Batu, 25 Januari 2022
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan Ecoenzym merupakan program kerja dari kelompok KKM-DR UIN Mengabdi Kelompok Kerja (Pokja) Ganesha yang terdiri dari 14 mahasiswa dari berbagai jurusan di UIN Malang. Program kerja ini merupakan program kerja unggulan dari Pokja Ganesha sebagai bentuk implementasi dari tema KKM-DR UIN Mengabdi tahun 2021-2022 yaitu "Moderasi Beragama dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi".
Mahasiswa KKM-DR yang tergabung dalam Pokja Ganesha mencoba menggali potensi yang ada di Dusun Klerek Desa Torongrejo untuk meningkatkan perekonomian, dan diketahui bahwa mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani dengan hasil pertanian berupa sayuran. Petani yang ada di Dusun Klerek tergabung dalam kelompok tani Rukun Tani yang diketuai oleh Bapak Arifin. Menurut beliau, masalah perekonomian para petani di Dusun Klerek adalah ketika sayuran hasil panen rusak sebelum habis terjual yang mengakibatkan rendahnya harga jual hasil panen tersebut.
Berdasarkan permasalahan yang disampaikan Bapak Arifin tersebut, mahasiswa KKM-DR Pokja Ganesha mecoba memberikan solusi untuk tetap mempertahankan harga jual dari hasil panen sayuran yang rusak di Dusun Klerek. Salah satunya dengan diolah menjadi Ecoenzym, oleh karena itu pada hari Selasa, 11 Januari 2022 dilaksanakanlah Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Ecoenzym dengan peserta dari masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Rukun Tani Dusun Klerek sejumlah 18 orang.
Penyampaian materi sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecoenzym dilakukan oleh Mentor Ecoenzym Jawa Timur yaitu Ibu Gung Endah Tuti Rahayu. Pemaparan sosialisasi yang dilakukan oleh beliau dilaksakanan selama kurang lebih 60 menit dan pelatihan pembuatan ecoenzym selama 45 menit. Petani dalam kelompok tani rukun tani diajarkan bagaimana membuat ecoenzym baik dalam menyiapakan alat dan bahan hingga takaran dalam membuat ecoenzym agar hasil yang didapatkan dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Â
Ibu Gung Endah menjelaskan bahwa Ecoenzym merupakan olahan dengan bahan utama sayur atau buah rusak yang diolah bersama tetes tebu atau gula merah dan campuran air dengan takaran tertentu yang disimpan dalam jangka waktu yang lama. Ecoenzym dapat diolah kembali menjadi berbagai barang bermanfaat seperti sabun, handsainitizer, pupuk alami, obat luka, dan masih banyak olahan bermanfaat lainnya. Sehingga degan olahan- olahan yang berbahan dasar ecoenzym tersebut, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi solusi dari masalah rendahnya harga jual sayuran rusak hasil panen petani di Dusun Klerek.
Menurut Bapak Arifin selaku ketua kelompok Tani Rukun Tani, sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecoenzym yang diadakan oleh Pokja Ganesha merupakan solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan rendshnya harga sayuran hasil panen yang rusak di dusun klere. Harapannya semoga solusi ini dapat diterapkan dan praktekan oleh masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani Rukun Tani Dusun Klerek Desa Torongrejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H