Mohon tunggu...
rina "ivarksd" dalimunthe
rina "ivarksd" dalimunthe Mohon Tunggu... -

WNI suami wna dari Russia tinggal di Moscow Region Dunianya enggak jauh dari penerbangan, ortu AURI, kuliah belajar manajemen transportasi udara dan kerja di airport Soeta jadi flight coordinator beragam airline asing dan berhenti kerja karena menikah. Suka baca dan jalan jalan di Internet. Punya banyak rencana dan keinginan semoga dengan usaha dan kekuatan doa bisa tercapai.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Capek, Kesirep, Ketipu

20 Januari 2011   14:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam persahabatan dari rina/ivarksd di russia...

Ini salah satu tulisan lamaku difacebook enggak ada salahnya aku share disini...

Hari ini entah kenapa beberapa teman mengalami nasip yang sama "kecopetan".

Sebentar lagi liburan sekolah anak anak dan pastinya banyak yang kepengen mudik dan itu perlu biaya kebetulan tahun ajaran baru nantinya juga akan memerlukan biaya sehingga ada beberapa orang akan bertindak nekat "mencopet" jadi copet musiman.

Jadi temen temen hati hati kemanapun kalian pergi ...karena yang dihadapi copet pengalaman dan copet musiman.

Aku sendiri pernah kehilangan cd player di kendaraan umum di Indonesia dan dirussia ketika ditaman bermain sibuk ngawasin anakku sambil berdiri seseorang ambil fotocopy dokumenku dari kantong jaket musim dinginku...jelas enggak berasa karena tebel..bodohnya aku sudah heran kenapa satu anak terus melihat keaku seharusnya aku langsung lihat kebelakang..sicopet datang mengembalikan dokumen dan minta uang imbalan dan aku mengenali dia ..pria mabuk yang duduk disalah satu kursi ditaman bermain tersebut...

Teman amerikaku kehilangan dompet ketika makan di restaurant dan tasnya digantungkan dikursi, sipencopet duduk dimeja dibelakang mereka dan berkelompok.. kaum gypsy ..yang emang dikenal tukang copet di eropa, sama halnya jika dikereta api wanita wanita gypsy akan jalan dari gerbong ke gerbong mencopet mereka yang tertidur atau pura pura meramal lalu mencuri sistemnya sama kaya hipnotis/sirep.

Banyak orang akan berkata "Wach kamu dicopet karena dihipnotis atau disirep..!"

Kalo bicara sama orang Indonesia tentunya banyak yang percaya karena fenomena dukun atau orang yang punya kemampuan sirep/hipnotis sudah jadi pembicaraan lama.

Tapi kalo sama bule lain soalnya mereka pasti tidak akan percaya karena kesimpulan mereka berbeda sama kita...jawaban mereka soal copet akan beragam dan semua pake logika dari dasar ilmu pengetahuan..

Teori pertama... Para copet itu kudu berlatih memaksimalkan kecepatan tangan seperti tukang sulap.. karena pada dasarnya manusia punya kelemahan soal ini.... cara kerjanya biasanya mudah... satu atau beberapa orang mengalihkan perhatian korban lalu satu orang yang ahli jadi copetnya.. cara lain tentunya jika dalam keramaian dan kita lengah sehingga tas/kantong kita bisa diobok atau disilet/dirusak.

Teori kedua... "Memenuhi otak dengan informasi berlimpah sehingga tidak konsentrasi".

Aku tahu saat nonton salah satu acara TV soal modus pencopetan... digambarkan seorang pria pura pura kesesat lalu menanyakan arah suatu tempat, dia berlaga bego dan tanya banyak sekali pertanyaan lalu diantara pertanyaannya dia selipkan kata "Serahkan dompetmu"... dan reflex yang ditanya menyerahkan dompetnya ketika keduanya terus bicara.. Setelah selesai banyak masih tidak sadar sampe sipembawa acara tanya soal dompet mereka...

Pada dasarnya para pencopet ahli adalah ahli pisikologi..yang bisa membaca mana yang bisa dijadikan korban...ciri ciri korban...

1. Sibuk melakukan sesuatu sehingga tidak memperhatikan sekitarnya (kaya kasus aku yg sibuk ngawasin anakku megangin dia saat main ditaman bermain).

2. Lagi terlihat kecapean, bengong atau ngantuk.. sehingga dalam kondisi setengah sadar maka mudah melaksanakan teori kedua.

Harus diingat cara klasik hipnotis adalah dengan menggerakkan pendulum kekanan kekiri sehingga pasien jadi ngantuk, setengah sadar dan dalam posisi ini manusia jadi lemah jadi kaya ngigau/menghayal karena mirip mimpi saat tidur dan bisa kaya zombie akan melakukan hal hal yang kita suruh...sama situasinya saat dalam posisi bengong dimana otak kita sedang penuh pikiran atau berhenti berpikir..karena banyak hal...

Itu sebabnya yang sahabat perlu lakukan...

Jika lelah/ngantuk atau capek jangan paksakan diri lakukan suatu kegiatan terus menerus istirahat dulu sejenak atau tidur sesaat. Misalnya seharian capek kerja jangan paksakan langsung nyetir krn bahaya bisa tertidur sesaat dan kecelakaan, coba setelah kerja duduk santai dulu selama beberapa menit atau pergi ketempat makan/mall sekedar duduk ngemil (bukan jalan2 yg bikin capek) ini contoh kecil istirahat.

Kalo sudah teramat sangat capek check lagi jadwal aktivitas anda cobalah kurangi kegiatan anda kalau tidak bisa anda harus paksakan setiap ada waktu kosong gunakan untuk istirahat sekedar duduk tanpa lakukan apapun atau tidur sesaat pasang alarm HP.

Salah satu cara untuk menghindari kena copet/hipnotis/sirep/tertidur dikendaraan umum/ditempat umum bisa dengan ngemil/baca cerita lucu atau menarik /dengerin musik ceria/ngunyah permen karet, memperhatikan sekitarnya dan lainnya sehingga otak/pikiran terjaga/seger.

Bohong jika manusia berkata "saya sangat sibuk" karena manusia kaya gini artinya dia tidak bisa mengatur waktunya, lihat saja para pemimpin perusahaan, pimpinan negara dan milioner biar yg diurus bejibun tetap ada waktu luang karena mereka sadar biar ada staff bejibun tetap banyak kerjaannya dan yang harus dipikirin bludak.. agar tidak gila mereka atur ada waktu main golf/dinner dan lainnya. orang kaya dan ngetop memang punya ahli khusus yang bantu atur jadwal padat mereka...para seketaris dan anak buah mereka.

Untuk manusia biasa kaya kita yach kudu atur sendiri...prioritasin mana yang perlu banget demi penghematan dan kesehatan...

Sekarang jadi sakit mahal boo...dan yang sakit berat diusia muda makin banyak...yang stress dan gila juga makin banyak....semua karena "sibuk" alias tidak tahu ngatur waktunya kapan kudu istirahat...baik istirahat otak atau jiwanya...

Jadi sahabatku untuk hindari penyakit dan pencopet...renungin lagi kehidupan anda yach...apa anda sudah hidup dengan pola yang baik atau masih "sibuk" melulu...

Untuk lihat secara lebih lengkap penjelasan ilmiah/dari sisi ilmu pengetahuan soal bahasan yang saya tulis tinggal cari diinternet atau cari buku buku psikologi. Bisa juga konsultasi ke psikolog...jangan kedukun yachhh he he he

Tambahan kasus ini juga serupa sama kasus penelepon tipuan dimana katanya anda dapat hadiah dan harus transfer sejumlah uang untuk mendapatkan hadiah tersebut...sistemnya sama pikiran anda dipenuhi dengan banyak kata kata sehingga pikiran anda kacau dan seperti terhipnotis... paduan keserakahan, kegembiraan dan masuknya banyak informasi lewat pembicaraan tanpa henti membuat anda tidak berpikir dengan normal.

Intinya jika anda tidak merasa ikut undian atau tidak yakin apa yg dikatakan via telepon cepat cepat tutup teleponnya dan telepon ketempat sebenarnya untuk memastikan penipuan apa tidak

misalnya jika bank maka tanya penerangan nomer telepon bank tersebut dan tanyakan, sama halnya dengan perusahaan ...jangan gunakan nomer telepon yg dikasih penelepon

Jika anda sudah tertipu laporkan ke polisi, telkom (nomer teleponnya agar diblok) dan kebank dimana nomer rekening dari sipenipu terdaftar saat anda transfer...semoga sempat diblokir/pelaku ditangkap...jika tidak minimum membuat orang lain tidak tertipu dgn nomer rekening/telepon yg sama.

Ok semangat yach....jangan terus terusan kecapeaan...nikmatin hidup ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun