit. Jika ada beberapa kosa kata yang sulit mereka ucapkan. Mereka bisa menanyakannya kepada saya.

Untuk pertemua terakhir pada bulan 2. Saya memberikan mereka tes. Bahan tes dimulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir.

Bulan Ketiga

 Pada bulan ketiga atau bulan terakhir saya mengajar. Saya meneruskan mengajarkan kepada mereka 8 tenses (Simple Past Perfect Tense, Simple Past Perfect Continuous Tense, Future Prefect Tense, Future Prefect Continuous Tense, Simple Past Future, Simple Past Future Continuous, Past Future Perfect, dan Past Future Perfect Continuous) beserta dengan contohnya. Sama seperti materi bulan lalu, saya juga memutarkan video. Terkhususnya untuk pertemuan terakhir ini. Saya menyuruh mereka menceritakan pengalaman mereka selama 1 minggu terakhir dikertas dengan panjang kalimat 5-10 kalimat. Setelah selesai, setiap orang membacakan pengalamannya tersebut di depan kelas.

Dok pribadi
Dok pribadi
Untuk pertemuan terakhir saya memberikan tes yaitu tes tertulis dan speaking. Untuk tes tertulis materinya dari 16 tenses dan jenis-jenis kata. Sementara untuk speaking. Mereka bisa memilih antara menceritakan pengalaman mereka dengan durasi 3-5 menit atau berpasangan saling memperkenalkan diri.

Setelah memerikasa hasil tes mereka. Saya sangat kagum. Meskispun usia mereka sudah digolongkan tua. Tetapi hampir semua dari mereka hasil tesnya baik. Selain itu juga, selama mengajar mereka. Saya mendapatkan pembelajaran yang tidak bisa saya dapatkan di tempat kursus atau sekolah lain, seperti:

Tidak Mudah Menyerah

Meskipun para peserta kursus sudah berumur tua. Mereka sama sekali tidak mudah putus-asa. Ketika mereka tidak tahu arti sebuah kosakata benda dalam bahasa Inggris. Mereka membuka kamus. Atau ketika mereka ingin meminjam pulpen temannya. Mereka langsung menanyakan kepada saya. “Mas Iwan, bahasa Inggrisnya”. “Apakah saya bisa meminjam pulpenmu”. Saya beritahu mereka Can I borrow your pen?. Begitu juga ketika, mereka mempunyai PR. Mereka berusaha mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Dan, selama 3 bulan. Jarang diantara mereka yang tidak mengerjakan tugas. Maupun yang bolos dalam kelas.

Berani

Banyak diantara para murid saya. Ketika saya menyuruh mereka untuk mengerjakan sebuah soal di papan tulis. Hampir semua dari mereka mengangkat tangan untuk mengerjakan soal di papan tulis. Bukan itu saja, ketika saya menyuruh berdoa di depan kelas dengan menggunakan bahasa Inggris. Mereka berani berdoa. Walaupun banyak yang kata-kata dan pronoun yang salah. Tetapi mereka berani.

Disiplin

Mereka sangat disipilin dalam waktu. Ketika jadwal masuk kursus pukul 16.00. mereka sudah datang pukul 15.30. Itulah yang membuat saya salut kepada mereka. Begitu juga dalam hal, mengumpulkan tugas mereka selalu dispilin.

Itulah kesan saya mengajar selama 3 bulan di komunitas tersebut. Setelah selesai mengajar di komunitas tersebut. Saya bersemangat membagikan ilmu yang saya miliki secara sukarela. Saya berpikir jika ilmu kita miliki tidak dibagi. Itu sama saja ilmu tersebut hanyalah barang usang yang lama-lama akan berkarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun