Mohon tunggu...
Ivan Rifky Hendrawan
Ivan Rifky Hendrawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia setengah program yang hobi menulis

Ivan Rifky Hendrawan semoga kalian senang membaca nama ini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ora Follow Tur Kepo-Problema Menyukai tapi Takut Mengungkapkan

1 November 2021   17:13 Diperbarui: 1 November 2021   17:58 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ciahh, jika kamu melihat artikel ini berarti kamu sering lakukan Ora Follow,Tur Kepo,

Ora Follow Tur Kepo dalam bahasa Indonesia artinya tidak mengikuti tapi selalu ingin cari tahu. Biasanya tindakan/perilaku ini sering dilakukan oleh salah satu pasangan khususnya cewek untuk memata-matai cowoknya. Biasanya bisa ke mantan atau gebetan cowoknya dulu. Yah kita tidak bisa merubah keadaan itu, biasanya hanya untuk kepo sama seseorang dan sudah tahu hasilnya itu bikin sakit hati masih ada dilakuin. 

Atau kemungkinan kedua ora follow tur kepo dilakukan oleh insan yang sedang dilanda jatuh cinta tapi gak berani ngungkapin. Seperti  pepatah 

hanya sebatas melihat aku sanggup tapi tidak  untuk bersanding.

Hiyaa Hiyaa.. ealah ndug, nang lereno galaumu..

Tapi ya bagaimana lagi ora follow tur kepo ini sudah jadi budaya turun temurun. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat ini media sosial berperan besar dalam pergaulan dan komunikasi.

Sebenarnya hal ini tidak masalah lho, asal jangan keblabasan saja, seperti meneror orang yang dikepoin, mengambil foto dan menyebarkan tanpa izin atau yang paling parah diguna-guna atau buat cowo cowo sering download gambar do'i untuk dibuat bahan col*,weilah frontal ki sek nulis :D.

 Gak boleh ya gengs.

Ingat pepatah cinta ditolak dukun bertindak ini gak boleh kamu tiruin.

Nah bagaimana sih buat kita generasi z agar bisa mengagumi tanpa membuat ikatan pertemanan rusak.

Oke, mungkin ini adalah hal yang wajar ya, perasaan suka terhadap lawan jenis itu, bahkan menurut seorang Psikolog Daniel Stalder dengan lima poinnya diantaranya kecantikan, kedekatan, kemiripan, perasaan lebih dulu disukai, dan gairah nonseksual.

Itulah biasanya yang menjadi pilar seseorang tertarik terhadap lawan jenis. Apakah boleh kita menyukai sesorang disamping lima point itu, boleh saja.Setiap manusia boleh kok menyukai lawan jenisnya bahkan lebih dari satu. Yang gak boleh itu punya pasangan lebih dari situ, gak papa sih punya lebih asal ada keterbukaan antar dua insan. Yang  pasti menjaga komunikasi yang baik dan selalu jaga kepercayaan saja.

Aku suka dia, tapi bingung mau ngapain

nah mungkin bisa jadi sahabatan dulu, tapi ingat gak boleh langsung sentuh seperti menyeka bibir setelah blepotan atau mengusap kepala ketika bersedih. Itu jangan ya, jangan jadi buaya versi lembut :D

Jadi bagaimana sih sikap wajar kita terhadap orang yang kita sukai,

yaa, anggap wajar saja, selalu berusaha bareng, belajar bareng, selalu memotivasi bareng.

Biarlah waktu menjawab, selalu berusaha semaksimal mungkin menjadi pribadi yang baik. Jika Allah merestui orang yang kamu suka pun pasti akan datang kepadamu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun