Jakarta - Saat sedang menjalankan ibadah haji, seorang wanita dewasa yang sedang haid tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan hingga tuntas. Beberapa wanita memutuskan untuk mengatur pola haidnya dengan memajukan atau memundurkan haid agar dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan lengkap agar pada saatnya, ibadah dapat dilakukan tanpa terhalang oleh haid.
Menurut Fatwa yang dikeluarkan MUI pada 12 Januari 1979, dinyatakan bahwa : penggunaan pil anti haid untuk kesempurnaan ibadah haji hukumnya adalah mubah. Obat-obat pengatur haid yang digunakan memiliki kontra indikasi dan efek samping yang harus diwaspadai. Penggunaan obat-obatan untuk mengatur haid haruslah dikonsultasikan dengan dokter anda.
Apa yang disebut dengan haid? Haid adalah suatu perdarahan dari organ kelamin wanita sehat yang keluar secara ritmik dan periodik. Siklus haid wanita normal bervariasi antara 21 hingga 35 hari, dengan lama haid antara 3 sampai 5 hari. Jumlah perdarahan juga tidak tetap, biasa mencapai puncak pada hari kedua sampai dengan hari ketiga haid dan berangsur-angsur berkurang. Jumlah perdarahan biasa diukur berdasarkan jumlah pembalut yang digunakan. Pada puncak haid, perdarahan haid normal berkisar antara 2 – 5 pembalut. Siklus haid dimulai sejak hari dimana terlihat keluarnya bercak perdarahan pertama kali dalam siklus haid, saat itulah dikatakan sebagai hari pertama dari siklus haid.
Haid terjadi akibat penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang sebelumnya berfungsi untuk mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Dengan menurunnya kadar hormon di atas maka lapisan dalam rahim yang bertugas mempersiapkan rahim untuk kehamilan akan hancur dan dikeluarkan sebagai darah haid.
Hari pertama dari siklus haid adalah hari pertama dari haid. Pada keadaan ini kadar hormon estrogen dan progesteron sangat rendah. Setelah haid selesai pada hari ketiga atau ke kelima, jumlah hormon estrogen akan naik secara perlahan. Hal ini diperlukan untuk mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Hormon estrogen akan semakin tinggi kadarnya dalam darah hingga suatu saat timbul ovulasi (keluarnya sel telur) dari indung telur. Saat ini terjadi peningkatan kadar progsteron secara cepat. Tingginya kadar progesteron dan estrogen akan dipertahankan selama sekitar 14 hari sebelum akhirnya akan menurun sehingga terjadilah haid. Keadaan di atas terjadi pada keadaan normal, tetapi siklus haid juga dapat dipengaruhi faktor psikis dan fisik. Kelelahan, stress, kondisi emosional seseorang dapat mempengaruhi siklus haid. Hal ini tentunya dapat mempersulit penentuan siklus haid yang sebenarnya.
Beberapa dokter menyarankan agar obat pengatur haid tidak diberikan kepada wanita muda, terutama yang belum menikah. Wanita dengan usia di atas 35 tahun dan perokok berat juga sebaiknya menghindari penggunaan obat-obat pengatur haid. Pembatasan penggunaan obat pengatur haid karena dapat mengganggu siklus haid alami wanita yang tadinya normal menjadi tidak teratur. Meskipun demikian, penggunaan obat pengatur haid sering digunakan oleh dokter untuk mengatur siklus haid seorang wanita yang tidak teratur menjadi teratur.
Berdasarkan cara kerja hormon estrogen dan progesteron, maka obat-obatan yang digunakan untuk mengatur haid biasa mengandung turunan dari hormon tersebut atau hormon lain yang berfungsi mengatur kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ingat bahwa hal-hal berikut ini wajib anda ketahui sebelum berkunjung ke dokter untuk mengatur pola haid anda, yaitu : siklus haid anda 3 bulan terakhir, termasuk hari pertama dari haid terakhir sebelum berangkat, jenis ONH yang anda ambil, tanggal keberangkatan, tanggal ibadah yang harus bebas haid, tanggal kembali ke tanah air. Dokter juga akan memberitahukan cara penggunaan obat haid yang benar serta efek sampingnya. Meskipun demikian, penggunaan obat-obat tersebut tidak 100% efektif menghentikan perdarahan sehingga perlu keikhlasan dari penggunanya bila haid atau perdarahan tetap terjadi.
Obat pengatur haid dari golongan progesteron memiliki tingkat keamanan yang lebih baik pada semua usia daripada obat lain. Meskipun aman tetapi tetap memiliki beberapa kontra indikasi seperti perdarahan dari jalan lahir yang belum jelas penyebabnya, riwayat stroke, riwayat penyakit jantung, penyakit liver, kanker-kanker tertentu seperti kanker rahim, kanker payudara, dll. Efek samping yang ditimbulkan seperti gangguan mood, sakit kepala,rasa tidak nyaman pada payudara dan bercak-bercak perdarahan (spotting).
Selain progesteron dokter dapat juga meresepkan anda dengan pil kombinasi, yaitu pil yang mengandung estrogen dan progesteron. Kelebihan dari pil ini adalah ditemukan lebih sedikit angka kejadian spotting daripada pil yang hanya menggunakan progesteron, efek samping dan kontra indikasi sama dengan obat golongan progesteron.
Masih ada golongan obat lain yang dapat digunakan namun yang terpenting adalah efek samping berupa spotting sulit dihindarkan pada penggunaan obat-obat pengatur haid. Spotting yang terjadi sering membuat para wanita merasa kaget dan bingung karena menyangka tiba-tiba mengalami haid. Hal ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkankarena perdarahan akibat obat-obatan pengatur haid termasuk darah istihadhah. Termasuk dalam darah istihadhah adalah darah akibat penyakit tertentu seperti polip, kanker endometrium, miom, kista, dll (Widyakusuma,2007). Wanita yang mengalami perdarahan istihadhah diwajibkan untuk tetap melangsungkan ibadah dengan berwudhu di setiap waktu shalat, selain itu semua amalan yang dilakukan oleh wanita saat sedang ibadah haji boleh dilakukan asal telah membasuh vaginanya dan menyucikan darah tersebut serta menggunakan pembalut (Baziad,2007).
Yang sering menjadi permasalahan adalah saat sedang menunaikan ibadah haji, seorang wanita bingung dalam menentukan apakah perdarahan yang dialami adalah darah haid atau darah istihadhah. Seorang wanita yang telah mengkonsumsi obat pengatur haid sebenarnya tidak akan mengalami haid lagi. Perdarahan yang terjadi biasa diakibatkan efek samping obat yang digunakan dan tidak disertai dengan proses ovulasi. Namun bila kurang yakin dengan apa yang dialami, anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter pendamping ibadah haji serta dengan ulama yang menyertai anda.
Memajukan atau memundurkan haid tidak hanya digunakan dalam ibadah. Dalam menghadapi berbagai kesibukan seperti acara pernikahan maupun perjalanan jauh, pengaturan pola haid sering dilakukan juga. Konsultasikan kepada dokter anda bila anda ingin mengatur pola haid anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H