Lega rasanya.. tapi ini belum selesai. Masih ada akibat dari perjalanan itu. Ia masih harus berjuang untuk memulihkan kondisi tubuhnya akibat perjalanannya ke Himalaya. Setelahnya, Pak Iwan mudah menggigil. Bahkan, dalam ruangan yang bersuhu normal, Pak Iwan bisa menggigil kedinginan dansampai harus  berselimut dan berkaus kaki. Belum lagi ia harus berjuang untuk memulihkan jaringan tubuhnya yang rusak dan mati rasa akibat suhu yang terlalu dingin. Puji Tuhan, ia tidak harus kehilangan bagian tubuhnya akibat hal ini. Beberapa rekannya serombongan, harus merelakan kehilangan beberapa bagian tubuhnya... Ugh! Benar-benar perjalanan yang tidak mudah.
Berbulan-bulan ia berusaha memulihkan kondisi tubuhnya, bahkan saat bertemu saya, ia menceritakan jika masih ada bagian dari jarinya yang belum pulih benar. Ini sungguh satu hal yang sangat luar biasa. Cinta sang anak pada ayahnya... bagaimana ia ingin memenuhi janjinya.. Dan cara ia berusaha memenuhi janjinya pada sang ayah ini yang membuat saya hampir tak percaya. Melakukan hal yang tidak mudah dan hampir mustahil. Tapi ia berani mengambil langkah dan melaksanakan janjinya. Luar biasa..
Semoga kisah Pak Iwan ini dapat diambil hikmahnya, bagaimana penghormatan seorang anak terhadap ayah dan bagaimana seseorang berusaha keras untuk memenuhi janjinya.. Mudah-mudahan segala perjuangan Pak Iwan menjadikan sang almarhum Ayahnya di alam sana bangga dan atas perjuangan serta komitmennya mendapatkan berkah Tuhan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H