Mohon tunggu...
Ivan Leonheart
Ivan Leonheart Mohon Tunggu... Guru - Seasonal Writer: Nulis Ketika Gabut Aja

Gemini | INFJ-T | Tipikal orang yang akan anda katakan "Wah.. Kok gitu?" | Listener to stories | Twitter: @IvanLeonheart English Mentor yang memutuskan untuk putar haluan menjadi Kang Kopi, tapi akhirnya putar balik jadi English Teacher lagi di Cakap | Merantau dari Jawa ke kawasan dekat ibu kota. | A Philosopher at heart, but a realist in the playlist. | A man seeking Wisdom in Life through learning Bible, dan juga belajar Konseling di STTRI | Menulis ketika bosan, sedih, senang, dan kenyang. | Jangan ditunggu tulisan selanjutnya, pasti ngga terbit - terbit.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka Tahu Tidak Ya?

21 Januari 2018   09:17 Diperbarui: 21 Januari 2018   09:30 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun sudah berganti, dari 2017 menjadi 2018. Januari pun sudah memasuki pertengahan, dan seperti biasa, kita akan selalu menantikan datangnya bulan yang baru yaitu bulan Februari. Kita yang bisa mengetahui pergantian hari bulan, bahkan tahun adalah manusia -- manusia yang terpilih untuk hidup nyaman. 

Kita beruntung hidup dengan pengetahuan akan waktu yang mendetail seperti ini, namun ketahuilah, banyak saudara kita yang tidak se-beruntung kita lho, salah satunya adalah saudara kita yang di Afrika.

Kalian pernah menonton film berjudul The God Must be Crazy kan? (Yang belum nonton, segeralah menonton, lucu kok!) Di film itu terlihat jelas bagaimana saudara kita hidup di sebuah pemukiman yang panas yang membakar kulit mereka hingga gelap di padang rumput yang luas dan penuh dengan hewan liar. 

Pemukiman berisikan sekelompok warga yang amat sangat sederhana, bahkan untuk pakaian pun tidak semuanya menggunakan pakaian yang melindungi badannya dari sengatan matahari yang dahsyat.

Ada sebuah grup musik bentukan dari banyak artis luar negeri yang disebut "Band Aid". Grup musik ini digunakan sebagai wadah untuk berkampanye tentang berbagi makanan kepada mereka yang kelaparan. 

Apa yang dibagikan tidak terbatas hanya makanan kok, bisa jadi kita berikan sumbangan sukarela kepada Lembaga yang memang bergerak pada bidang pemberantasan kelaparan di dunia. 

Tidak berhenti pada sumbangan, mereka yang peduli pada saudara kita di Afrika pun banyak juga yang berdagang, dan keuntungan dari dagangan ini tadi akan disumbangkan dalam bentuk yang nyata, yaitu pakain dan makanan, dan mungkin tenaga untuk membuat sebuah rumah agar saudara kita tidak hidup dalam sengatan matahari lagi.

Ada satu karya dari Band Aid yang ingin saya tampilkan di artikel ini. Seiring berjalannya waktu, Band Aid pun mengalami perubahan personel dan juga style lagu yang mereka bawakan. 

Band Aid 30 adalah salah satu generasi Band Aid yang dibentuk untuk memerangi virus ebola yang sedang melanda banyak kawasan di dunia. Afrika adalah salah satu kawasan yang tak terhindarkan dari serangan virus ini. 

Tingkat kebersihan yang rendah, suhu yang ekstrim, dan keterbatasan tenaga medis yang memadai adalah penyebab penularan virus yang sangat cepat. Lagu yang dibawakan Band Aid 30 ini berjudul Do They Know it's Christmas? 

Lagu ini tidak menceritakan tentang kebahagiaan Natal yang dirayakan umat Kristiani di dunia, namun lagu ini membawakan betapa sedihnya kita melihat saudara -- saudara kita di Afrika sedang kelaparan dan Kado Natal yang mereka dapatkan setiap tahunnya adalah Kehidupan yang Berlanjut.

Tidakkah kita merasa iba pada saudara kita di Afrika yang kurang beruntung? Kita disini hidup nyaman di dalam rumah, kita merayakan pergantian tahun, bahkan kita bisa berdoa supaya bulan depan lebih indah daripada bulan ini. 

Kita bersyukur bukan kita yang hidup dalam kelaparan. Kita bersyukur karena kita tidak hidup di suhu yang ekstrim. Kalau kita menganggap hidup kita sudah sengsara, lihatlah mereka yang di Afrika, seberapakah kesengsaraan kita dibandingan mereka yang hidup dalam kelaparan?

Mulai saat ini, marilah bersyukur kita masih bisa mandi dengan air yang segar, kita masih bisa makan dan merasakan nyamannya perut yang kenyang. 

Doakanlah mereka yang hari ini mungkin tidak bisa makan supaya dikuatkan dan berikanlah sedekah yang mungkin untuk kita itu tak ada harganya, namun untuk saudara kita itu merupakan harta karun yang luar biasa. Tetaplah bersyukur atas hal -- hal kecil disekitarmu yang bisa kamu nikmati saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun