Mohon tunggu...
Ivone Dwiratna
Ivone Dwiratna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang hamba TUHAN

Believe, Belajar, Bertindak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Lain Debt Collector (2) : Cinta Ibu Membawaku Kembali

25 April 2016   00:24 Diperbarui: 1 Mei 2016   14:23 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah suatu kali Andre harus menagih konsumen yang menunggak cukup banyak dan terus menerus tidak menepati janjinya, padahal sudah diberi kelonggaran waktu. Akhirnya, setelah negosiasi alot motor kreditan tersebut diserahkan pada Andre untuk dibawa ke kantor. Hanya saja pas ia akan pulang, istri konsumen ini keluar sambil menggendong anak nya yang kecil. Si istri ini bicara “Motor Bapakmu sudah ga ada nak, besok kamu ga usah minum susu dulu.. Bapakmu ga ada motor lagi untuk cari uang..”

Meleleh hati Andre. Segala kebingungan dan ketidaktegaan menyeruak dalam hatinya. Kebetulan memang si konsumen ini adalah tukang ojek yang penghasilan satu-satunya hanya dari mengandalkan motor itu. Semua ini dilema, tapi Andre tetap membawa motor itu. Motor itu ia kendarai. Sepanjang jalan Andre terus berfikir. Ia kepikiran dengan omongan istri si tukang ojek itu. Bagaimanapun, mereka butuh makan dan penghidupan. Akhirnya Andre memutuskan untuk kembali kerumah si tukang ojek tadi. Andre berikan penawaran yang mudah-mudahan bisa jadi solusi untuk mereka. Motor itu Andre kembalikan padanya. Tapi Andre berikan deadline 3 hari untuk menyelesaikan pembayaran. Memang spekulasi, tapi Andre percaya. Syukurlah, akhirnya si tukang ojek itu penuhi janji.

Andre, dengan profesinya saat itu, tidak menghalanginya untuk menjalankan dengan perhitungan yang baik tapi tetap mengedepankan solusi dalam mengatasi permasalahan konsumennya. Kesemua hal inilah yang kini setelah bertahun-tahun, segala jerih payah dan keuletannya mengantarkannya ke level yang terus meningkat. Satu persatu prestasinya mulai ia torehkan, hingga di pencapaiannya saat ini. Kekerasan dan menutup mata terhadap airmata orang lain adalah bukan langkah yang ia pilih. Ia melakukan tugasnya dengan hati, ia memberikan solusi dan tidak lagi seperti dulu saat ia menjadi penagih hutang judi.

Andre tidak pernah berhenti belajar, pengalaman hidupnya telah menghantarkannya menjadi sosoknya saat ini.
Saat saya tanyakan apa Andre sudah puas dengan pencapaiannya selama ini, sahabat saya yang satu ini masih saja tetap ingin pencapaian yang lebih baik lagi dalam kehidupannya. Ia ingin memiliki usaha sendiri dan kuliah lagi yang dapat menunjang pekerjaannya. Andre ingin mendalami hukum.. Sahabat saya yang satu ini memang saya kenal dengan ide-idenya yang cemerlang. Cara berfikirnya yang terbuka dan gaya kepemimpinannya yang tegas adalah ciri khasnya. Tidak salah jika perusahaan tempatnya bekerja memberikan apresiasi untuknya.

Satu hal yang saya ingin beri garis bawah dari semua pengalaman hidupnya, ini suatu pembelajaran bagi kita. Bahwa setiap orang bisa saja terpuruk dan salah. Bahwa lingkungan dapat membawa kita pada hal-hal yang kurang baik. Tapi hal terpenting disini adalah bagaimana untuk putar haluan dan berubah menjadi baik. From scars into a star. Dan apa yang bisa mengubahnya? Harus ada niat dan tekad yang kuat dari diri sendiri. Dan ini perlu trigger : CINTA seorang IBU! Cinta seorang Ibu tulus dan tak pernah lekang oleh apapun.

Sekeras apapun lingkungan membentukmu, tapi takkan bisa mengubah hati yang baik...

Terima kasih ijinnya untuk memuat kisah ini, jika ada salah dalam penulisan, maafin saya ya.. Semoga Allah berikan berkat dan kemudahan dalam kehidupan sahabat saya Andre... Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun