Mohon tunggu...
Yunus SeptifanHarefa
Yunus SeptifanHarefa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Indah Tapi Tak Mudah

Berkarya untuk Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Modus Penipuan Transfer Dana dari Luar Negeri

24 Maret 2018   14:46 Diperbarui: 24 Maret 2018   15:02 11028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan Hanya Rasa Percaya yang Dititipkan oleh Nia, Wahyu, dan Ibu Janda. Tapi, Uang!!!

Hari ini, saya mendapat pesan dari dua orang yang tidak saya kenal. Yang pertama, Nia dari Inggris. Yang Kedua, Wahyu dari Brunai. Nia mengirim pesan lewat facebook, sedangkan Wahyu mengirimkan pesan lewat SMS.

Nia seorang yang cukup mahir dalam menulis. Ia menuliskan pesan itu pada saya dengan sebuah cerita yang menarik. Memberikan latar belakang dan gambaran yang bagus. Sangat meyakinkan. Berbeda dengan Wahyu. Ia to the point, menulis 1 kalimat tanpa tanda baca.  

Inti pesan yang mereka sampaikan sebenarnya sama.  Mereka ingin memindahkan uang mereka dari luar negeri ke Indonesia, dan saya diminta bantuannya untuk dapat menolong mereka dalam proses pemindahan itu.  Jumlah uang yang mereka sebutkan fantastis. Wahyu mau memindahkan uang 9,9 M dan Nia sebesar $ 3.200,00.

Tentu saja, bukan gratis dong. Nia menjanjikan saya 20% dari uang tersebut sebagai upah saya. Kalau Wahyu belum membicarakan soal itu, tapi pasti kalau dilanjutkan, dia pasti mengapresiasi jerih lelah saya.

Dua pesan ini, baik dari Wahyu atau Nia, mengingatkan saya dengan seseorang yang mengaku sebagai wanita dari Amerika, yang berstatus janda. Sebut saja ia sebagai: Ibu Janda. Pesan si Ibu Janda itu juga sama dengan yang disampaikan oleh Nia dan Wahyu. Ketiganya meminta bantuan saya dalam proses pemindahan uang mereka dari luar negeri ke Indonesia.

Untuk meyakinkan saya, ketiganya menuliskan sanjungan yang seirama: Kamu adalah orang yang bisa saya percaya. Hanya kamu orang yang bisa saya percaya. Saya memohon bantuanmu.

milik pribadi
milik pribadi
Mendengar sanjungan itu, saya terharu. Soalnya, jarang-jarang ada yang memuji saya sampai seperti itu, apalagi kalau mempercayakan uangnya yang cukup besar itu kepada saya. Bahkan untuk meyakinkan saya, si ibu janda sampai mengirimkan foto bersama anak-anaknya. Ia mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan bantuan saya, karena mereka tidak punya papa. (Ada yang bisa menjelaskan maksudnya?)

Ya, meskipun tawarannya menarik, tapi saya harus memohon maaf, karena saya tidak bisa membantu Nia, Wahyu, dan Ibu Janda soal begini. Apakah ada orang yang mau bantu mereka? Eitss sebelum mau bantu, baca dulu sampai akhir.

Ada 3 alasan mengapa saya tidak bisa membantu Nia, Wahyu, dan Ibu Janda.

1. Saya tidak punya keahlian soal ini. Meskipun upah  yang ditawarkan sangat menggiurkan, tetapi, sekali lagi,  saya mohon maaf kepada Nia, Wahyu, dan juga ibu Janda. Saya tidak bisa dipercaya soal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun