Mohon tunggu...
Ivan Leonheart
Ivan Leonheart Mohon Tunggu... Guru - Seasonal Writer: Nulis Ketika Gabut Aja

Gemini | INFJ-T | Tipikal orang yang akan anda katakan "Wah.. Kok gitu?" | Listener to stories | Twitter: @IvanLeonheart English Mentor yang memutuskan untuk putar haluan menjadi Kang Kopi, tapi akhirnya putar balik jadi English Teacher lagi di Cakap | Merantau dari Jawa ke kawasan dekat ibu kota. | A Philosopher at heart, but a realist in the playlist. | A man seeking Wisdom in Life through learning Bible, dan juga belajar Konseling di STTRI | Menulis ketika bosan, sedih, senang, dan kenyang. | Jangan ditunggu tulisan selanjutnya, pasti ngga terbit - terbit.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekuatan Terdahsyat untuk Meraih Kebahagiaan

18 Februari 2018   07:00 Diperbarui: 18 Februari 2018   07:21 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: blog.yahoo.co.jp

Banyak yang bilang "Kita kan ngga bisa lihat masa depan, siapa yang bisa nyangka kalau seseorang akan berubah?" Leonheart percaya bahwa itu bukanlah alasan untuk menyepelekan keseriusan sebuah hubungan. Semua hubungan yang baik, dimulai dengan awal yang baik dan jelas. Ketika mulai ada ketidakpercayaan dalam sebuah hubungan, maka disitulah akan berkurang rasa Kasih pada kedua insan. Namun, apabila anda telah menemukan orang yang memang benar Cinta kepada anda, hal pertama yang akan ia tunjukkan tiada lain adalah Kasih, yang dimulai dengan kejujuran, kepercayaan, dan juga kesetiaan.

Janganlah takut untuk menunjukkan Kasih kalian kepada seseorang. Memang mungkin mereka yang kita kasihi belum tentu akan kembali mengasihi kita, namun itu tidaklah penting, karena kita sudah memberi ia kasih dari hati kita, dan kasih yang kita berikan tidak pernah meminta balasan dari siapapun. Seperti Hachiko, seekor anjing yang dikasihi banyak orang dan yang terutama adalah tuannya, dan ia pun mengembalikan kasih yang diberikan tuannya dengan sebuah kesetiaan selama sembilan tahun menunggu dengan sabar, hingga maut menjemputnya.

sumber foto: blog.yahoo.co.jp
sumber foto: blog.yahoo.co.jp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun