Aktivitas sel beta pada pankreas dapat dipengaruhi oleh beberapa ekspresi gen protein. CaMK merupakan gen yang berperan dalam sekresi insulin. CaMK akan meningkatkan respirasi mitokondria serta membantu sel beta untuk bertahan pada kadar glukosa tinggi secara berulang yang dapat meningkatkan sekresi insulin (Sabatini et al. 2018). Ekspresi gen GNAs juga berpengaruh pada sekresi insulin karena berkolerasi dengan indeks sekresi insulin melalui regenerasi sel cAMP.Â
Hasil perbandingan keefektifan antara FZNP dan FX menunjukkan bahwa FZNP memiliki beberapa keunggulan signifikan dibandingkan FX, yaitu dapat lebih efektif mengurangi fasting blood glucose (FBG) pada tikus dengan T2DM sampai ke batas normal. FBG adalah pengukuran kadar gula darah setelah melakukan puasa atau tidak makan selama 8-10 jam. Menurut data dari Centers for Disease and Control Prevention, kadar FBG yang normal pada manusia adalah 99 mg/dL atau kurang, sedangkan 100-125 mg/dL menandakan prediabetes, dan nilai 126 mg/dL atau lebih merupakan ciri-ciri pengidap diabetes.
Selain itu, FZNP juga lebih signifikan dalam meningkatkan nilai adiponektin (ADPN) dan aktivitas glutation peroksidase (GSH-Px). Senyawa ADPN berfungsi mengontrol efek dari T2DM, menjadi salah satu alat terapi atau pencegahan terhadap diabetes. Mekanismenya adalah dengan mediasi pada reseptor membran sel yang meningkatkan pembentukan protein untuk mengaktivasi oksidasi asam lemak dan penyerapan glukosa (Ibrahim et al. 2010).Â
GSH-PX merupakan enzim glutation peroksidase pada plasma yang berpengaruh terhadap perlindungan dari stres oksidatif pada tubuh dengan cara mereduksi glutation dan mencegah terbentuknya radikal bebas. Penyakit diabetes dapat disebabkan dari stres oksidatif karena berkurangnya enzim, seperti GSH-PX yang ditunjukkan oleh rendahnya status GSH-PX pada penderita diabetes (Riyanti et al. 2014). Di antara senyawa FZNP dan FX, FZNP memberikan hasil yang lebih signifikan dalam meningkatkan senyawa ADPN dan GSH-PX. Peningkatan kedua senyawa tersebut menunjukkan efektivitas senyawa terhadap mengurangi efek diabetes mellitus pada penderita.
FZNP dapat lebih menurunkan nilai resistensi insulin (HOMA-IR) dan malondialdehid (MDA) dari pada FX bebas. HOMA-IR merupakan suatu indeks dari resistensi insulin yang dapat dihitung dengan rumus: HOMA-IR = FIN (mIU/L)/FBG (mM/L)/22.5. Resistensi insulin merupakan suatu kondisi dimana terdapat kegagalan organ dalam kondisi normal merespon aktivitas hormon insulin (Muhammad 2018). Jika nilai HOMA-IR menurun, dapat dikatakan bahwa organ target sudah mulai dapat merespon aktivitas hormon insulin.Â
Kemudian, MDA merupakan penanda kerusakan seluler yang disebabkan oleh radikal bebas. MDA dapat terbentuk dalam darah karena radikal bebas dapat meningkatkan peroksidasi lipid yang kemudian akan terurai menjadi MDA. Semakin tinggi kadar dari MDA maka semakin tinggi kadar radikal dalam darah (Zaetun et al. 2017).
Regulasi ekspresi gen GLUT2 juga dipengaruhi oleh FZNP. GLUT2 merupakan gen yang yang memfasilitasi transport glukosa melalui sel pankreas & hati untuk mencapai metabolisme glukosa yang sesuai dan juga regulasi glikogen. Efek superior FZNP dibandingkan FX dalam regulasi gen GLUT2 diperkirakan karena perlindungan dari dinding zein hidrolisat sehingga menghindari katabolisme dalam lambung dan langsung menuju ke fase usus untuk digunakan oleh organisme, yang dibuktikan secara in vitro.
Oleh karena itu, dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa FZNP terbukti efektif dalam mengurangi dampak T2DM dan dapat digunakan sebagai pangan masa depan maupun industri farmasi untuk bahan pengobatan T2DM. Tidak hanya itu, enkapsulasi dengan sistem mono-carrier terhadap senyawa aktif dapat dilakukan untuk meningkatkan uptake serta efektivitas senyawa aktif dalam tubuh manusia dengan lingkungan yang lebih ekstrem.
DAFTAR PUSTAKA
Centers for Disease Control and Prevention. Diabetes Tests Overview. Available online: https://www.cdc.gov/diabetes/basics/getting-tested.html (accessed on November 9, 2022).