Mohon tunggu...
IVONNE CAROLINE TANZIL
IVONNE CAROLINE TANZIL Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya orang yang periang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinta Kasih dalam Kebenaran

8 September 2022   15:19 Diperbarui: 8 September 2022   18:14 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CINTA KASIH DALAM KEBENARAN

Cinta kasih dalam kebenaran merupakan salah satu dari 3 nilai yang tecakup dalam spritualitas nilai nilai dasar Unpar atau yang biasa dimengerti sebagai SINDU. Setelah membahas hal pertama yaitu HUMANUM hal kedua yang dibahas sekarang adalah cinta kasih dalam kebenaran

Cinta kasih dalam kebenaran diartikan sebagai hal hal moral yang dilakukan dalam bentuk konkret dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita menyampaikan cinta kasih melalui kebaikan yang dilakukan dalam segala aktivitas kita. Untuk lebih memahami cinta kasih dalam kebenaran ini dapat kita gambarkan melalui "free rider"

Apasih free frider ini? Free rider ini juga biasa disebut numpang nama, biasanya dijumpai dalam kegiatan kelompok. Dimana saat anggota lainnya bekerja, si "free rider" ini hanya menyumbangkan Namanya saja dalam keanggotaan tanpa ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

Cinta kasih dalam kebenaran ini menjadi pedoman bagi kita untuk menghadapi hal hal yang seperti ini, yang mana cinta kasih akan mengarahkan kita untuk tetap berbuat benar. Nah, gimana sih cara menghadapi "free rider" ini? Pertama kita harus mengerti terlebih dahulu alasan mengapa seseorang tidak bisa mengikuti kerja kelompok. Setelah mengerti apa alasannya barulah dapat ditarik kesimpulan orang tersebut free rider positive atau negative.

Apabila orang tersebur menjadi "free rider" dalam kontasi negative maka kita orang yang memiliki pedoman cinta kasih dalam kebenaran harus berusaha untuk mengarahkannya untuk mengikuti aturan yang benar, dan jangan membelanya karena itu sama saja menjerumuskannya ke dalam hal yang salah.

website ; UNPAR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun