Mohon tunggu...
ivan krsn
ivan krsn Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lompat dari Lubang Buaya

19 Oktober 2016   21:59 Diperbarui: 19 Oktober 2016   22:18 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa-masa sma menurut saya adalah masa dimana kita mengukir kenangan yang paling indah. Di sma kita belajar apa itu solidaritas dari situ juga kita mencari apa yang namanya jati diri kita. Apakah kalian akan jadi seorang yang kutu buku, nakal tapi pintar atau bisa juga nakal dan tidak tau tanggung jawab yang seharusnya adalah belajar. 

Disini saya akan menceritakan sedikit pengalaman yg hampir membuat saya menjadi orang yang tidak tau tanggung jawab sebagai pelajar. Sejak smp saya adalah orang yang cuma mau bergaul dengan anak yang asik disekolah. Setiap hari disekolah saya hanya bercanda tapi juga namanya masih smp, tidak mendengarkan guru disekolah tidak masalah yang penting punya catatan dirumah bisa belajar. Disaat smp saya tidak pernah yang namanya mendapat nilai jelek. Setelah menjalani tiga tahun di smp yang sangat cepat dan santai itu saya melanjut ke sma.

Tahun 2013 itu adalah tahun dimana saya masuk sma. Disitu teman makin banyak dari berbagai smp menjadi satu dan menjadi angkatan 2016. Saya senang sekali saat di sma disitu kami ngumpul disekolah bareng, ke kantin bareng tapi yang namanya sma biasa lah kalau ada senior yang suka iseng mengajak untuk nongkrong bareng diluar sekolah. 

Sebagai junior yang belum tau apapun tentang nongkrong ya kami jawab “boleh deh kak”. Lalu teman- teman saya nongkrong tetapi juga ada dari teman teman kami yang alasan pulang lah, nemenin adek lah banyak dari mereka yang sebenernya takut tapi memakai alasan “klasik” untuk tidak ikut nongkrong bersama senior termasuk saya.

Satu semester di sma pun bergulir teman saya yang nongkrong sudah mulai berkata “mana nih solidaritas kalian jangan kita mulu yang nanggepin senior” dan umpatan lainnya. Di semester satu itu bisa dibilang masa kejayaan saya karena dikelas saya mendapat ranking dan berhasil membuat orang tua saya senang karena sebelumnya mendapat rangking tengah kebawah. 

Tempo hari teman saya bilang kita diajak nongkrong senior nih tapi dikala itu dikelas saya, teman teman saya pada bilang “udah gausah ikut ntar dikerjain” tetapi karena saya merasa kasihan dengan teman saya yang selalu menjadi relawan yang berani nongkrong sama senior lalu saya ikut pada keesokan harinya. 

Dari situ saya baru tau kalau sebenarnya nongkrong sama senior itu tidaklah seperti yang dibicarakan teman sekelas saya. Saya tau kalau nongkrong bersama senior itu ternyata ada manfaatnya yaitu mengenal senior dan lain lain. Setelah hari itu saya jarang yang namanya pulang siang lagi minimal saya pulang kalau sudah jam 5 sore atau 6. Saya keasikan nongkrong dan bermain bersama teman dan senior. Nilai saya pun menurun drastis, saya ingat waktu itu ulangan ekonomi saya mendapat 37. 

Itu sangat memalukan lalu saat uts semester 2 saya tidak tuntas 6 pelajaran. Saya bingung teman saya yang lain nongkrong tapi tidak ada yang nilainya separah milik saya. Saya pun bertanya kepada salah satu teman saya kenapa dia nongkrong tapi bisa nilainya diatas standard lalu dia menjawab dengan sangat kejam “lu sih anak baru nongkrong, lu boleh nongkrong tapi ya jangan sampe rumah tidur uts sama ulangan lu juga harus pegang buku”. Saya memikirkan kata itu sampai malam harinya. 

Keesokan harinya mulai lah saya dengan serius belajar dikelas dan dirumah saya baca catatan yang diberi guru pada pagi harinya. Jujur saya sangat malu melihat uts saya lalu saya juga memulai mencoba mengurangi jam nongkrong saya. 

Membaca buku catatan dirumah saya jadikan seperti tugas setelah uts dan akhirnya pada akhir semester dua saya dinyatakan naik kelas tanpa nilai merah semua nilai saya terbayar dengan usaha saya. Kita sekarang sudah mulai dewasa jangan sampai lupa mana hak dan mana kewajiban, boleh sekali dua kali senang senang tapi jangan lupa untuk belajar dan berusaha.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun