Mohon tunggu...
MUHAMMAD IVANA PUTRA
MUHAMMAD IVANA PUTRA Mohon Tunggu... Pengacara - Akademisi yang mengamati gejolak kehidupan berbangsa dan bernegara, menulis untuk sudut pandang kedepan dan merangkum peristiwa dimasa lalu.

Tukang ketik yang memiliki etika dalam berprofesi, karena status profesi adalah profesi terhormat (officium Nobile). Rakyat biasa yang memiliki Kartu Kewarganegaraan bagian dari angka statistik penduduk Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Asli Putra daerah sebuah kota kecil di Ujung Timur Pulau Jawa, Kota dengan sejuta julukan, yaitu : Kota Santri, Kota Industri, Kota Pudak, Kota Semen, Kota Wali. Kata-kata adalah senjata bagi perubahan, hanya menulis menghasil karya Revolusioner dan bukan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

''Kami Dengar dan Kami Taat'' Identitas Gresik sebagai Kota ''Santri'' yang ''Manut Kyai''

1 Agustus 2020   23:59 Diperbarui: 1 Agustus 2020   23:59 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era Modern seperti saat ini, setidaknya masyarakat Gresik yang mendapatkan julukan/ ‘’City Branding’’ sebagai Kota masyarakat Santri, dapat mengambil pelajaran dari peristiwa sejarah perjuangan pertempuran Surabaya.

Kultur keraifan lokal dan budaya santri yang selama ini sudah mengakar dalam kehidupan sosial masyarakat Gresik, harus tetap dipertahankan dan menjadi “spirit” bagi generasi masyarakat Gresik selanjutnya. Selama ini peran Kyai/Ulama menjadi tauladan bagi kalangan masyarakat Gresik yang pada umumnya beragama muslim, memiliki peran sentral dan penting dalam setiap upaya pembangunan kesejahteraan di Kabupaten Gresik.

Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Gresik dengan para Kyai/Ulama selama ini terjalin harmonis, sehingga keterlibatan Kyai/Ulama dalam pengambilan keputusan pada kebijakan publik, cukup meminimalisir gejolak sosial masyarakat Gresik dan menjadikan Gresik selalu kondusif. 

Oleh karena itu identitas santri bagi masyarakat Gresik tidak hanya sekedar atribut dan julukan saja, bentuk prinsip ‘’kami mendengar dan kami menaatinya’’ dengan taat (‘’manut’’) terhadap Kyai juga bagian dari masyarakat Gresik yang turut andil menjadikan Kabupaten Gresik Satya Bina Kertaraharja (teguh membangun kesejahteraan).

Oleh : Muhammad Ivana Putra, SH., MH. (Gresik, 1 Agustus 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun