Mohon tunggu...
Ivan Leonheart
Ivan Leonheart Mohon Tunggu... Guru - Seasonal Writer: Nulis Ketika Gabut Aja

Gemini | INFJ-T | Tipikal orang yang akan anda katakan "Wah.. Kok gitu?" | Listener to stories | Twitter: @IvanLeonheart English Mentor yang memutuskan untuk putar haluan menjadi Kang Kopi, tapi akhirnya putar balik jadi English Teacher lagi di Cakap | Merantau dari Jawa ke kawasan dekat ibu kota. | A Philosopher at heart, but a realist in the playlist. | A man seeking Wisdom in Life through learning Bible, dan juga belajar Konseling di STTRI | Menulis ketika bosan, sedih, senang, dan kenyang. | Jangan ditunggu tulisan selanjutnya, pasti ngga terbit - terbit.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang yang Baik Hati

18 Maret 2018   07:00 Diperbarui: 18 Maret 2018   08:41 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ini adalah pertanyaan yang sangat general dan sangat basi. Mungkin juga pertanyaan ini akan menyinggung anda. Tapi, mungkin juga pertanyaan ini akan menyadarkan anda, dan mendorong anda untuk membangun masa depan yang lebih baik lagi. Pertanyaannya adalah: "Apakah anda merasa bahwa anda adalah orang yang Baik?"

Tahukah anda, bahwa di dunia ini, tidak semua orang yang "terlihat baik" adalah orang yang baik dan tulus dari hatinya? Tentu sudah tahu dong, banyak sekali berita dari orang yang awalnya kita sanjung, namun ternyata berakhir dengan orang itu bermasalah dengan pihak berwajib, bahkan hingga dihukum dengan hukuman yang amat berat. Memang benar, kita tidak bisa menutup - nutupi bahwa di dunia ini banyak sekali orang bertopeng yang hanya baik di muka umum. Kesopanan memang adalah kunci utama terjadinya sebuah hubungan yang baik. Tapi, tidak semua kesopanan yang kita dapat di muka umum, akan kita dapat apabila kita bertemu orang itu lagi di tempat lain. Mungkin untuk alasan profesionalisme, orang ini berusaha untuk menjadi orang yang sopan, atau mungkin untuk alasan yang lainnya. Seperti itulah norma yang hidup di zaman sekarang.

Walaupun memang, banyak sekali topeng yang kita temui di tempat umum, namun tidak menutup kemungkinan kita akan bertemu dengan orang yang memang punya watak yang baik. Satu hal yang sangat disayangkan adalah, ketika orang bertemu dengan orang yang sebenarnya berwatak baik, orang baik ini biasanya tidak diperlakukan dengan baik, malah mungkin ditindas, atau dimanfaatkan. Begitulah tragedi yang menjadi fakta zaman sekarang, seolah - olah semua orang baik dididik untuk ikutan menjadi jahat.

Meski mereka sering sekali disepelekan dan dibuat sakit hati, orang yang baik hati tak pernah lupa bersyukur atas apa yang ia miliki. Itulah kenapa, ia tak pernah mengeluh atas kehidupannya. Terlebih lagi, banyak sekali orang yang suka membully, menghina, bahkan merendahkan martabat orang yang baik hati, namun jangan salah, orang yang memiliki hati yang baik, akan berubah seratus delapan puluh derajat ketika ia sudah habis kesabarannya. Untuk itulah, jangan pernah menyakiti perasaan orang baik. Segeralah meminta maaf ketika berbuat kesalahan, pasti deh dimaafkan, tapi setelah dimaafkan jangan mengulangi lagi kesalahan anda. Ingat, kepercayaan bukanlah barang yang harganya murah.

Apa sih yang bisa membuat orang untuk menjadi baik? Mungkin pertanyaan tersebut sering terbesit di angan anda. Ketahuilah, orang yang baik hati memiliki hidup yang penuh dengan ujian dari Tuhan, dan ia telah lulus ujian tersebut. Orang yang baik jarang sekali lahir dalam suasana yang glamor, namun tidak menutup kemungkinan bahwa mereka yang berkecukupan pun adalah orang yang memiliki hati yang tulus. Bagaikan kentang yang direbus, orang yang memang berwatak baik tahan atas segala peristiwa yang membuatnya sakit, dan justru karena momen itulah orang itu belajar dan mengambil hikmah dalam kehidupan.

Tidak semua orang dilahirkan dengan awal yang baik. Terkadang awal yang kurang baik, yang kita semua tidak sukai pun terjadi dan tidak dengan kehendak kita, dan diluar kendali kita. Kebaikan adalah sebuah pilihan, menjadi orang yang baik adalah sebuah komitmen, dan watak yang baik adalah sebuah anugrah yang diberikan oleh Tuhan. Tidak semua orang yang ada disekitar kita adalah orang yang baik hati, namun yang terpenting adalah, kita bisa menjadi orang yang baik, yang mau melakukan hal - hal yang positif bersama mereka, dan mau bergaul dan mengajak orang lain ikut berperilaku baik untuk masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun