Mohon tunggu...
Ivan Leonheart
Ivan Leonheart Mohon Tunggu... Guru - Seasonal Writer: Nulis Ketika Gabut Aja

Gemini | INFJ-T | Tipikal orang yang akan anda katakan "Wah.. Kok gitu?" | Listener to stories | Twitter: @IvanLeonheart English Mentor yang memutuskan untuk putar haluan menjadi Kang Kopi, tapi akhirnya putar balik jadi English Teacher lagi di Cakap | Merantau dari Jawa ke kawasan dekat ibu kota. | A Philosopher at heart, but a realist in the playlist. | A man seeking Wisdom in Life through learning Bible, dan juga belajar Konseling di STTRI | Menulis ketika bosan, sedih, senang, dan kenyang. | Jangan ditunggu tulisan selanjutnya, pasti ngga terbit - terbit.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Ciri-ciri Seorang Penipu

4 Maret 2018   07:00 Diperbarui: 4 Maret 2018   11:17 3783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: leewolfeblum.com

Kepercayaan adalah sebuah harta yang diberikan orang ke kehidupan kita. Sebagaimana sebuah harta, kita harus menjaga supaya tidak ada yang mencuri dan tidak menjadi sebuah permasalahan di kehidupan kita. Ada pun mereka para bajak laut yang menggunakan tipu daya untuk memanfaatkan kita untuk memberikan harta kita secara sukarela, maupun dengan cara yang lebih frontal dan radikal. Namun kita tidak perlu takut, selalu ada bantuan dikala kita membutuhkan! Yap! Bantuan dari pihak yang berwajib, karena kita memiliki hak untuk dilindungi oleh negara kita ini.

Kali ini Leonheart akan membahas tentang mereka para Con Artist yang sangat ahli dalam memperdaya orang lain untuk melakukan hal yang merugikan sang korban. Con Artist adalah sebutan keren dari seorang Penipu yang sangat lihai mempermainkan logika dan perasaan kita.

Bentuk dari penipuan zaman sekarang sudah mulai beragam, mulai dari yang berbentuk SMS, Telefon Berhadiah, E-Mail dari lembaga yang tidak jelas, bahkan berbentuk Phishing, yang nantinya akan meminta informasi dari kita untuk kemudian dia gunakan untuk Hack akun kita dan digunakan untuk kriminalitas.

Cybercrime adalah salah satu jenis perilaku criminal yang sedang marak di dunia maya, khususnya di media sosial. Modusnya banyak sekali, mulai dari meminta netizen untuk klik link yang tidak jelas, yang akan mengarahkan pengguna ke sebuah website yang meminta informasi tertentu, sampai dengan mengajak orang lain untuk menyebarkan kabar gembira tentang hadiah yang tidak masuk akal, yang dapat diperoleh tanpa melakukan apapun. 

Caranya tetap sama, pengguna akan diminta untuk membuka link yang sudah diberikan, lalu tanpa sepengetahuan pengguna, ia telah menjadi korban cybercrime. Maka berhati - hatilah apabila anda dimintai informasi pribadi seperti misalkan nomor Hp, nama lengkap, bahkan hal yang sangat rahasia seperti username dan password, apalagi nomor rekening bank. 

Adapun bentuk lain dari cybercrime adalah dengan menyebar berita palsu atau yang kita kenal sebagai Hoax. Berita palsu dibuat dengan tujuan untuk menyudutkan salah satu pihak atau saingan, adapun tujuan lainnya adalah untuk mengajak orang untuk ikut meyakini dan menjerumuskan orang pada kepalsuan. 

Biasanya Hoax dibuat pada saat sebuah kasus sedang aktual, dan disebarkan ke sebuah halaman, atau kalangan yang diyakini akan sependapat dengan yang menulis Hoax tersebut. Orang - orang yang tidak kritis, cenderung langsung percaya pada berita yang ia dapat, dan sesuai dengan jalan pikirannya. Ini sangat disayangkan sekali, karena orang yang kurang kritis adalah korban dari mereka yang suka membuat Hoax. 

Con Artist sangat lihai untuk mempermainkan emosi kita. Bukan dengan cara membuat kita marah, bukan dengan cara membuat kita semangat, namun dengan cara membuat kita Percaya bahwa dia adalah orang yang tepat, yang bisa menjanjikan kebahagiaan dan mungkin kekayaan di masa depan. Tidak ada cara untuk mengetahui bahwa seseorang berbohong atau tidak, namun ada 10 ciri -- ciri yang bisa kita lihat apabila kita sedang berbicara pada seorang penipu atau bukan. Ciri -- cirinya adalah:

Penipu mendekati korban yang Kurang Percaya Diri dan Kurang Menghargai Diri Sendiri.

Penipu akan mencoba menggoda dengan iming -- iming Cinta. Kehidupan setelah menikah akan dijalani bersama dengan berjuang bersama menuju kebahagiaan. Kita selalu merasa ada yang tidak beres dengan hubungan kita dengan penipu. Entah itu cerita tentang masa lalunya, atau sekedar apa yang telah ia lakukan selama tidak bersama dengan sang korban.

Mereka memberi kepercayaan palsu, dengan cara meminjam uang dan mengembalikannya, namun kemudian tanpa kita sadari, mereka meminjam dalam jumlah besar dan kita pun memberikannya.

Penipu akan mencoba mengasingkan korbannya, dan tidak memperbolehkan korbannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ini adalah salah satu cara penipu untuk menjaga kepercayaan sang korban pada semua kebohongannya.

Hubungan antara si penipu dan korban akan terasa bertepuk sebelah tangan. Korban secara sadar atau tidak sadar akan kehilangan daya untuk hidup dalam dunianya. Karena sang penipu sudah mengendalikan semua yang dimiliki sang korban.

Korban dari penipuan, biasanya adalah seseorang yang tidak keberatan untuk berbagi dengan sesama. Orang yang memiliki sifat seperti ini adalah sasaran empuk para penipu, karena para korban tidak akan memikirkan apa yang telah ia berikan kepada orang lain.

Cerita atau latar belakang sang penipu terkesan tidak nyambung. Ini adalah salah satu ciri yang paling harus kita ketahui bahwa seseorang ini jujur kepada kita atau tidak. Sang korban akan lupa, sejak kapan ia hidup di masa yang damai, tidak penuh dengan rasa cemas akan kehilangan sesuatu.

10 Ciri diatas bisa membantu kita untuk mengetahui apakah selama ini kita berhubungan dengan penipu, ataukah dengan seseorang yang jujur. Penipu yang lihai akan bisa menggunakan segala cara untuk mempertahankan kepercayaan kita kepadanya, dan yang lebih berbahaya lagi, penipu ulung adalah mereka yang pintar mendengarkan, dan menunggu informasi - informasi penting keluar dari mulut si korbannya. 

Maka jagalah privasi anda, jagalah informasi pribadi yang penting dalam kehidupan anda. Penipu memang tidak begitu banyak dalam kehidupan sehari -- hari, namun dalam dunia maya, dimana semua akun bisa dipalsukan, mungkin salah satu dari mereka adalah orang yang sangat dekat dengan anda. Bijaklah dalam menerima seseorang yang baru. Baik dalam dunia maya, ataupun realita. Kita tidak bisa mencurigai semua orang, itu benar. 

Fakta mengatakan bahwa tidak semua orang yang kita kenal adalah seorang penipu, ini akan sedikit membingungkan dan membuat kita pusing untuk membedakan manakah yang menipu, dan mana yang bukan penipu. Namun, selama kita tetap bisa menjaga privasi kita, dan semua informasi yang penting dan pokok dalam kehidupan kita, maka kita akan tetap aman. Tetaplah waspada dan siaga, jangan pernah mau dipisahkan dengan teman dan keluarga yang sudah kita kenal baik selama bertahun - tahun, dan marilah kita selalu memiliki informasi tentang bantuan terdekat yang bisa kita hubungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun