Mohon tunggu...
IVAN NOUFAL WICAKSONO
IVAN NOUFAL WICAKSONO Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/Pelajar

Bermain Basket,Sepak bola,dan Game

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Memahami Perbedaan Barang Privat dan Barang Publik

10 Mei 2024   08:12 Diperbarui: 10 Mei 2024   08:16 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perekonomian, terdapat dua jenis barang yang memiliki karakteristik berbeda, yaitu barang privat dan barang publik. Pemahaman tentang perbedaan antara kedua jenis barang ini penting untuk memahami bagaimana alokasi sumber daya dilakukan secara efisien dalam suatu perekonomian.

Barang Privat

Barang privat adalah barang atau jasa yang kepemilikannya dapat dipisahkan dan hak kepemilikannya dapat ditransfer secara eksklusif kepada individu atau entitas tertentu. Beberapa ciri utama barang privat:

1. Sifat Eksklusif: Barang privat memiliki sifat eksklusif, di mana pemilik barang dapat mengecualikan atau mencegah orang lain untuk menggunakan atau mengonsumsi barang tersebut.

2. Rivalitas dalam Konsumsi: Konsumsi barang privat oleh seseorang akan mengurangi ketersediaan barang tersebut bagi orang lain. Dengan kata lain, terdapat rivalitas dalam mengonsumsi barang privat.

3. Hak Kepemilikan Jelas: Barang privat memiliki hak kepemilikan yang jelas, sehingga pemilik dapat mengontrol dan menikmati manfaat dari barang tersebut secara eksklusif.

Contoh barang privat antara lain makanan, pakaian, kendaraan, rumah, dan sebagainya.

Barang Publik

Barang publik adalah barang atau jasa yang kepemilikannya tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dikecualikan dari penggunaan oleh individu atau kelompok tertentu. Beberapa ciri utama barang publik:

1. Sifat Non-Eksklusif: Barang publik memiliki sifat non-eksklusif, di mana sulit atau tidak mungkin untuk mencegah siapa pun dari mengonsumsi barang tersebut.

2. Non-Rivalitas dalam Konsumsi: Konsumsi barang publik oleh seseorang tidak akan mengurangi ketersediaan barang tersebut bagi orang lain. Dengan kata lain, tidak terdapat rivalitas dalam mengonsumsi barang publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun