Selamat hari lanjut usia! Ya, untuk kalian yang belum tau, tanggal 29 Mei adalah Hari Lanjut Usia Nasional. Saya sebagai seseorang yang berprofesi dibidang kesehatan, ingin mengajak kalian untuk memperhatikan kesehatan keluarga atau teman-teman kalian yang sudah lanjut usia (lansia).
Menurut kalian, apa sih kategori seseorang dikatakan lansia? Eits bukan karena rambut uban, bukan karena keriput jg kok. Mengacu pada UU no 13 tahun 1998, lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.
Lansia perlu menjadi perhatian bagi kita semua. Alasan pertama, karena jumlah lansia bertambah dari tahun ke tahun. Penyebabnya tidak hanya disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk, tetapi karena penduduk Indonesia mengalami perubahan demografi dimana jumlah angka kematian dan kelahiran menjadi semakin rendah. angka kematian menjadi berkurang karena adanya peningkatan nutrisi, sanitasi yang semakin baik, kondisi ekonomi semakin memadai, dan semakin banyaknya fasilitas kesehatan sehingga usia penduduk menjadi meningkat.
Alasan berikutnya adalah lansia lebih rentan terserang penyakit dibandingkan kelompok usia lainnya. Ditambah lagi, masih ada lansia yang suka merokok. Menurut data Badan Pusat Statistik, 1 dari 4 penduduk lansia masih merokok dalam sebulan terakhir. Maka perlu menjadi pertimbangan bagi kita semua untuk terus menjalani hidup sehat.
Seperti yang kita sudah tau, tubuh kita seluruhnya saling terkoneksi. Contohnya saja, kuman di gigi bisa menyebar ke bagian tubuh lain hingga menyebabkan masalah pada jantung. Begitupula sebaliknya, jika kamu ada masalah kesehatan lainnya, kadang bisa kelihatan dari kondisi gigi dan mulutmu.
Kesehatan gigi dan mulut penting karena jika ada gigi yang sakit, atau adanya perubahan pada indra pengecapan, maka nafsu makan menjadi berkurang. Jika nafsu makan berkurang, maka asupan nutrisi jadi ikut berkurang. Walaupun gigi yang ompong bisa digantikan dengan gigi tiruan, tetap saja kemampuan mengunyah dari gigi palsu juga tidak sebaik dari gigi asli.
Kondisi kesehatan lansia.
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering dialami oleh lansia adalah xerostomia, akar gigi berlubang, dan penyakit periodontal.
Mayoritas lansia akan mengalami xerostomia, yaitu suatu kondisi dimana produksi air liur berkurang. Xerostomia bisa disebabkan oleh penyakit komorbid seperti diabetes. Xerostomia juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan. Maka Dampak xerostomia adalah lansia mudah mengalami bibir kering, lidah pecah-pecah (fissured tongue), hingga adanya perubahan pada pengecapan. Air liur memiliki berbagai dampak positif, salah satunya adalah untuk membunuh kuman-kuman dimulut. Jika produksi air liur berkurang, maka lansia akan lebih rentan mengalami gigi berlubang dan infeksi pada rongga mulut.
Lansia juga mudah mengalami gigi berlubang yang letaknya diakar gigi. Karena gusi pada lansia cenderung lebih turun, maka akar-akar gigi menjadi terekespos, sehingga akar gigi mudah menjadi berlubang. Plak, sisa-sisa makanan yang menempel di gigi, dan atau kurangnya air liur menjadi penyebab terjadinya lubang gigi di akar. Kira-kira sebagian lansia yang berusia diatas 75 tahun mengalami hal ini. Â
Penyakit periodontal adalah penyakit yang terjadi pada jaringan disekitar gigi. Penyakit periodontal yang paling sering terjadi pada lansia adalah infeksi gusi (periodontitis). Periodontitis terjadi karena adanya masalah pada gusi yang tidak segera ditangani sejak muda, gusi menjadi infeksi, sehingga pada masa tuanya menyebabkan gusi turun. Dampak periodontitis bermacam-macam. Jika gusi terlalu turun, lama-lama gigi akan jadi goyang lalu copot. Â Ditambah akar gigi juga beresiko menjadi berlubang. Belum lagi dampak psikologis yang dapat ditimbulkan seperti rendah diri.
Cara agar lansia menjaga kesehatan gigi dan mulut
1. Menyikat gigi dengan baik dan benar
Sebagian besar masalah kesehatan gigi dan mulut disebabkan oleh joroknya kamu sejak muda. Kalau kamu punya kebiasaan suka makan yang manis-manis, punya kebiasaan merokok, jarang sikat gigi dan ke dokter gigi, kamu akan mudah mengalami periodontitis. Ditambah lagi banyak lansia yang mengalami penyakit komorbid, sehingga semakin memperparah kondisi gigi dan mulut mereka.
- Sikat gigi dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Gunakan sikat gigi yang berbulu sangat halus, dengan sedikit penekanan saat menyikat gigi.
- Jika menggunakan gigi tiruan, maka gigi tiruannya harus rajin dibersihkan. Idealnya membersihkan gigi tiruan dibersihkan setelah makan, tetapi minimal gigi tiruan dibersihkan sehari sekali.
- Karena keterbatasan fisik dan mental, terkadang lansia mengalami kesulitan untuk menggosok giginya sendiri, maka dianjurkan untuk menggunakan sikat gigi elektrik. Jika gagang sikat gigi berukuran kecil sehingga susah digapai, maka gagang sikatnya bisa dimodifikasi agar lebih mudah dipegang. Dan jika lansia tidak mampu menyikat gigi sendiri dengan baik, sebaiknya pihak keluarga turut membantu.
- Gunakan pasta gigi yang menggandung fluoride karena fluoride dapat membunuh kuman dan memperkuat gigi. Â
2. Gunakan obat kumur
Obat kumur mengandung bahan-bahan aktif yang dapat membunuh kuman, mencegah terjadinya infeksi gusi, dan mencegah gigi berlubang. Petunjuk penggunaan obat kumur dapat dilihat sesuai dengan merk produk yang digunakan. Tetapi tetap harus menyikat gigi ya untuk mendapatkah hasil perawatan gigi yang baik.
Hal terkecil dapat memberikan dampak besar. Dengan mengingatkan teman dan saudara yang lansia akan kesehatan gigi dan mulut, kamu telah membantu mereka untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik.
Salam sehat! Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
DAFTAR PUSTAKA
American Dental Association. Aging and Dental Health. 2019. Retrieved 29th May 2021Â
American Dental Association. Dentures. Retrieved 29th May 2021Â
American Dental Association. Mouthwash (Mouthrinse). 2019. Retrieved 29th May 2021Â
Razak, P. A., Richard, K. M., Thankachan, R. P., Hafiz, K. A., Kumar, K. N., & Sameer, K. M. (2014). Geriatric oral health: a review article. Journal of international oral health : JIOH, 6(6), 110--116.
BPS. 2021. Angka Kelahiran Total Menurut Provinsi 2012-2017. Retrieved 29th May 2021
BPS. 2021. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2020. Retrieved 29th May 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H