Mohon tunggu...
Ivanpat
Ivanpat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Paling Keren

Merupakan mahasiswa sedang mendalami dunia perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tumbuh dalam Pluralisme, Seorang 'Wibu' Juga Bisa Merayakan Lebaran

24 Mei 2022   18:49 Diperbarui: 24 Mei 2022   18:59 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi Seorang "wibu" (sumber: minews.id)

Menurut Isai, pertanyaan yang dilontarkan oleh saudaranya hanya seputar "Udah punya pacar belum?" atau "Kapan lulus?", sama seperti pertanyaan menjengkelkan pada umumnya. 

Ia tidak sama seperti yang orang-orang pada umumnya, dimana orang-orang pada umumnya berusaha menjadi sok "savage" karena mengatasnamakan kekesalan dalam menanggapi pertanyaan tersebut . Ia hanya menjawab dengan tulus dan tetap sopan. 

Maraknya kemarahan kawula muda dalam menanggapi pertanyaan dari saudara yang menjengkelkan di media sosial begitu menarik untuk dibahas. Polemik dalam menanggapi pertanyaan saudara ini mengindikasikan adanya ketersinggungan dari kawula muda. 

Isai hanya bisa bilang bahwa hal ini terlalu lebay. Alasannya sangat simpel, karena setiap orang berusaha untuk mencari topik agar terlihat ramah dan tidak usah bereaksi secara berlebihan. 

Pada tahun ini, ia pun mendapatkan berkah lebih untuk membeli baju baru. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan dari sudut pandang agama, untuk bertemu dengan Allah harus rapi dan bersih. 

Serta, menunjukkan sebagai Umat Muslim bisa hadir dengan sosok yang lebih baru. Namun, menurutnya membeli baju baru itu tidak wajib. 

Pernah dalam satu kali di masa Lebaran, ia terkena demam berdarah, Covid-19, dan tifus. Rasanya pada kala itu, menjadi perayaan Hari Lebaran kala itu perayaan yang terburuk. Walaupun, ia terkena sial, tetapi ia hanya bisa bersyukur karena masih bisa hidup dan masih bisa melihat keluarganya sehat walafiat.    

Idealnya merayakan Idul Fitri itu bertemu dan bersilaturahmi dengan saudara jauh. Tetap bersyukur dengan apa yang dimiliki dan selalu berbuat baik kepada orang tanpa melihat aspek fisik. 

Sifat Isai yang dikenal sebagai orang yang begitu sederhana dan apa adanya membuat ia tidak pernah menuntut lebih dalam merayakan Idul Fitri.

Di bulan yang penuh berkah ini, ia pun menyadari bahwa begitu banyak orang yang tidak bisa bertemu keluarganya di kampung halaman. Ia hanya bisa mendoakan agar bisa dipermudah jalannya. 

Dengan demikian, hal ini menandakan kepribadian introvert, seperti Isai, pun bisa merayakan lebaran dengan kerabat terdekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun