Mohon tunggu...
Ivena Rachelia
Ivena Rachelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Papua, Salah Satu Wilayah dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi

15 Juli 2024   20:49 Diperbarui: 15 Juli 2024   20:51 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Kemiskinan?

Kemiskinan merupakan kondisi di mana seorang maupun sekelompok orang yang belum memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kondisi ini bisa bersifat absolut karena mereka belum bisa memenuhi kebutuhan paling mendasar dari diri mereka sendiri.

Faktor yang menyebabkan terjadi Kemiskinan:

  • Tingginya tingkat pengangguran,
  • Kurangnya kualitas terhadap akses pendidikan,
  • Banyaknya diskriminasi gender, ras, maupun status sosial,
  • Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan,
  • Banyaknya pemerintahan yang melakukan korupsi,
  • Banyaknya bencana alam yang berbeda-beda, dan masih banyak lagi.

Dampak terjadinya Kemiskinan:

  • Gampang terserang penyakit,
  • Memiliki pendidikan yang rendah sehingga mengurangi peluang kesejahteraan,
  • Produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang rendah

Indonesia merupakan negara dengan banyak provinsi. Tiap-tiap provinsi memiliki tingkat kemiskinan yang berbeda-beda. Indonesia bagian Timur merupakan wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dibandingkan bagian Tengah dan Barat. Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara merupakan salah satu provinsi bagian timur yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.

Papua: Salah Satu wilayah dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Indonesia 

Papua merupakan salah satu Provinsi terbesar dan terletak di wilayah paling ujung Timur Indonesia. Walaupun Papua dikenal dengan wilayah yang kaya akan SDA, namun Papua belum bisa untuk mengelola SDA sendiri dan meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal secara signifikan.

Faktor Kemiskinan di Papua

  1. Keterbatasan Infrastruktur

    Papua memiliki keterbatasan dalam hal infrastruktur. Banyak jalan-jalan di daerah bagian pedalaman Papua belum mendapat akses jalan yang baik sehingga hal ini sangat menghambat mobilitas masyarakat. Untuk akses mobilitas sendiri kebanyakan dilakukan melalui jalur udara dan laut, namun hal ini membuat masyarakat mengeluarkan biaya yang cukup tinggi. Dalam jalur udara dan laut juga memiliki keterbatasan karena tidak setiap hari kapal maupun pesawat yang dapat digunakan tersedia setiap hari. Kurangnya infrastruktur ini menyebabkan hambatan pada layanan kesehatan juga.

    Minimnya pembangunan infrastruktur menghalangi orang-oran g yang ingin berinvestasi atau membantu memngembangkan Provinsi Papua. Hal ini juga membuat masyarakat Papua mengalami kesulitan dalam mengakses lebih banyak peluang ekonomi dan pasar.

  1. Pendidikan Terbatas

    Pendidikan di daerah Papua sangat terbatas, terutama daerah yang sulit dijangkau. Banyak sekolah yang masih membutuhkan fasilitas, seperti buku, alat tulis, dan ruangan kelas yang memadai. Selain itu, minimnya jumlah tenaga kerja yang berkualitas. Hal ini menyebabkan anak Papua kurang mendapat kebuthan pembelajaran yang mencukupi sehingga, menyebabkan mereka kurang berpartisipasi di sekolah. Banyak juga anak-anak yang seharusnya sudah bisa memasuki sekolah menengah namun karena keterbatasan pendidikan mereka belum bisa membaca maupun menulis.

    Kurangnya pendidikan menyebabkan kurangnya pemahaman tentang kesehatan, nutrisi, dan gaya hidup sehat, yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pendidikan yang terbatas juga memperkuat siklus kemiskinan, karena tanpa pendidikan, generasi berikutnya juga berisiko hidup dalam kemiskinan. Untuk meningkatkan pendidikan di Papua, diperlukan peningkatan fasilitas sekolah, pendidikan guru yang lebih baik, dan program beasiswa. hal tersebut dapat memberikan peluang kerja bagi masyarakat Papua. Dukungan dari pemerintah pusat dan berbagai organisasi diperlukan untuk memperbaiki kondisi pendidikan yang ada di Papua.

  2. Kesehatan

    Hingga saat ini, tingkat kesehatan di Papua masih cukup rendah. Hal ini karena layanan kesehatan di Papua belum merata dan kurangnya fasilitas yang cukup. Selain itu, kurangnya layanan kesehatan juga disebakan oleh kurang nya tenaga medis yang terlatih dan keterbatasan akses terhadap obat-obatan dan peralatan medis. 

  3. Kondisi ini menyabakan masyarakat Papua memiliki tingkat kesehatan yang relatif rendah dan penyebaran tingkat penyakit yang tinggi. Penyakit penularan, seperti HIV/AIDS dan Malaria hingga saat ini masih menjadi masalah yang sangat serius karena penyakit ini dapat merenggut nyawa seseorang. Hal tersebut terjadi karena masih kurangnya pengetahuan tentang kesehatan, sehingga dapat menghambat produktivitas masyarakat.

  4. Keterbatasan Lapangan Pekerjaan

    Banyak masyarakat Papua hanya bergantung pada sektor informal dan subsisten, seperti pertanian tradisional, yang seringkali belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan karena itulah, peluang kerja sangat terbatas di Papua, terutama di sektor formal. Selain itu, kurangnya industri dan investasi di Papua mengurangi jumlah peluang kerja yang tersedia, sehingga semakin banyak masyarakat yang menjadi pengangguran. 

  5. Pelatihan dan keterampilan sangat penting untuk meningkatkan peluang lapangan pekerjaan bagi orang Papua. Terbukanya usaha kecil maupun menengah dapat membantu menciptakan lapangan kerja di wilayah tersebut. Dibutuhkan juga program pemerintah yang mendorong investasi dan pembangunan industri di Papua. Untuk mengatasi masalah tersebut, sektor swasta wajib memberikan dukungan dalam bentuk investasi maupun pelatihan kerja.

Kemiskinan di Papua merupakan masalah kompleks yang diakibatkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, seperti keterbatasan infrastruktur, kualitas pendidikan yang rendah, masalah kesehatan, keterbatasan lapangan pekerjaan, faktor budaya dan sosial, dan letak geografis. Mengatasi kemiskinan di Papua membutuhkan upaya komprehensif dan berkelanjutan dari berbagai pihak.

 Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan, menciptakan lapangan pekerjaan, memperhatikan faktor budaya dan sosial, serta memaksimalkan potensi sumber daya alam.

Penting untuk melibatkan masyarakat Papua dalam proses pengambilan keputusan, memastikan transparansi dan akuntabilitas, serta memantau dan mengevaluasi kemajuan. Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan kemiskinan di Papua dapat diatasi dan masyarakat Papua dapat hidup sejahtera dan memiliki masa depan yang lebih cerah. 

Solusi-solusi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat. Diperlukan kerjasama dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat Papua, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah. Dengan usaha yang sungguh-sungguh dan terarah, diharapkan kemiskinan di Papua dapat diatasi dalam waktu yang sesingkat mungkin dan masyarakat Papua dapat hidup sejahtera dan mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun