Mohon tunggu...
Ivy Vania Ariany
Ivy Vania Ariany Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kesehatan, Gaya Hidup

Seorang dokter gigi, hobi berbagi ilmu kesehatan dan gaya hidup. Free konsultasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Veneer: Cara Gampang Memutihkan Gigi

7 Februari 2021   21:37 Diperbarui: 7 Februari 2021   22:36 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Veneer dikenal sebagai salah satu cara untuk memutihkan gigi dan mengubah penampilan gigi dari yang awalnya dianggap kurang oke menjadi lebih wow. Sudah banyak foto gigi para artis mancanegara maupun dalam negeri yang mengalami perubahan drastis pada giginya.

Yuk kita kenalan dulu dengan prosedur yang membuat gigi para artis ini terlihat wow 

Kenalan dengan veneer gigi

Dari gambar diatas bisa dilihat bahwa veneer dapat menutupi permukaan gigi. Maka selain untuk memutihkan gigi, veneer bisa digunakan untuk “menutupi” gigi yang bentuknya dan atau warnanya kurang baik, contohnya adalah gigi retak, gigi dengan kondisi hipoplasia, gigi yang sudah terkikis akibat pemakaian, gigi yang berjarak (diastema), atau gigi yang ukurannya lebih kecil dibandingkan gigi normal (peg shaped).

Veneer dapat mengubah warna gigi secara ektrim. Veneer juga bisa mengubah (sedikit) bentuk gigi.

Ilustrasi: Hasil pengikisan gigi untuk perawatan veneer
Ilustrasi: Hasil pengikisan gigi untuk perawatan veneer
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa proses veneer adalah mengikis permukaan gigi, yang nantinya akan ditempel dengan lapisan berbahan porcelain atau komposit (bahan tambal sinar) sesuai dengan warna yang kamu inginkan.

Gigi yang telah dikikis untuk prosedur veneer ini tidak bisa kembali seperti semula. Hal ini perlu menjadi pertimbangan kalian untuk melakukan veneer atau engga.

 Ilustrasi hasil akhir perawatan veneer pada penderita fluorosis
 Ilustrasi hasil akhir perawatan veneer pada penderita fluorosis

Kondisi gigi seperti apa yang tidak diperbolehkan untuk veneer?

  • Kondisi gigi yang dari awalnya tidak kuat alias rapuh (contoh: gigi amelogenesis imperfecta).
  • Gigi yang berjejal alias ga rapih.
  • Gigi dengan ukuran tambalan yang besar
  • Gigi yang tersisa terlalu kecil sehingga veneer tidak bisa menempel dengan baik ke gigi
  • Kamu punya kebiasaan-kebiasaan yang memberikan tekanan lebih ke gigi yang akan di veneer. 

Apa bedanya perawatan pemutihan gigi bleaching dan veneer?

Prosedur memutihkan gigi umumnya dilakukan dengan 2 cara yaitu bleaching (klik disini), dan veneer. Hasil perawatan bleaching bersifat sementara, gigi yang telah di bleaching bisa kembali seperti semula. Sedangkan hasil pemutihan yang diberikan oleh veneer bersifat permanen. Kemudian, veneer dapat mengubah warna gigi lebih drastis, dari yang warna awal giginya gelap menjadi putih banget, contohnya adalah gigi dibawah ini yang mengalami fluorosis.

Ilustrasi: gigi yang dikategorikan berwarna gelap akibat fluorosis.
Ilustrasi: gigi yang dikategorikan berwarna gelap akibat fluorosis.

Pada kondisi diatas, proses bleaching tidak mampu mengubah warna gigi menjadi putih. Maka veneer adalah opsi yang tepat untuk memutihkan gigi

Akan tetapi, proses pembuatan veneer bisa berjam-jam hingga memerlukan beberapa kali kunjungan tergantung jenis veneer apa yang digunakan. Bila kalian memerlukan hasil pemutihan gigi yang instan dan gigi kalian tidak sekuning gambar diatas, maka bleaching lebih diperuntukan untuk kalian. Lama perawatan bleaching sekitar 15-45 menit tergantung seberapa putih hasil yang kalian inginkan. 

Veneer juga memerlukan pengikisan gigi, sedangkan bleaching tidak. Maka hasil perawatan dari veneer sifatnya permanen. 

Untuk memilih pemutihan gigi apa yang tepat, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter gigi. Dokter gigi nanti akan mendiskusikan ke kalian gigi bagian apa saja yang dikikis, warna apa yang cocok untuk kalian, dan yang pasti apakah veneer memang merupakan perawatan yang cocok untuk kalian.

Ngomong-omong, gigi kuning  bukan berarti tidak sehat ya 😃 

Artikel mengenai penyebab gigi kuning dan cara mencegahnya bisa dilihat disini 

Daftar Pustaka

Sowmya, S. & Sunitha, S. & Dhakshaini, M R & Swamy, K.N.. (2015). Esthetics with Veneers: A Review. International Journal of Dental Health Concerns. 1. 46-50.  

Mitchel, L. &Mitchell, D. A. 2014. Oxford handbook of clinical dentistry.
El Mourad, A. M. (2018). Aesthetic Rehabilitation of a Severe Dental Fluorosis Case with Ceramic Veneers: A Step-by-Step Guide. Case Reports in Dentistry, 2018, 1–4. doi:10.1155/2018/4063165  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun