Belakangan ini ramai dibincangkan mengingat minat para masyarakat Indonesia untuk berinvestasi masih sangat rendah bila dibandingkan dengan pola pikir masyarakat di negara yang sudah berkembang di negara tetangga misalnya saja di Negara Malaysia hampir 62% dari jumlah penduduknya rata-rata sudah mau berinvestasi.Â
Mengapa penduduk Indonesia masih sedikit yang mau berinvestasi karena disebabkan pola pikir masyarakat masih sangat di doktrin bila lebih baik menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank sebab masyarakat merasa lebih aman dan sewaktu-waktu diperlukan bisa diambil dan bisa digunakan untuk keperluan mendadak.
Selain itu prosesnya sangat mudah tidak perlu memikirkan harus menabung berapa setiap bulannya artinya masyarakat tidak merasa dibebankan dengan rutinitas pembayaran setiap bulannya dan pencairan dananya pun mesti menunggu jatuh tempo untuk dapat mencairkan dana di reksa dana.
Seiring dengan berkembangnya pola pikir dan kemajuan teknologi secara finansial maka sudah bisa di prediksi maka investasi secara reksadana ini akan menjadi salah satu ranah yang cukup ramai diminati di kalangan masyarakat karena disinyalir bila seseorang memiliki investasi melalui reksadana maka bisa menjanjikan modal di masa yang akan datang. Nah yang belakangan ini banyak layanan teknologi finansial yang menawarkan jasa untuk berinvestasi reksadana di antaranya Invisee.
Invisee adalah salah satu layanan digital yang mempu menawarkan berbagai macam kemudahan dalam menunjang kegiatan berinvestasi melalui produk reksadana yang di lakukan secara online. Dimana dalam program Invisee akan menawarkan aplikasi online untuk mengakses Invisee sehingga nantinya dalam penggunaannya masyarakat akan mudah dan nyaman berinvestasi reksadana untuk aplikasi Invisee ini sekarang sudah bisa diunduh melalui playstore lewat smartphone.
Salah satu penggagas bisa berdirinya produk reksadana yang berbasis Invisee adalah "NSI" PT. Nusantara Sejahtera Investama merupakan anak perusahaan dari Indivara Group. Tetapi bila dilihat sebenarnya Invisee ini pertama kali didirikan pada tahun 2015 lalu resmi secata OJK pada November 2016. Sedangkan operasionalnya sendiri secara resmi di mulai pada awal tahun 2017. Pada awalnya Invisee ini didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan litersi sistem keuangan bagi para nasabah pemula yang memang di khususkan pada produk-produk reksadana agar dapat diakses yang mudah dipahami dan dimengerti serta nilai nominal yang disetorkan rendah, terjangkau serta mempermudah untuk pencairan sistem keuangannya.
Bapak. Eri Primaria selaku Direktur Utama NSI menjelaskan: "Bahwa tujuan diresmikannya aplikasi yang berbasis online Invisee ini untuk lebih mempermudah dan bertujuan untuk menguatkan Invisee dipasar investasi reksadana dan juga bukan sebagai marketplace investasi biasa. Karena memang produk Invisee ini merupakan manajer investasi yang digandeng pun sudah benar-benar diseleksi berdasarkan kriteria yang Invisee telah tetapkan."
Dan masih menurut Bpk. Eri, saat ini Invisee masih akan terus menambah beberapa manajer investasi secara selektif untuk memberikan produk yang terbaik bagi nasabah Invisee. Untuk lebih memberikan kemudahan dalam pembayaran investasi, selain lewat transfer bank dan virtual account, investasi di Invisee juga akan bisa dilakukan melalui viseepay dan T-Cash.Â
"Salah satu yang juga menjadi keunggulan aplikasi ini adalah fitur Goal Planner, yang juga terobosan Invisee, fitur yang memudahkan para nasabah untuk membuat rencana investasi dan juga mengeksekusinya sesuai dengan kemampuannya secara berkala. Fitur seperti ini sendiri tidak tersedia di aplikasi lain yang sejenis," jelas Jimmy Wijaya, Direktur IT dan Operasional NSI.