Yang salah dalam kasus perdagangan manusia adalah yang utama tentu saja pelaku perdagangan manusia tersebut, tapi lebih luas lagi pemerintah dan masyarakat (bisa keluarga dan lingkungan sosial lainnya). Pemerintah bersalah karena membiarkan kemiskinan dan rendahnya pendidikan terjadi di masyarakat, tidak tegas pada pelaku, dan membiarkan dispensasi nikah untuk anak-anak yang akhirnya menjebak mereka pada kemiskinan. Lalu, masyarakat juga bersalah karena melanggengkan patriarki, dan para keluarga kelas menengah ke atas yang ingin mencari pekerja rumah tangga dengan gaji murah.
Jadi, kalau mau menghentikan perdagangan manusia ya harus menyeluruh. Baik pemerintah, para agen, para calon 'pembeli' dan masyarakat bergerak bersama menghentikan ini. Jangan karena ingin dapat ART murah, lalu menjadi konsumen dari kegiatan perdagangan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H