Dan karena awalnya Lawang sewu itu adalah stasiun kereta api makanya di depan gedung tersebut terdapat sebuah lokomotif tua yang dipajang, itu sejarah singkat dari Lawang sewu. Setelah saya menelusuri lorong dan ruangan ternyata ada ruangan-ruangan yang tidak boleh di masuki oleh para pengunjung dan juga saya, tempat ini pula pernah dipakai oleh acara dunia lain waktu itu tapi saya mencari ruangan yang dipakai syuting dunia lain, setelah bertanya kepada petugasnya ternyata ruangan tersebut sudah tidak boleh masuki lagi dan juga tangga menuju ke bawahnya sudah tidak ada pula dan ruangan bawah tanahnya sudah tergenang oleh air, tapi gak apalah yang penting sudah dikasih tahu letaknya. Hari sudah menjelang malam saat melanjutkan perjalan ke daerah Pekalongan untuk menginap di hotel Sendang sari.
Saya disini niatnya mau mencari souvenir tapi saya bingung di rumah sudah ada 5 baju batik dan disini saya niatnya mau mencari topi berdesain batik tapi sudah berkeliling tapi tidak ada, tapi saya malah ditawarin belangkon oleh para penjualnya tapi saya tidak mau. Harga souvenir disini lumayan murah-murah misalnya kaya baju batik itu harganya mulai dibandrol dari Rp. 50.000- Rp. 150.000 an dan juga harga belangkon Cuma Rp. 50.000 saja. Setelah beberapa lama akhirnya tiba waktunya naik ke bus dan siap berangkat ke Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H