Mohon tunggu...
Ivana Mariska Sumitro
Ivana Mariska Sumitro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Teknologi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Katolik Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fukoxantin yang Dienkapsulasi Mono-Carrier Zein Hidrolisat untuk Diabetes Tipe 2

16 November 2022   17:34 Diperbarui: 18 November 2022   21:40 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, mayoritas tinggal di negara dengan penghasilan menengah dan ke bawah. Kemudian, 1.5 juta kematian secara langsung disebabkan oleh diabetes setiap tahunnya (WHO 2022). Dari seluruh kasus diabetes, 90-95% di antaranya merupakan diabetes tipe 2 (T2DM).

Penyakit diabetes terdiri dari berbagai macam tipe, umumnya adalah diabetes mellitus tipe 1 (T1DM) dan diabetes mellitus tipe 2 (T2DM). T1DM merupakan diabetes yang diakibatkan oleh sistem imun. T2DM merupakan diabetes yang paling sering terjadi. 

T2DM merupakan diabetes yang tergolong sebagai penyakit kronis, yaitu berlangsung dalam jangka panjang. T2DM memiliki karakteristik berupa kerusakan aktivitas sel beta yang dapat menyebabkan hiperglikemia, resisten insulin, dan gangguan sintesis glikogen. 

Penyakit diabetes mellitus tipe 2 terjadi karena adanya penurunan insulin dalam tubuh akibat gangguan pada tahap sekresi dan pada reseptor insulin. Mekanisme terjadinya resisten insulin adalah kerusakan sel beta pankreas yang mengganggu aktivitas hormon insulin. 

Akibat gangguan tersebut, tubuh tidak dapat menurunkan kadar gula dalam darah sehingga terjadinya hiperglikemia atau kadar gula darah menjadi tinggi. Hiperglikemia dapat memicu kelelahan pada sel beta dan stress oksidatif, memasuki kondisi glukotoksistas yang berpotensi untuk menghentikan kerja sel beta sehingga menyebabkan resisten insulin. 

Resisten insulin berarti sel target insulin tidak dapat merespon insulin yang dihasilkan (Fatimah 2015). Jadi, pada dasarnya, tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Dengan teknologi yang semakin berkembang, serta akses terhadap bahan yang semakin mudah, peneliti mencari dan mengembangkan suplemen yang dapat mengurangi penyakit T2DM. Salah satunya adalah suplemen berbasis nanopartikel koloid senyawa aktif fukoxantin yang dienkapsulasi mono-carrier zein hidrolisat (FZNP).

 FUKOXANTIN

Fukoxantin atau FX merupakan "emas" lautan yang sering ditemukan pada macroalgae dan microalgae, serta merupakan karotenoid yang paling melimpah di alam, yaitu lebih dari 10% dari seluruh karotenoid alam. FX telah menarik perhatian dunia dalam beberapa tahun ini karena memiliki banyak aktivitas fisiologis seperti antioksidan, anti-inflamasi, pencegahan terhadap penyakit non-alcoholic fatty liver, hidropolipidemic, anti-obesitas, anti-diabetes, dan anti-kanker. 

Sebagai contoh, FX digunakan sebagai karotenoid kemoterapi dalam mengobati kanker usus besar. FX dipandang oleh para peneliti sebagai kandidat yang sangat menjanjikan untuk pengobatan di masa depan dan untuk pengembangan pangan fungsional atau suplemen diet. FX dapat menjadi anti-diabetes karena dapat meregulasi insulin signaling pathway. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun