Mohon tunggu...
Ivana Magdalena
Ivana Magdalena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa gabut yang hobinya random

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Komunikasi Siswa: Objek Vital dalam Analisis Wacana Lisan

4 Juni 2024   01:56 Diperbarui: 4 Juni 2024   02:35 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang komunikasi bukan sekadar alat untuk mentransfer pengetahuan, melainkan sebuah seni yang membentuk jiwa dan karakter manusia. Setiap kata yang diucapkan oleh siswa bukan hanya sekumpulan bunyi, tetapi cerminan dari pikiran, perasaan, dan moral yang melekat dalam diri mereka. Di sinilah pentingnya analisis wacana lisan, yang menjadikan cara komunikasi siswa sebagai objek vital untuk dipahami dan dihayati. 

Analisis wacana lisan, yang mengkaji bagaimana bahasa digunakan dalam konteks percakapan sehari-hari, memberikan kita kenyataan untuk melihat lebih dalam ke dalam dunia komunikasi siswa. Setiap tuturan yang keluar dari mulut siswa kaya akan makna, yang dapat mengungkapkan berbagai aspek tentang diri mereka, mulai dari cara mereka berpikir, bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain, hingga bagaimana mereka memposisikan diri di lingkungan sekitar.

Salah satu aspek penting dari analisis wacana lisan adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola-pola komunikasi yang mungkin tidak terlihat oleh mata telanjang. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu, bagaimana siswa berpartisipasi dalam diskusi kelas dapat mengungkapkan bagaimana karakteristik siswa tersebut. Siswa yang lebih sering berbicara mungkin merasa lebih percaya diri atau memiliki posisi sosial yang lebih tinggi di antara teman-temannya, sementara mereka yang lebih pendiam mungkin merasa kurang nyaman atau tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersuara.

Dengan menganalisis pola-pola ini, pendidik dapat menciptakan strategi untuk membuat kelas lebih inklusif dan memberi ruang bagi semua siswa untuk didengar. Lebih dari itu, analisis wacana lisan juga melihat bagaimana siswa berbicara. Pilihan kata, intonasi, dan gaya bicara siswa memberikan petunjuk tentang sikap mereka. Siswa yang berbicara dengan nada penuh semangat mungkin menunjukkan minat dan antusiasme terhadap pelajaran, sementara nada yang datar atau enggan bisa menjadi tanda kebosanan atau ketidaknyamanan. Memahami nuansa ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan pendekatan bagi siswa, menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan memotivasi siswa.

Penulis

Ivana Magdalena & Muhammad Rohmadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun