Sukoharjo -Â Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo kembali meraih prestasi yang membanggakan melalui mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), yang berhasil meraih 5 medali emas, 4 medali perak, dan 1 medali perunggu dalam ASEAN Paragames Para Badminton yang diadakan di Phnom Penh, Kamboja, pada tanggal 3 hingga 9 Juni 2023.
Medali yang diraih meliputi 1 medali emas dalam beregu putra oleh Fredy Setiawan, Hary Susanto, Suryo Nugroho, Dheva Anrimusthi, dan Hafizh Briliansyah Prawiranegara. Selain itu, terdapat 1 medali emas oleh Dheva Anrimusthi, 1 medali emas oleh Hary Susanto/Ukun Rukaendi, 1 medali emas oleh Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila, dan 1 medali emas oleh Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah Prawiranegara. Selain itu, ada pula 1 medali perak oleh Wiwin Andry, 1 medali perak oleh Hikmat Ramdani, 1 medali perak oleh Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah, 1 medali perak oleh Fredy Setiawan/Dwiyoko, dan 1 medali perunggu oleh Fredy Setiawan.
Dalam konfirmasi, Dekan FISH, Dr. Yoto Widodo, menyampaikan selamat atas prestasi yang telah diraih dan bersyukur kepada Allah SWT atas pemberian ketrampilan dan kemampuan yang memungkinkan mereka meraih prestasi terbaik.
"Harapannya, prestasi ini dapat dipertahankan, dan tetaplah berkomitmen dalam studi agar dapat menyelesaikannya tepat waktu," ujar Dr. Yoto Widodo.
Salah satu mahasiswa dan atlet Para Badminton, Fredy Setiawan, mengungkapkan bahwa prestasi yang diraih tidak terlepas dari rutinitas dan konsistensi latihan serta menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
"Konsistensi latihan sangat penting. Jika kita tidak berlatih setiap hari dalam bulu tangkis, kualitas permainan kita tidak akan meningkat. Bahkan libur latihan selama satu atau dua hari saja dapat mengurangi kualitas permainan. Kami juga diberikan fasilitas seperti konsultasi dengan dokter gizi untuk menjaga pola makan dan memilih jenis makanan yang sesuai bagi para atlet," ungkap Fredy Setiawan.
Ketika ditanya mengenai prestasi akademik, Fredy menyebut bahwa dia berusaha menyelesaikan skripsi di antara jadwal latihan dan pertandingan. Dia juga berkomunikasi dan berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya.
"Kami harus pandai dalam mengatur waktu. Kami berlatih pada pagi dan sore hari, dan di sela-sela itu, kami tetap berkonsultasi mengenai kuliah. Target terdekat kami adalah berpartisipasi dalam ASIAN Para Games di China pada bulan Agustus 2023 mendatang. Semoga kami dapat mempertahankan prestasi meraih medali emas," tambahnya.
Koordinator sekaligus pelatih Para Badminton, Jarot Hernowo, menyatakan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari pelatihan yang berkesinambungan dan bertujuan untuk persiapan pertandingan Paralimpyc yang akan diadakan di Paris pada bulan Agustus 2024. Target mereka untuk Paralimpyc adalah meraih 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
"Setelah pertandingan ini, fokus kami selanjutnya adalah ASIAN Para Games di China yang akan menjadi pijakan bagi kami untuk Paralympic Paris 2024. Selain menjalani pelatihan rutin setiap hari Senin hingga Sabtu, kami juga memberikan motivasi kepada para atlet untuk menghadapi lawan-lawan yang akan mereka hadapi, sama seperti dalam ASEAN Para Games dan ASIAN Para Games. Jika para atlet mampu menghadapinya dengan baik, mereka juga akan mampu menghadapi lawan-lawannya di Paralympic," jelas Jarot Hernowo.
Pihak Universitas juga berharap agar para atlet mahasiswa Univet juga meraih kemenangan dalam studi mereka. Setelah turun dari podium di Kamboja, para atlet diberitahu untuk mengganti pakaian mereka dengan jubah wisuda sebagai bentuk motivasi tambahan untuk melanjutkan prestasi di bidang akademik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H