Mohon tunggu...
Ivan Ramadhan
Ivan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa seorang antusias astronomi dan kosmologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Perseverance, Sang Penjelajah Kedua Mars Setelah Satu Tahun Pendaratannya

11 April 2022   03:30 Diperbarui: 11 April 2022   05:24 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ingenuity (sumber: mars.nasa.gov)

Robot penjelajah Mars kedua milik NASA, Perseverance, telah sukses mendarat di Planet Merah satu tahun lalu, tepatnya di Kawah Jezero pada tanggal 18 Februari 2021. Setelah setahun pendaratannya, ia telah memberikan hasil observasi yang mengejutkan para ilmuwan.

Misi Perseverance berfokus di bidang astrobiologi, yakni mencari dan mempelajari tanda-tanda kehidupan yang mungkin pernah ada di Mars dengan mengkaji geologi dan iklim planet di masa lampau. Adapun misi pertamanya adalah mengumpulkan dan menyimpan batuan-batuan Mars yang nantinya akan dibawa ke Bumi untuk diteliti lebih lanjut. Berikut ini merupakan berbagai pencapaian Perseverance setelah setahun pendaratannya di Mars.

Observasi Kawah Jezero

Delta sungai di Kawah Jezero (sumber: mars.nasa.gov)
Delta sungai di Kawah Jezero (sumber: mars.nasa.gov)

Perseverance mendarat di Kawah Jezero, sebuah kawah berdiamater 45 kilometer yang diperkirakan telah terbentuk sejak 3,5 miliar tahun lalu. Kawah yang berlokasi di utara ekuator Mars ini memiliki medan cukup datar yang diselingi singkapan berbatu. Kawah ini sempurna untuk persiapan dan pengetesan instrumen-instrumen saintifik dan perangkat lunak yang ada di Perseverance.

Observasi menunjukkan bahwa Kawah Jezero pada masa lampau adalah sebuah danau besar dan delta sungai, sehingga tempat ini menjadi tempat yang tepat untuk mencari tanda-tanda kehidupan alien kuno Mars.

Adapun alien yang dimaksud di sini adalah organisme selevel bakteri yang mana petunjuk keberadaan mereka mungkin sangatlah kecil sehingga observasi semakin sulit dilakukan. Para ilmuwan akan mencari tanda-tanda kehidupan alien berupa formasi apapun di dalam batuan yang tidak dapat dijelaskan secara wajar oleh proses geologis.

Perseverance "Melahirkan" Robot Kedua

Ilustrasi Ingenuity (sumber: mars.nasa.gov)
Ilustrasi Ingenuity (sumber: mars.nasa.gov)
Setelah mendarat di Mars, Perseverance tidak langsung pergi dari situs pendaratannya begitu saja. Ia baru akan melakukan penjelajahan setelah hampir lima bulan mendarat. Hal ini dikarenakan para ilmuwan butuh waktu untuk mengecek perangkat keras dan perangkat lunak Perseverance sebelum ia menjelajah. 

Lebih dari itu, nyatanya Perseverance tidaklah sendiri, ia pada saat itu membawa robot kedua di dalamnya.

Tersembunyi di balik tameng debu dari angin Mars, Perseverance membawa penumpang berupa robot lebih kecil darinya. Proses "kelahiran" memakan waktu cukup lama, dengan hati-hati ia berhasil keluar tanpa kerusakan. Robot kedua itu bernama Ingenuity. Ingenuity adalah sebuah robot berupa helikopter mungil yang bertugas mendampingi petualangan Perseverance di Planet Merah.

Setelah melakukan tes kepada Perseverance, para ilmuwan kemudian berpindah fokus kepada Ingenuity. Ingenuity merupakan instrumen manusia pertama sebagai upaya menerbangkan helikopter di Mars. Atmosfer Mars 100 kali lebih tipis dibanding atmosfer Bumi, sehingga tidak dapat dipastikan apakah baling-balingnya dapat berfungsi dengan baik. 

Untuk mengimbangi tipisnya kerapatan atmosfer Mars, Ingenuity dibuat begitu ringan dengan bobot hanya 1,8 kilogram dan baling-baling yang dapat berputar sangat cepat sebanyak 2700 putaran per detik. Satu-satunya instrumen saintifik yang dipasang adalah kamera. Kamera ini berfungsi untuk membantu pemilihan rute Perseverance yang berpotensi rumit dan menjebak.

Ilustrasi percobaan terbang Ingenuity (sumber: nasa.mars.gov)
Ilustrasi percobaan terbang Ingenuity (sumber: nasa.mars.gov)

Ingenuity melakukan percobaan terbang pertamanya di atmosfer Mars dengan kontrol terbang yang dikendalikan secara independen.. Hal ini dikarenakan butuh waktu yang cukup lama untuk sinyal pengendali dari Bumi bergerak menuju Mars, sehingga akan membuat kontrol langsung dari Bumi memiliki keterlambatan yang parah. 

Proses uji coba terbang Ingenuity perlu disesuaikan dengan kondisi di Mars yang memiliki gravitasi yang lebih lemah dan kerapatan atmosfer yang lebih tipis. Oleh karena itu uji coba perlu dilakukan langsung di Mars karena meniru keadaan gravitasi dan atmosfer Mars di labolatorium Bumi secara persis tidaklah mudah dilakukan.  

Namun untunglah, upaya terbang Ingenuity berjalan dengan sangat lancar. Ingenuity berhasil terbang pada ketinggian 3 meter selama kurun waktu 39,1 detik seperti yang telah direncanakan.

Pada awalnya, Ingenuity tidak diharapkan untuk terbang lama di atmosfer Mars, tetapi ia berhasil terbang lebih tinggi dan lebih jauh pada setiap percobaan. Ingenuity tidak jatuh atau pun rusak dan telah menjadi robot yang berguna untuk memandu Perseverance dalam menelusuri titik-titik penting yang terlalu sulit untuk dideteksi oleh satelit. 

Status Ingenuity berubah dari robot percobaan sekali pakai menjadi kaki-tangan Perseverance dalam menjelajahi Mars.

Sampel Audio Pertama dari Permukaan Mars

Pada saat Ingenuity melakukan upaya terbangnya, Perseverance memiliki fokusnya sendiri yaitu menguji instrumen-instrumen saintifik, salah satunya yaitu mikrofon. Perseverance berhasil mengambil rekaman audio dari permukaan Mars dengan menggunakan mikrofon tersebut. Rekaman tersebut memberikan gambaran baru bagaimana nuansa sunyi di dataran Mars.

Mengekstrak Karbon Dioksida menjadi Oksigen

Perseverance berhasil mengekstraks karbon dioksia menjadi oksigen di Mars dengan menggunakan MOXIE, salah satu instrumen saintifik yang dibawa oleh Perseverance.

Instrumen saintifik, MOXIE (sumber: nasa.mars.gov)
Instrumen saintifik, MOXIE (sumber: nasa.mars.gov)

Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE) adalah instrumen purwarupa yang berfungsi untuk memproduksi oksigen dari karbon dioksida atmosfer Mars. Upaya instrumen MOXIE untuk mengekstrak karbon dioksida menjadi oksigen di Mars telah sukses dilakukan dan menjadi pencapaian yang vital serta cukup penting untuk diperhatikan. 

Mungkin muncul anggapan bahwa MOXIE akan berguna untuk koloni manusia yang suatu hari ingin tinggal dan menetap di Mars, tetapi ada fungsi lain oksigen yang tidak kalah penting dari itu yakni sebagai sebagai bahan bakar roket.

"Ketika kami mengirim manusia menuju ke Mars, kami ingin mereka kembali dengan selamat, oleh karena itu mereka membutuhkan roket yang bisa lepas landas dari sana (Mars). Propelan oksigen cair adalah sesuatu yang dapat kami buat di sana dan tidak perlu dibawa-bawa (di dalam roket berawak). Caranya yaitu membawa tanki oksigen kosong dan mengisinya di Mars," ujar Michael Hecht, Kepala Peneliti MOXIE. 

Melawan gravitasi untuk meninggalkan suatu planet membutuhkan bahan bakar yang sangat banyak, jadi akan sangat sulit jika para astronot harus membawa bahan bakar pulang-pergi untuk perjalanan antar-planet. 

MOXIE dapat menghasilkan sekitar 10 gram oksigen dalam waktu satu jam, ini terhitung sangat sedikit, tetapi perlu diketahui MOXIE hanyalah instrumen seukuran aki mobil. Diperlukan instrumen yang 100 kali lebih besar jika kita benar-benar menggunakannya untuk kepentingan ekspedisi manusia di Planet Merah. Meski begitu, bekerjanya instrumen MOXIE di Mars merupakan sebuah pencapaian yang sangat baik untuk langkah menuju masa depan.

Sampai pada tanggal 7 April 2022, Perseverance telah menjelajah Mars selama 401 sol (413 hari Bumi). Ia mencari jawaban atas rasa kesepian umat manusia di semesta. Mengetahui pencapaian manusia yang berusaha diwujudkan tentunya sangat menarik untuk diikuti dan membuat kita berpikir betapa tidak pentingnya konflik sesama manusia terus terjadi sampai saat ini.

Referensi 1, Referensi 2, dan Referensi 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun