Mohon tunggu...
Ivane Tri Juliani
Ivane Tri Juliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kolaborasi Lintas Generasi: Ciptakan Sinergi, Wujudkan Transformasi Kompetensi!

28 Juni 2024   07:38 Diperbarui: 28 Juni 2024   08:26 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolaborasi Lintas Generasi (Sumber: itagroup.com)

Perkembangan dunia kerja di masa sekarang ini mendorong terciptanya kolaborasi antara tiga generasi yang berbeda. Generasi X yang sudah memiliki banyak pengalaman di dunia kerja harus beradaptasi dengan generasi Y yang dinamis karena tumbuh di era digital namun masih tetap menghargai tradisi, dan generasi Z yang baru saja memasuki dunia pekerjaan dengan keterampilan yang mumpuni dalam memanfaatkan perkembangan teknologi. Kondisi tersebut merupakan suatu tantangan yang dialami oleh sebagian besar karyawan dalam perusahaan karena adanya perbedaan sikap, prinsip, dan nilai yang dianut oleh masing-masing generasi.

Generasi X, Y, dan Z

     Generasi X merupakan generasi yang lahir pada tahun 1965 - 1980 atau di era awal munculnya teknologi. Sehingga dalam kehidupan sehari-harinya, mereka masih menggunakan metode maupun peralatan konvensional, namun tetap memiliki keinginan yang tinggi untuk mempelajari berbagai macam teknologi yang berkembang di masa sekarang ini. Karakteristik generasi X yaitu cenderung mandiri, bersikap terbuka terhadap inovasi dan ide-ide kreatif, menjunjung tinggi nilai dan norma dari kebudayaan yang dianut, namun kurang memiliki semangat berwirausaha jika dibandingkan dengan generasi - generasi setelahnya.

     Generasi Y atau lebih dikenal dengan generasi milenial lahir pada tahun 1981 - 1996 di era perkembangan teknologi dan kemunculan internet serta media sosial. Kondisi itu menyebabkan mereka lebih memilih untuk berkomunikasi secara online dibandingkan dengan bertemu secara tatap muka. Karakteristik generasi Y ialah memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, adaptif terhadap perubahan, menyukai dunia pekerjaan yang bersifat fleksibel mulai dari jam kerja hingga aturan berpakaian, namun rentan terhadap stress.

     Generasi Z lahir pada tahun 1997 - 2012 dan dikenal sebagai generasi yang sangat melekat dengan perkembangan teknologi di masa kini. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh para ahli, rata - rata gen Z sudah memiliki ponsel sejak mereka berusia 12 tahun. Sehingga, tidak mengherankan jika mereka menghabiskan waktu kurang lebih selama 4 jam setiap harinya. Karakteristik dari generasi ini adalah bersikap kreatif, lebih sadar terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan, namun lebih memilih segala sesuatu yang bersifat instan atau tidak memerlukan proses yang panjang.

     Perbedaan ketiga generasi tersebut menjadi dinamika baru dalam dunia pekerjaan. Jika dikelola dengan baik, hal itu dapat menjadikan perusahaan lebih inklusif dan berkembang pesat. Namun sebaliknya, jika terdapat kesalahan dalam pengelolaannya, kondisi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan antar karyawan dalam skala yang cukup besar dan serius. Oleh sebab itu, perusahaan harus mengelola setiap karyawannya yang berasal dari berbagai macam generasi secara efektif dan efisien.


Kolaborasi Lintas Generasi

     Kesadaran dari setiap karyawan karena adanya perbedaan generasi merupakan suatu hal yang penting dan diperlukan di masa kini. Karena, dengan adanya kesadaran tersebut mendorong mereka untuk saling menerima satu dengan yang lainnya dan pada akhirnya dapat menciptakan kolaborasi serta sinergi lintas generasi. Kolaborasi berasal dari bahasa Latin yaitu "cum" yang berarti "bersama" atau "dengan", serta "labore" yang berarti "bekerja keras". Oleh sebab itu, sebagian besar masyarakat mengartikan bahwa kolaborasi merupakan proses untuk bekerja sama antara satu pihak dengan pihak yang lainnya. Dalam kolaborasi ini diperlukan adanya proses untuk saling menghargai perbedaan yang dimiliki antara satu orang dengan orang yang lainnya dan mengesampingkan kepentingan pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Sehingga, kolaborasi harus didukung dengan adanya sikap empati yaitu adanya penyatuan perasaan yang menyebabkan seseorang dapat merasakan apa yang sedang dialami oleh orang lain di sekitarnya serta adanya kesungguhan hati untuk berkorban dan saling menopang sebagai satu kesatuan di dalam organisasi atau perusahaan. Pada akhirnya, kolaborasi melibatkan adanya tanggung jawab, kesadaran bersama, kesetaraan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, serta kebersamaan antara satu pihak dengan pihak yang lain.

     Jenis-jenis kolaborasi di tempat kerja yang melibatkan perbedaan generasi, meliputi: Pertama, kolaborasi tim. Kolaborasi ini seringkali terjadi dalam divisi atau departemen yang sama di dalam suatu perusahaan. Kolaborasi tim mendorong setiap anggota yang berasal dari berbagai macam generasi untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain dalam rangka mencapai target bersama. 

Di dalam kolaborasi ini, seringkali terdapat team leader yang bertanggung jawab untuk memimpin koordinasi dan implementasi pekerjaan dari para anggota di bawahnya. Pemilihan team leader ini tidak selalu didasarkan pada karyawan yang berasal dari generasi tertua, namun juga didasarkan pada pertimbangan mengenai pengalaman, kompetensi, dan kemampuannya untuk bekerja sama serta mengelola suatu tim tertentu. 

Kedua, kolaborasi lintas divisi atau departemen. Kolaborasi ini melibatkan beberapa orang yang berasal dari divisi atau departemen yang beranekaragam dan seringkali dibentuk dengan tujuan untuk mendorong terciptanya ide kreatif dari berbagai macam perspektif atau latar belakang pandangan yang berbeda berdasarkan divisi atau departemennya masing-masing. Sehingga, dalam menyelesaikan proyek atau permasalahan yang ada, perusahaan dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan efisien. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun