Yayasan Alhadi DayCare yang saat ini juga berkerjasama dengan salah satu brand PT.Mayora Indonesia, kali ini khusus akan menyelenggarakan event "Festival Anak Ceria dan Talk Show Stunting" yang sedang berlagsung pada hari sabtu tanggal 25 Januari 2020 yang berlokasi di hotel Santika Premier Slipi Palmerah Jakarta Barat.
Pada acara FESTIVAL ANAK CERIA Dan Talkhshow Stanting khusus kali ini juga di hadiri dan resmikan oleh Istri Wprea RI, Ibu Wury Ma'ruf Amin dan juga ada beberapa para wanira-wanita hebat yang hebat peduli pada perkembangan anak dan juga sebagai narasumber, siapa saja wanita-wanita hebat itu diantaranya adalah :
1. Dr. Sandy Prasetyo, SpOG
2. Lia Amalia (MUI)
3. Hj. Netti Herawati (Ketua Himpunan Pendidik Usia Dini Indonesia)
4. Reisa Broto Asmoro (Duta sekaligus Kader Untuk Melawan Stunting
5. Farah Amini
6. Athalia Ridwan Kamil (Istri Gubernur Jawa Barat)
Mengenal Apa Itu Stunting Pada Anak dan Bagaimana Cara Mencegahnya
Mungkin kata Stunting sudh tidak asing bagi para orang tua maupun para masyarakat di lingkungan sekitar. Stunting adalah suatu masalah pada gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga menyebabkan seorang anak tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Biasanya gejala ini bisa terdeteksi saat anak memasuki usia 2 tahun hal tersebut baru diketahui dan harus di lakukan pencegahan secara dini agar anak daoat tumbuh secara maksimal.
Ketika gejala tersebut terjadi pada seorang anak di masa pertumbuhnya saat usia 2 tahun dan terlihat memang tidak sesuai dengan ukuran normal anak pada umumnya, maka ini harus dipertanyakan. Apa penyebabnya atau gejala awal hal tersebut terjadi pada anak dan apakah gejala tersebuat merupakan Faktor keturunan yang ada di silsilah keluargakah atau memang ada faktor lain yang terjadi pada anak tersebut.
Sebab menurut nara sumber Dr.Sandy Prasetyo, SpOG, IDI menjelaskan pada tumbuh dan kembang anak satu dengan yang lainnya itu akan berbeda tidak akan sama, jadi memang harus dipantau tumbuh kembangnya. Dan ketika seorang ibu dinyatakan hamil maka saat itu pula ia harus mulai memantau kesehatan bayinya. Bahkan sejak sebelum kehamilan harus sudah mempersiapkan kesehatan untuk anak, lakukan pemeriksaan kesehatan awal pada calon orang tua sebelum mereka melakukan pernikahan atau bisa para orang tua yang memberikan informasi mengenai kesehatan kepada calon mantunya sebelum mereka menikah.
Nara sumber lain yaitu Farah Amini, Tim Percepatan Pencegah Anak kerdil (Stunting) juga menjelaskan, bahwa setiap 1 dari 3 anak Indonesia itu bisa terindeksi mereka mengalami gejala kekurangan gizi. Jika gejala kurang gizi itu terdeteksi hal buruk yang terjadi pada anak tersebut adalah otaknya akan kurang bisa untuk berkembang. Sehingga otomatis akan menghambat pola daya pikirnya. Bila hal ini terjadi bagaimana bisa menghasilkan anak-anak sehat dan berkualitas jika kondisinya seperti ini? Inilah pentingnya memperhatikan masalah gizi pada anak.
Prof. Dr. Ir. Hj. Netti Herawati M, Si, HIMPAUDI Pusat juga mengatakan bahwa tujuan dari pendidikan itu adalah sehat. Jika ada anak didik kita kedapatan tidak sehat, maka tugas kita sebagai seorang pendidik bisa disebut gagal. Disinilah perlunya komunikasi antara orang tua murid dengan guru. Saling mengingatkan demi kebaikan anak. Tentu saja dengan bahasa dan ungkapan yang baik. Tidak menjudge.
Peran orangtua sangat penting dalam memantau tumbuh kembang anak sejak dini di mana peran orangtua dirumah adalah yang utama dan di didukung oleh para guru di sekolah sebab selain dirumah waktu anak-anak juga banyak di habiskan disekolah. Tanpa adanya peran serta dari guru-guru disekolah anak-anak akan menjadi lebih hebat di lingkungan masyarakat.
Dalam memantau pertumbuhan anak bukan hanya bersumber dari asulan dan banyaknya gizi seimbang yang orang tua dan guru berikan saja artinya anak-anak juga memerlukan perhatian dan sentuhan kasih sayang yang benar dan baik. Banyak contoh anak-anak yang memiliki keuangan yang cukup dan baik asupan gizinya masih juga gampang terkena penyakit atau kelihatan kurang sehat. Karena anak biasanya kurang sentuhan kasih sayang dan barokah dari orang tuanya. Namun dalam hal ini sebaiknya dalam para orang tua bukan hanya memberikan kebutuhan materi saja untuk bisa mencukupi kebutuhan anak. stimulasi yang tepat untuk anak-anak, bisa juga dimulai dengan : senyum, salam, usap kepala anak sampai ubun-ubun lalu doakan anak, peluk, cium 3x adalah sentuhan yang diperlukan anak-anak kita.
Saat di sekolah pun demikian peran guru yang sudah menerapakan kebiasaan pada anak bila sebelum makan merka selalu mencuci tangan dengan baik dan benar, bila hanya di lakukan di sekolah anak-anak akan mudah lupa jadi peran orang tua dan sangat di perlukan agar menjadi suatu kebiasaan yang sangat penting, agar kita dan anak-anak terhindar dari berbagai macam penyakit dan terhindar dari segala macam hal yang tidak diinginkan lainnya. Selain itu biasakan anak-anak apabila sebelum makan sebaiknya mereka tidak lupa untuk berdoa agar apa yang mereka makan menjadi berkah sehingga mereka akan sehat selalu.