Mohon tunggu...
Ivan Atmanagara
Ivan Atmanagara Mohon Tunggu... -

media culture & films buff

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Facebook Drama

25 November 2010   16:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Facebook, it might in a way change your attitude towards that social network.

Each of the characters has their little stories at the end of the day, providing quite captivating moments and provoking discussions over possible conclusions. The film was shot in shifting scenes between flashbacks and the final hearing, involving Eduardo and the Winklevoss Brothers who actually put lawsuit against Mark. But the defining moment should go for the very last scene, when Mark realised, in desperation, how badly he needed friends. At this point, he’s not an asshole, after all.

Ivan Atmanagara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun