Mohon tunggu...
Ivatul Maula
Ivatul Maula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, IPB University

Nonton memang paling asik

Selanjutnya

Tutup

Nature

PPK Ormawa REESA Dorong Kemandirian Pangan Keluarga dengan Urban Farming

29 Agustus 2022   03:02 Diperbarui: 29 Agustus 2022   05:59 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari sabtu tanggal 20 Agustus 2022 kelompok Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Resources and Environmental Economics Student Association (REESA), himpunan profesi mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, bersama departemen sosial dan riset REESA mengadakan kegiatan sosialisasi urban farming dan pembagian bibit tanaman sayur kepada ibu-ibu rumah tangga di Kampung Kebon Kopi, Cibanteng, Bogor. Kegiatan ini dibersamai oleh volunteer dari berbagai Departemen di IPB University. Ada dari Departemen Agronomi dan Holtikultura, Teknologi Hasil Ternak, Nutrisi dan Teknologi Pakan, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, dan Manajemen.

Urban farming secara sederhana diartikan sebagai bentuk pertanian perkotaan yang memanfaatkan halaman belakang atau tanah kosong dengan menanam berbagai jenis tanaman sayuran. Tujuan dari urban farming ini untuk menciptakan kemandirian pangan keluarga.

"Bibit yang dibagikan untuk warga Kampung Kebon Kopi ada cabai, terong, pakcoy, dan tomat sesuai kebutuhan bibit yang sudah diminta oleh ibu-ibu," ujar Safwan Arief Hasibuan, selaku penanggungjawab (pj) program urban farming. Menurutnya, dengan adanya kegiatan urban farming ini bisa menjadi solusi permasalahan ketika harga komoditas seperti cabai naik jadi para ibu rumah tangga tidak perlu khawatir karena sudah mempunyai tanaman sendiri.

Kegiatan urban farming yang dilaksanakan terdiri dari penyemaian bibit sayuran seperti terong dan cabai di tray semai, serta pembagian bibit sayuran ke warga Kampung Kebon Kopi oleh para volunteer.

Ibu Titi, salah satu warga penerima bibit terong merasa senang ada kegiatan urban farming karena bisa memperoleh hal baru seperti cara merawat tanaman dengan baik dan mendapatkan bibit gratis. "Saya suka dengan jenis bibit terong lalap ini, rasanya juga enak, " tambahnya.

Mohamad Hasan, salah satu volunteer dari Departemen Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan mengatakan kalau terbantu dengan adanya kegiatan sosialisasi urban farming dan pembagian bibit kepada warga. "Ini first time aku ikut volunteer dan senang banget soalnya aku bisa tau gimana caranya menyemai tanaman sayuran di tray semai, gimana berkomunikasi dengan para warga, dan ini menjadi pengalaman yang berharga," ungkap mahasiswa baru IPB University angkatan 59.

Harapannya melalui kegiatan urban farming ini masyarakat dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk lebih  memanfaatkan lahan potensial terbatasnya sehingga dapat memberikan nilai tambah khususnya untuk menunjang kebutuhan pangan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun