Mohon tunggu...
Ivan Christopher
Ivan Christopher Mohon Tunggu... Polisi - Anak baik

Anak baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saturn Devouring His Son

10 Maret 2021   22:59 Diperbarui: 10 Maret 2021   23:09 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saturn Devouring His Son

Saturn Devouring his son adalah sebuah karya gambar dua dimensi,lukisan yang termasuk kedalam beberapa lukisan yang mengerikan di dunia.

Dibuat oleh seseorang bernama panggilan "Goya",dengan nama lengkap

Francisco Jos de Goya y Lucientes ia adalah seorang pelukis dan juga seorang penulis sejarah,ia lahir di aragon,spanyol pada 30 maret 1746 dan meninggal pada 16 april 1628.

Biasanya lukisan Goya adalah lukisan lukisan yang beraliran romantime,tapi berbeda dengan yang satu ini.

Saturn Devouring Your Son adalah sebuah karya lukis yang dilukis oleh goya langsung di dinding rumahnya (mural) diumur 46 tahun kala ia sedang depresi.

Lukisan ini dapat dibilang menyeramkan karena disitu digambarkan seorang ayah yang sedang memakan kepala anaknya,lukisan  ini tidak layak dilihat untuk semua kalangan terutama anak kecil.Di lukisan ini terlihat bahwa ayah tersebut tidak menggunakan busana begitu pula dengan anaknya,untuk anak anak dibawah umur ini sangat tidak layak dilihat dimana itu mengandung  unsur pembunuhan.

Lukisan yang bergambar seorang ayah mengigit kepala anaknya ini sebenarnya memiliki cerita tersendiri dibalik itu semua,hanya saja bagi beberapa orang awam itu tetaplah sebuah lukisan yang menyeramkan,akan tetapi beberapa orang yang memiliki jiwa seni pasti dapat mengartikan makna dari lukisan tersebut.

Sebuah karya yang lukis bukanlah hal yang dapat dinilai dengan satu sudut pandang,melainkan lebih.Keindahan setiap garis dan warna yang terpadu mengartikan sebuah cerita yang mungkin hanya pelukis yang tau,kita hanya perlu menikmatinya tanpa harus menghina ataupun men cap burukkan sesuatu atau sebuah karya hanya karna kita tidak mendapat maknanya atau karna kita tidak mengetahui tujuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun