Mohon tunggu...
Ivan Hartana
Ivan Hartana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Applied Mathematics Student at Parahyangan University

Hi, everyone! Glad you're here!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sel Berjuta Manfaat

24 Oktober 2017   21:28 Diperbarui: 25 Oktober 2017   20:35 2566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terapi gen menggunakan vektor sel gamet
Spermatozoa dan ovum merupakan sel-sel yang berpotensi dalam rekayasa genetika. Bila kedua sel ini disisipi susunan DNA yang hendak dimasukkan dalam tubuh pasien, maka susunan DNA ini akan terus diturunkan ke keturunan pasien

Terapi gen menggunakan vektor sel somatis
Penyisipan susunan DNA dalam terapi gen dapat dilakukan pada sel somatis manapun, namun sel somatis merupakan sel dewasa yang tidak lagi memiliki kemampuan poliferasi tinggi sehingga sifat gen yang disisipkan hanya bertahan sementara waktu. Hal ini disebabkan karena sel somatis dimasukan dalam tubuh pasien mengalami kerusakan, maka efek yang dibawanya pun akan hilang

Peran Sel Punca
Mengetahui proses biologis, yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker. Melalui sel punca dapat dipelajari aktifitas sel, baik sel normal maupun sel kanker.
Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena sel punca dapat hidup di luar organ tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap sel punca itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Sel punca yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu.
Terapi gen, sel punca dapat digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, kemudian dilacak jejaknya apakah sel punca tersebut berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien atau tidak. Karena sel punca mempunyai sifat self - renewing, maka pemberian terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic sel punca juga dapat berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel, sehingga transgen tersebut dapat menetap pada sel tubuh.
Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan yang ada.

Letak Sel Punca
Sel punca dewasa dapat diambil dari berbagai sumber seperti;
1. Otak, mempunyai sel punca yang dapat diubah menjadi berbagai jenis sel darah seperti sel mieloid, sel limfoid, serta sel hematopoietik.
2. Sumsum tulang belakang, merupakan sumber sel punca dewasa paling umum yang menghasilkan sel punca hematopoietik. Sel punca jenis ini telah digunakan untuk transplantasi sumsum tulang belakang dalam pengobatan kanker darah seperti leukemia. Selain itu juga dapat digunakan dalam memperbaiki otot jantung yang terjadi kerusakan dengan cara menginjeksi ke daerah yang rusak untuk membentuk pembuluh baru dan meningkatkan kapasitas fungsional jantung.
3. Darah tepi, darah yang mengalir pada pembuluh darah diketahui memiliki sel punca yang berperan dalam pembentukan sel darah (hematopoiesis). Selain itu, sel punca dari darah manusia dapat berdiferensiasi menjadi sel hati, saluran pencernaan, dan kulit.
4. Pembuluh darah.
5. Saluran pencernaan memiliki sel punca tepatnya pada bagian epitel usus untuk mendukung pergantian terus-menerus dari sel-sel epitel usus.
6. Kornea
7. Hati
8. Pankreas

Perkembangan Penelitian Sel Punca
Berbagai negara berlomba-lomba dalam melakukan penelitian terhadap sel punca, terutama sel punca embrio. Salah satunya adalah Amerika Serikat. Sampai saat ini telah ada 3 uji klinis yang terdaftar di NIH (National Institues of Health). Bagaimana dengan Indonesia ? Penelitian mengenai sel punca di Indonesia masih terbatas sehingga tertinggal jauh apabila dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini terkait dengan isu bioteknik, kecaman tebesar datang dari pemuka agama yang menyatakan jka embrio dalam bentuk sekecil apapun merupakan hal yang harus kita hargai. Pelegalan penelitian sel punca embrionik dikhawatirkan meningkatkan jumlah aborsi di Indonesia. Padahal sel punca embrionik berpotensi besar mengubah garis besar pengobatan medis di Indonesia, oleh karena itu kebijakan mengenai penelitian sel punca di Indonesia harus ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

Lalu hal apa yang dapat kita simpulkan dari penjelasan tersebut?
Sel punca dapat diinduksi menjadi sel dengan fungsi tertentu, seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugasnya masing - masing. Pada bagian sumsum tulang dan darah tali pusar, sel punca dengan teratur membelah dan memperbaiki jaringan yang rusak, begitu pula pada organ lain seperti pankreas atau hati, pembelahan hanya terjadi dalam kondisi tertentu.
Sel punca merupakan sebuah potensi besar untuk mengubah keadaan penyakit pada manusia dengan jalan memperbaiki jaringan atau organ tertentu. Sel punca ini dapat diperoleh dari sel embrionik yang diambil dari embrio bayi maupun dari sel dewasa, seperti pada sumsum tulang, darah tepi, dan tali pusat bayi baru lahir.
Pada proses terapi, sel punca hanya disuntikkan ke jaringan yang rusak, sama halnya pada penanganan pasien penyakit jantung stadium akhir. Terapi menggunakan sel punca menjadi alternatif lain dalam pengobatan suatu penyakit yang mungkin tidak ada obatnya. Terapi ini masih terus menerus dikembangkan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal.

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5,
Aguirre A, Sancho-Martinez I, Izpisua Belmonte JC. Reprogramming toward heart regeneration: stem cells and beyond. Cell Stem Cell. 2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun