Mohon tunggu...
Ivone Dwiratna
Ivone Dwiratna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang hamba TUHAN

Believe, Belajar, Bertindak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menaklukkan Himalaya Demi Sebuah Janji

21 Juni 2018   01:46 Diperbarui: 21 Juni 2018   02:17 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lega rasanya.. tapi ini belum selesai. Masih ada akibat dari perjalanan itu. Ia masih harus berjuang untuk memulihkan kondisi tubuhnya akibat perjalanannya ke Himalaya. Setelahnya, Pak Iwan mudah menggigil. Bahkan, dalam ruangan yang bersuhu normal, Pak Iwan bisa menggigil kedinginan dansampai harus  berselimut dan berkaus kaki. Belum lagi ia harus berjuang untuk memulihkan jaringan tubuhnya yang rusak dan mati rasa akibat suhu yang terlalu dingin. Puji Tuhan, ia tidak harus kehilangan bagian tubuhnya akibat hal ini. Beberapa rekannya serombongan, harus merelakan kehilangan beberapa bagian tubuhnya... Ugh! Benar-benar perjalanan yang tidak mudah.

Berbulan-bulan ia berusaha memulihkan kondisi tubuhnya, bahkan saat bertemu saya, ia menceritakan jika masih ada bagian dari jarinya yang belum pulih benar. Ini sungguh satu hal yang sangat luar biasa. Cinta sang anak pada ayahnya... bagaimana ia ingin memenuhi janjinya.. Dan cara ia berusaha memenuhi janjinya pada sang ayah ini yang membuat saya hampir tak percaya. Melakukan hal yang tidak mudah dan hampir mustahil. Tapi ia berani mengambil langkah dan melaksanakan janjinya. Luar biasa..

Semoga kisah Pak Iwan ini dapat diambil hikmahnya, bagaimana penghormatan seorang anak terhadap ayah dan bagaimana seseorang berusaha keras untuk memenuhi janjinya.. Mudah-mudahan segala perjuangan Pak Iwan menjadikan sang almarhum Ayahnya di alam sana bangga dan atas perjuangan serta komitmennya mendapatkan berkah Tuhan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun