Daun yang sangat sulit untuk mencarinya dan tidak sembarang orang yang bisa menemukannya. Untuk menemukan daun Pancasona, Gusti mendapatkan petunjuk. Salah satunya dengan cara bermeditasi berjam-jam berendam dalam air dan 6 jam melakukan meditasi dengan gerakan Vrksasana, yaitu berdiri dengan satu kaki dan tangan posisi menyembah diatas kepala. Setelah melakukan meditasi tersebut, Gusti dapat menemukan daun Pancasona. Daun tersebut nampak bercahaya terang, sehingga memudahkan Gusti untuk menemukannya.
Kakek adalah orang yang sangat Gusti hormati dan cintai. Menjadi kesayangan sang Kakek dan dibimbing sang Kakek hingga menjadi seperti saat ini adalah momen-momen yang sangat berharga bagi Gusti. Kakek adalah orang yang sangat berarti baginya dan Gusti merasa sangat kehilangan setelah Beliau meninggal dunia.Â
Kini di usianya yang ke 32 tahun, Gusti masih menjalankan kemampuannya untuk menolong orang. Ia memiliki usaha bengkel custom yang kemampuannya dalam bidang otomotif ini dia pelajari sendiri secara otodidak. Ia adalah sosok yang sabar dan tenang. Ayah dan suami yang baik bagi istri dan seorang anaknya.
Dengan kemampuannya, ia tidak memegahkan diri. Sederhana, tutur katanya sopan dan sangat menghargai orang lain. Meskipun kemampuannya tidak bisa disepelekan dan pernah menjadi incaran media di Bali untuk memberitakannya, tapi ia memilih untuk berkarya dalam sepi dan menolak publikasi. Semoga Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa memberkahi dan melindungimu....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H