Pak Swj tersenyum. Dia mengepalkan kedua tangannya. “Apa yang dilakukan tangan kanan, tangan kiri saja tidak boleh tahu..”
Dari situ saya bisa menangkap maksud perkataannya.. Sedekah, terutama sedekah rahasia.. berbuat kebaikan.. ibadah rajin... sayang keluarga... hidup baik.. seperti ceritanya tadi-tadi..
Bagaimanakah kita nanti? Akankah kita mati dengan kematian yang indah? Atau nazak seperti sapi digorok yang penuh kesakitan? Akankah kita merasakan kehidupan setelah kematian yang indah dan masuk surga? Atau kita menghabiskan seluruh waktu setelah kematian hanya untuk menebus dosa, keserakahan dan kenikmatan dunia yang selama ini kita kejar dengan segala cara.. dalam neraka abadi...
Surga dan neraka. Hanya kita sendiri yang putuskan kemana kita pergi. Cara hidup, cara pikir, tindakan, ibadah kita pada Allah yang tentukan... Bukan teman, bukan keluarga...
Semoga kisah Pak Swj bisa diambil hikmahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H