Keempat,orangtua harus menjadi guru pertama dan utama, betapapun sibuknya mereka. Orangtua tidak boleh abai, meskipun kedua orangtua bekerja, seorang anak tetaplah tanggungjawab orangtua, bukan pembantu, nenek, atau tetangga. Filter kebaikan dan keburukan harus dimulai dari lingkungan keluarga. Kesehatan mental yang lebih banyak mereka dapatkan di rumah. Bagaimana orangtua menyelesaikan permasalahan di antara mereka? Bagaimana seorang ayah menanamkan kesabaran lewat sebuah permasalahan? Bagaimana seorang ibu yang dengan kasih sayangnya lebih rela menjual cincin pernikahannya demi pendidikan sang anak?Â
Bagaimana ayah mengajak anak pergi bekerja, melihat sekelilingnya, bagaimana figur ayah dalam berinteraksi dengan temannya? Tawa dan candanya, juga turut dipelajari anak. Bagaimana ayah dan ibu mengajarkan cara bertutur yang baik dengan contoh, bukan dengan ceramah? Untuk itulah, orangtua zaman sekarang harus belajar berteman dengan dunia anaknya, yang tumbuh bersama zaman yang terus membaru. Kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir. Untuk itulah, orangtua yang terdiri dan ibu dan ayah harus dapat bekerjasama dan saling menyokong satu sama lain.Â
Tidak peduli seberapa dahsyat banyak yang mereka hadapi di luar sana, namun dari dalam rumahlah masa depan anak ditentukan. Bagaimana mereka mampu beradaptasi dengan dunia luar, memilah mana yang baik, benar, dan buruk, dan mengolah informasi secara baik sehingga tidak mudah terbawa pemahaman yang salah dan keliru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI