gigi di rahang atas. Saya dengar-dengar bisa bikin buta," begitulah ujar salah satu pasien yang sempat saya tangani. Dan setelah saya iseng bertanya ke teman-teman dan keluarga, sebagian besar memang percaya akan hal itu. Mayoritas masih mempercayai bahwa haram mencabut gigi pada rahang atas karena  dengar-dengar bisa menyebabkan buta.
"Dok, saya ga mau cabut
Sebelumnya, mari kita bahas terlebih dahulu proses pencabutan gigi
Pertama-tama dokter akan menyuntik daerah gusi disekitar gigi yang ingin dicabut. Kemudian dokter menunggu selama beberapa menit hingga pasien merasa baal pada daerah penyuntikan. Jika sudah terasa baal, barulah dokter melakukan pencabutan gigi.
Gangguan pada mata bukan terjadi pada saat pencabutan, tetapi paska dilakukannya penyuntikan.
Gangguan pada mata paska penyuntikan biasanya adalah gambaran berbayang (diplopia) mata juling (strabismus), penyempitan pupil mata (miosis), atau kebutaan.
Berikut ini proses secara sederhana bagaimana bahan suntik dapat mengganggu penglihatan
Gangguan pada mata disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya penyempitan, atau juga penyumbatan pada pembuluh darah mata oleh bahan suntik pada proses pencabutan gigi.
Penyempitan pada pembuluh darah mata disebabkan oleh bahan suntik, dimana bahan suntik ini awalnya ditujukan untuk syaraf gigi, tiba-tiba "merembes" ke pembuluh darah mata. Bahan suntik dapat "merembes" melalui syaraf, pembuluh darah, atau jaringan lainnya. Beberapa tanda terjadinya penyempitan syaraf diantaranya gangguan penglihatan, serta hilangnya refleks mata terhadap cahaya.
Sedangkan pada penyumbatan pembuluh darah mata dapat disebabkan oleh lemak, cairan, ataupun endapan kalsium. Bahan suntik yang telah disuntikan masuk ke dalam pembuluh darah mata akan membentuk suatu gumpalan yang kemudian menyumbat pembuluh darah mata.
Tetapi tenang saja gaes. Proses pencabutan gigi jarang sekali menyebabkan gangguan penglihatan, dan gangguannya bersifat sementara saja.Â